Tugas Ringan

494 37 0
                                    

    
****
   

Mukesh Chopra menyambut kedatangan satu keluarga terhormat, yang beranggotakan tiga orang itu, dengan hangat dan senyuman lebar. Para asisten rumah tanggapun begitu cekatan menghidangkan minuman dan cemilan di meja tamu, yang sudah mereka persiapkan sejak pagi buta.
Seolah kedatangan keluarga itu di kediaman Chopra memang sudah terencana.

Mukesh Chopra merupakan salah satu pengusaha besar India dibidang pertambangan batu bara, yang membuat kekayaannya cukup sulit dihitung.
Tapi hasil kerja kerasnya itu tak akan berarti apapun jika terhenti hanya sampai dirinya.


Mukesh tentu saja ingin menurunkan apa yang ia miliki pada putri satu-satunya, Meera Chopra.


Sejak sepeninggalan ibu Meera sepuluh tahun lalu, Mukesh hanya tinggal bersama sang putri sekarang. Dan mengingat umurnya yang sudah melewati paruh baya, ia ingin segera pensiun dan menyerahkan semuanya pada Meera.

Hanya saja, Mukesh tau kalau passion Meera bukanlah duduk di belakang meja kantor dan mengurus perusahaan. Meera pasti menolak. Putrinya itu seorang seniman. Dia sangat pandai melukis.

Jadi satu-satunya cara agar Mukesh bisa segera pensiun adalah dengan cara menjodohkan Meera dengan putra dari salah satu partner bisnisnya. Yang juga seorang pengusaha agar MC Corporate, perusahaannya itu terus berjalan.


Selama tiga tahun ini, Mukesh Chopra berusaha untuk menikahkan Meera. Seperti yang sedang terjadi sekarang, kedatangan sebuah keluarga pengusaha itu kemari adalah untuk melamar Meera.

Padahal sudah dua kali Meera kabur dari rumah karena tak ingin dijodohkan ataupun menikah.
Untung saja detektif swasta ternama yang Mukesh sewa bisa langsung menemukan putri nakalnya itu dalam hitungan jam.

Dan kali ini, Mukesh sudah mengunci ganda setiap pintu dan jendela kamar Meera. Memblok semua titik lubang tikus hingga ventilasi, sehingga tak ada kesempatan untuk putrinya itu bisa lolos lagi.


Tapi seketika, senyum di wajah Mukesh meredup. Ia melihat Sayeedah, kepala asisten rumah tangganya, menuruni tangga dari lantai dua dengan tergesa-gesa dan raut wajah panik.
Entah berapa puluh ribu doa yang harus Mukesh panjatkan agar hal terburuk apapun tak terjadi pada hari itu.

Dengan napas yang menggebu, sang kepala asisten menghampiri tuannya dan meminta ijin untuk membisikan sesuatu.

"Nona Meera kabur lagi, Tuan. Kamarnya kosong. Hanya ada ini di atas tempat tidurnya."

Raut Mukesh memucat, dahinya berkerut, matanya membulat. Ia menatap lekat sebuah kertas yang Sayeeda sodorkan. Seolah tak percaya putrinya itu bisa mempermalukan dirinya lagi dihadapan keluarga terhormat yang sudah datang ke kediaman mereka.

Entah dengan cara apalagi putrinya itu kali ini bisa kabur.

            



Astaga, Meera.. Kenapa kau melakukan ini pada Papa?

             

         


***

Aku pergi. Mungkin ini yang terakhir kali jika papa tidak menemukanku dan membawaku pulang untuk dinikahkan dengan putra salah satu rekan bisnismu.


Tidak usah repot-repot melapor polisi,
mereka akan mengabaikan
laporan Papa karena pesanku ini.

INCOMPLETED LOVE [✓]Where stories live. Discover now