Chapter 13

14.4K 803 205
                                    

Karna sekarang hari minggu, Abyzar dan Dini libur sekolah. Abyzar mengajak Dini untuk ke pusat perbelanjaan.

"ngapain ke mall?" tanya Dini pada Abyzar

"Belanja dong, Habibati."

"ya belanja apa'an? Baju? Ponsel? Tokoh? Lap-" baru saja Dini hendak melanjutkan ucapannya, jari telunjuk Abyzar mendarat sempurna di bibir Dini.

"sssttt, ikutin aja ya."

Dini memutar malas bola matanya, mau tak mau Dini menuruti perkataan Abyzar, ia menganti pakaian terlebih dahulu, barulah ia dan Abyzar pergi menuju salah satu pusat perbelanjaan di jakarta.

Abyzar memakai Hoodie Hitam dan celana Levis yang bergaya robek-robek di bagian lututnya. Selama mereka berjalan, Abyzar selalu saja menjadi pusat perhatian kaum Hawa.

Bukannya Abyzar yang risih, malahan Dini yang merasa risih ketika setiap sepasang mata mulai menatap mereka.

"By." panggil Dini yang di bahas deheman.

"mereka kok liatin kita sih? Apa aku gak cocok jadi istri kamu?" tanya Dini yang membuat Abyzar terkekeh lalu merangkul bahu istrinya itu.

"Aby, apa'an sih. jangan kek gini, nanti mereka cemburu."

Abyzar kembali terkekeh "cemburu? Siapa hm? Kan istri saya cuman kamu."

"sinting! Gila! Miring!"

"iya, saya Gila sebab melihat kecantikan kamu setiap waktu."

Dini mencubit kecil pergelangan Abyzar "cepetan... Tatapan mereka buat aku risih."

"ohya... kalau aku-" belum Abyzar menyeleseikan kalimatnya, Dini segera menarik Abyzar berlari kecil agar cepat sampai di toko tempat belanja sehari-hari.

Abyzar mendorong cart, sedangkan Dini sedang asik celingak-celinguk mencari makanan sesuai selera. Hingga pandangan Dini terfokus ke salah satu rak di sana, dia mulai mendekati rak itu.

Dia mengambil 2 bungkus mie goreng Ayam geprek lalu di masukkan ke cart yang sedang di dorong oleh Abyzar.

Abyzar mengernyitkan keningnya. "Gak sehat sayang beli mie kek gini." ucap Abyzar lalu meletakkan kembali mie tadi ke raknya.

Namun Dini tak kalah sampai di situ saja, dia kembali mengambil mie tadi lalu di masukkan ke cart.

Abyzar hanya memutar malas bola matanya, melihat tingkah istrinya yang keras kepala hanya membuat dia menggeleng gelengkan kepalanya.

Setelah Abyzar membayar semua belanja di kasir, mereka mulai kembali berjalan melihat-lihat sekitar.

"mau kemana lagi, By?" tanya Dini

"toko sepatu." jawab Abyzar yang di balas anggukan oleh Dini.

Dini dan Abyzar menaiki eskalator, pandangan Dini terfokus ke pada pasangan suami istri yang sudah menua.

Dini dan Abyzar yang menaiki eskalator arah ke atas, sedangkan pasangan tua itu arah ke bawah. "Aby, kira-kira kita bakalan kayak nenek dan kakek itu gak yah?" pertanyaan Dini begitu saja dia lontarkan kepada Abyzar.

Abyzar tersenyum. "bahkan sampai kita mati kita akan tetap bersama." jawab Abyzar yang membuat Dini tersentak dari lamunannya dan sedikit malu.

"kalau bisa di pilih, kamu mau aku yang wafat duluan atau kamu dulu."

"tidak ada yang dahulu atau mendahului Zaujati, jika bisa di pilih, saya ingin wafat bersamamu."

"tapi bagaimana kalau kisah cinta kita kayak B.J. Habibie dan Ainun?"

Antara Ning dan GusWhere stories live. Discover now