15 🔞

18.9K 716 15
                                    

"Dimana alamat rumah mu ?" Tanya Xio.

Keduanya akan kembali pulang untuk beristirahat.

"Maaf, aku tak akan memberitahu mu dimana itu, tolong turunkan aku di depan minimarket xxx" pinta Ciko

"Baiklah" turut Xio

Sebenarnya, Xio ingin sekali menanyakan apa sebab nya. Tapi, melihat raut wajah Ciko yang benar-benar tampak khawatir, ia mengurungkan niat.

Perjalanan menuju minimarket yang di tuju Ciko cukup memakan waktu setengah jam.

"Kau, kenapa kau masih disini ?" Tanya Ciko, dimana Xio masih tetap diam di tempatnya

"Aku akan menunggu mu sampai taksi tiba. Tenang, aku tidak akan mengikutimu" jelas Xio

"Terserah kau saja" ciko menunggu taksi dengan sesekali menatap Xio yang juga menatap nya.

"Aku tau, aku tampan" pede Xio

"Ck" Ciko membuang tatapan nya.

Hanya butuh 5 menit kurang lebih, taksi sudah berhenti di hadapan Ciko.

"Kau, pergilah" suruh Ciko. Jujur, ia takut jika Xio mengikutinya

"Baiklah, hati-hati di jalan" Xio mulai mengerakkan mobilnya pergi dari sana. Sedangkan Ciko, ia menatap mobil Xio. Jika sudh jauh, barulah ia menaiki taksi.

.

.

.

"Terimakasih pak" Ciko membayar taksi tersebut.

DEG

Langkah Ciko mematung, dimana begitu banyak mobil mewah yang terparkir di halaman rumah Qiel..

"A-apa ada tamu ?" Gugup Ciko. Ia menatap jam pada lahar hp yang menunjukkan pukul 5 sore.

"Seharusnya ini bukan jam Qiel pulang kerja" Ciko mengatur nafas nya perlahan. Mencoba tenang lalu melangkah menuju pintu masuk.

Ceklek

Ciko menatap isi ruang tamu yang begitu berantakan. Segerombolan laki-laki berpakaian santai, tengah berpesta minuman di ruang tamu. Yang membuat Ciko gugup adalah, karna saat ini, mereka juga ikut menatap nya.

"Wah wah wah, siapa ini ?" Seorang pria yang masih menggenggam botol Soju menghampiri Ciko.

"Hai, siapa kau ?" Tanya pria itu yang mensejajarkan wajahnya di hadapan Ciko.

"Ciko" jawab Ciko singkat

"Hahaha.. bodoh. Aku bukan menanyakan namamu tapi, siapa kau yang memasuki rumah ini ? Apa kau teman nya Qiel ? Atau rekan kerjanya ?"

"Eum.. a-aku -"

"Dia anak buah restoran ku. Yak kau, Al jangan menganggu nya, kemari. Dan kau Ciko, pergilah kekamar ku, di sana ada resep yang kau cari" ciko menatap Qiel yang menatap nya tajam. Bahkan kalimat yang bagi orang itu terdengar santai, justru bagi Ciko, setiap kalimat yang disebut, seperti penuh dengan tekanan.

"Ba-baik tuan" Ciko segera pergi dari hadapan pria bernama Al itu.

"Hais, aku bahkan belum mencicipi bibirnya" upat Al yang menghampiri Qiel.

"Bibir ? Apa kau kurang hanya dengan bibir ku hmm ?" Qiel mencengkram pelan rahang Al

"Tidak tidak hehe" cengir Al

"Berhentilah bersifat menjijikkan di hadapan kami" upat seorang lagi dari mereka

"Yang sering di tolak diam saja" ejek Al

[BXB🔞] PSYCOPATH BF S¹-S² END!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang