CHAPTER 7

35 3 0
                                    

Kayu besbol dihentak kuat dan memukul badanku sehingga lebam. Aku meraung kesakitan dan menangis.

" selagi kau resist, aku akan terus pukul kau. Sampai lunyai lagi bagus. Biar semua hak kau jadi milik aku! ". Lelaki itu pukul lagi dan aku meraung kesakitan. Ditarik rambut ku dengan kasar. Dan aku didera dengan penuh kejam.

" kan aku dah kata, bagi je aku segala harta kau dan aku akan lepaskan kau. Pelik betullah kau ni! Benda senang je pun kan?! Kalau kau tak nak mati kat sini, baik kau menyerah!! " BUK! badanku dipukul lagi. Aku sudah tak berdaya lagi.

" aku...kata..aku tak..akan bagi.." mataku perlahan-lahan menjadi gelap. Badanku longlai,sakit,tiada tenaga. Tak makan selama tiga hari. Tiba-tiba aku ternampak seorang lelaki datang dan belasah penjahat itu habis-habisan. Aku hanya nampak samar-samar saja. Setelah penjahat itu pengsan, tubuhku di dukung dan dipeluk kuat.

" please stay awake, Mia! Please don't faint. I'm here.. I'm here with you...! You're safe right now. I'll send you to our home..!" aku didukung dan dibawa masuk ke kenderaan lelaki tersebut. Kedengaran seperti suara yang aku kenali. Tapi aku terlalu penat dan akhirnya mata tertutup.

Aku membuka mata. Melihatkan keadaanku sekarang, agak teruk. Ditahan di wad. Penuh balutan di tubuhku. Terkejut bila tiba-tiba ada orang di sebelah. Dia tidur sambil menjaga aku. Nampak letih sekali. Ya aku kenal dia ni siapa. Perlahan-lahan tanganku mencapai kepalanya, usap lembut rambutnya.

" Ender... " ujarku perlahan.

" you saved me..? But why..? " aku mengusap rambutnya yang hitam lebat itu. Bau nya cukup ku kenal. Sama seperti Kyle.

" Mia.. are you awake..? How do you feel now..? I'm so sorry.. i really worried about you.. if i not came, i think you already dead " suara Ender kedengaran menggigil. Pelik. Kenapa orang-orang ternama seperti dia risaukan aku? Sedangkan Aunty aku pun tak macam dia. Apapun, aku terhutang budi.

Aku senyum manis. Rasanya dah lama tak senyum semanis ni. Entah kenapa aku rasa dekat dan selesa dengannya.

" I completely okay now, Ender. Don't you worry. Please don't apologize. It's not your fault. It's my fault. I should protect myself. I'm so sorry for what happening! Saya tak berniat nak susahkan awak! Tapi saya sangat terhutang budi " aku tunduk. Kemudian dia naikkan kepalaku dengan lembut.

" no.. it's okay, Mia. I'm here to protect you. I'm your CEO. I have responsibility for it. I have to make sure all my employees stay safe. I'll never let them hurt. Especially you. I can't see you bleeding without my help. It hurts me so much. Saya ikhlas tolong awak. Nyawa awak, nyawa saya juga " ujarnya lembut. Dia memelukku erat.

" what if you die? What if I not coming to save you..? What if I late for coming to you..? " Suara Ender kedengaran sedih. Aku hanya diam. Buntu. Sejak bila kami serapat ini? Namun aku hanya membalas pelukannya. Anggap sajalah pelukan sebagai kawan.

" thank you so much, Ender.. " mataku mengeluarkan air terjun. Tak dapat ditahan lagi.

" awak ditahan untuk lima hari. Your ankle is sprained and still needs monitoring and treatment. I will come visit every day"

" wait, Ender! "

Ender menoleh.

" are you Kyle..? "

Dia diam seketika. Kemudian bersuara. Tapi sebelum itu, dia berdehem.

" what do you mean, Mia? Who is Kyle..? Sorry i never heard name like that "

Aku diam. Aku cuba berjalan mendekatinya yang sedang berdiri di sisi katil hospital itu. Aku merapati tubuhku dan menghidu jaketnya nya.

" Acqua De Gio..? " kataku sambil menghidu. Dia pelik.

" what is this, Mia? Your behavior is very strange. "

Aku menarik jaket suit hitamnya dari tubuhnya.

" hey! What are you doing? "

" can i borrow this from you? I promise I will return it to you! "

" for what? Do you know how expensive the jackets is? "

" alah.. please! Only for this week! " aku membuat muka comel.

" ugh..fine! But promise, there won't be any dirt or tears on the jacket. I will walk away. There's work to be done" Ender berjalan keluar dan menutup pintu.

Aku hanya melihat dia berlalu pergi sementara jaket suitnya berada di tanganku. Diusap lembut dan menghidu lagi. Aku mengeluarkan botol perfume tersebut dari beg tangan dan menghidunya. Sah ini memang bau nya.

Aku ditahan untuk lima hari. Bosan bosan bosan. Duduk di katil saja. Kadangkala aku berjalan keluar untuk menghirup udara segar. Melihat sekeliling hospital dan berbual random dengan pesakit lain. Rasa lain pula. Maklumlah dah lama tak bersosial.

" Mia! " kedengaran satu suara memanggil dari belakangku.

" Aunty Lily..? " laju badanku dipeluk olehnya. Dia ditemani oleh suaminya. Aku hanya senyum segaris.

" Mia! Apa jadi dengan kamu ni? Kenapa lebam-lebam, bertampal sana sini macam ni? Risau Aunty pasal kamu, kamu tahu? Nasib baiklah organ masih ada! Sudahlah cantik, comel muka kamu tu! " dia memelukku erat. Rasanya dia tak pernah peluk aku seerat ni.

" oh tak adalah, Aunty. Mia okay je masih boleh berjalan sendiri. Terima kasih sebab datang " aku senyum. Dia memberikan aku buah tangan. Dia lantas duduk di sisi katilku.

" Aunty ada benda nak discuss dengan kamu ni. Mesti kamu seronok kalau dengar " Aunty Lily sengih semacam. Pelik aku dibuatnya. Rupanya datang sini hanya sebab ada benda nak dibincangkan. Aku mengeluh.

" kamu tak pernah ada kekasih. Kamu mesti tak cukup kasih sayang dan cinta kan? Aunty kasihankan kamu. Lagipun, Aunty dan bawa calon yang sesuai untuk kamu. Dia akan sampai 5 minit lagi " ujarnya bangga. Mataku terbeliak. Aku geram rasa nak mengamuk. Kenapa dia suka buat sesuatu tanpa pengetahuan aku? Aku hanya diam.

" kamu tahu, Aunty rasa, dia lah yang terbaik untuk kamu. Lagipun dia dah belikan kamu cincin intan berlian tau! Rugi kalau kamu tolak! Mukanya juga boleh tahan! Kaya pula tu " katanya lagi. Aku diam saja sepanjang perbualan kami. Kepalaku tunduk ke bawah. Rasa sakit kepala. Terasa nak pengsan. Stres tahap maksima.

" kamu kenapa ni? Kamu okay ke, Mia? " Aunty Lily menyentuh bahuku lembut. Aku menolak dengan kasar. Terus aku bersuara setelah sekian lama pendam.

" enough, Aunty! Cukuplah! Enough is ENOUGH!! Saya tak nak dengar lagi!! Go away! GO!! " aku menjerit kuat memarahi Aunty Lily sehingga ada jururawat datang melegakan kemarahanku. Kepala berpusing dengan jayanya dan menyebabkan aku tersembam di lantai. Badanku lunyai bagai tak punya tenaga. Tanpaku sedar, air mata mula mengalir.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ENEMY OR HUSBAND?Where stories live. Discover now