20🔞

18.4K 678 11
                                    

N: Mengandung unsur kekerasan/ penyiksaan and sex. Sihlakan bijak jika ingin melanjutkan bacaan.

.

.

.

"Terimakasih, Hana" Ciko menutup kembali pintu mobil Hana.

"Sama-sama. Kapan-kapan, ajak aku kesana lagi ok ?" Pinta Hana dengan senyum lebarnya

"Hahhaha tentu"

"Dadah"

"Hati-hati"

Hana meninggalkan perkarangan rumah. Ciko mulai memasuki gerbang rumah menatap mobil yang terparkir.

"Qiel sudah pulang-akh" Ciko meremas perut bagian bawahnya.

"Perasaan, aku sudah makan tadi" Ciko melanjutkan jalannya dengan pelan memasuki rumah. Saat hendak membuka pintu, justru pintu telah terbuka dari dalam. Menampakkan sosok pria dengan style hitam dilengkapi jaket kulit.

"Darimana saja kau ?" Tanya Qiel menatap Ciko lekat

"A-aku dari rumah Hana" bohong Ciko

"Aku akan pergi, jaga rumah" Qiel hendak berlalu, namun

"Akhh sakit" Qiel dengan cepat menangkap tubuh Ciko yang hendak terjatuh

"Ada apa dengan mu ?" Tanya Qiel, lalu membopong tubuh Ciko kedalam rumah menuju sofa ruang tamu.

"Perut ku sakit, sakit hic" tangis Ciko yang tak tahan lagi menahan perut nya kram

"Tunggu sebentar" Qiel mengambil handphone nya, menelfon seseorang.

"Cepat lah" Qiel mematikan panggilan sepihak

"Bagian mana yang sakit ?" Tanya Qiel yang mengangkat seragam Ciko.

Tampak disana, jejak merah kebiru-biruan. Qiel tau, tanda apa itu.

"Dengan siapa kali ini ?" Tanya Qiel dengan suara ketus nya.

Ciko yang tau maksud dari pertanyaan itu hanya diam.

"Aku tanya sekali lagi, dengan siapa ?" Tekan Qiel di setiap kalimat nya.

"Bukan siapa-siapa" jawab Ciko yang mampu memancing emosi Qiel.

"Akhh, Q-Qiel" Ciko berusaha melepaskan cekikan tangan Qiel pada lehernya.

Qiel semakin menekan leher itu dengan kuat, sembari tangan nya kembali menghubungi seseorang.

"Tidak usah datang" 

Tut

"Kau, kau akan menerima hukuman mu"

"Akh Qiel sakit, sakit akh" rambut miliknya, di tarik mengikuti langkah Qiel kedalam sebuah ruangan bernuansa merah.

"Hic ampun Qiel" tangis Ciko saat Jambakan dari rambutnya terlepas.

"Aku membebaskan mu, bukan berarti kau bebas menjadi jalang di luar sana. Justru aku membebaskan mu, karna aku ingin lubang mu semakin menjepit milik ku, ketika aku menginginkan mu" Qiel melepaskan tali pinggang nya

Ciko yang menatap itu, mundur dari duduknya agar menjauh dari Qiel.

"Hic jangan pukul aku hic" pinta Ciko

Ctass

"Akhh"

Ctass

"Hic ampun Qiel"

[BXB🔞] PSYCOPATH BF S¹-S² END!!!Where stories live. Discover now