Chapter 19

14.8K 848 125
                                    

PERHATIAAANN!! DI BEBERAPA KATA ADA KATA KASAR! JADI HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!

Jika ada typo mohon di tandai ><

Happy Reading
.
.
.
.

__________________________________

Suara ceklekan pintu berbunyi, Di mana wajahnya akan dia letak kepada tuan rumah? setelah melihat tingkah temannya yang sepertinya cocok di bawa ke kebun binatang.

"HEH! LO PIKIR INI TEMPAT APA, TERIAK TERIAK GAK JELAS, ANJIR?!!" balas sang pemilik rumah tak kalah dengan suara lantangnya.

Tapi.... Dini di buat ngefresh, setelah tau siapa pemilik rumah ini, sedangkan sang tuan rumah tak kalah kaget melihat keberadaan Dini.

"Elo?!"

Aruna ikut terdiam, melihat wanita asing dan Dini yang saling beradu tatap. "Wanjayy suranjaayy tagajaayyyy..... Kalian saling kenal?" tanya Aruna.

Dini pudar dari lamunannya, dia segera menarik Aruna untuk berlalu dari rumah itu, namun segera di hentikan oleh gadis berhijab hitam dengan celana jens yang dia pakai.

"eh-eh-eh, tunggu!" ucap wanita itu mencegat Dini dan Aruna, alhasil Dini hanya bisa berhenti sembari meneguk salivanya.

"mau kemana?" tanya gadis itu menatap punggung mereka yang membelakangi pintu.

"tau tuh, udah capek capek ke sini malah cabut gitu aja, lu pikir beli minyak motor gak mahal apa?!" celetuk Aruna.

Dini mulai membalikkan Badannya menatap sang tuan rumah. "eh, mbak." sapa Dini tersenyum kikuk.

"mbak,mbok,mbak,mbok, heh! Lu mau pura pura ngelupain kejadian kemaren hah?!" sentaknya menatap ke arah Dini sembari bersedekap dada.

"loh? Mbak! Masyaallah tabarakallah, lu beneran masuk islam?" ucap Dini antusias, karna benar saja, wanita di depannya ini memakai kerudung segi empat berwarna hitam.

"yaaa... mau gimana lagi, syahadat juga udah terlanjur gua sebut." keluhnya.

"wanjay suranjay tagajay, jadi ini, tante tante mualaf? Masyaallah, anda di jalan yang benar tante." seru Aruna yang di balas pukulan oleh gadis itu. "tante, tante, bapakmu! Panggil gua Carolint."

"Carolint? Uwaaahhhh, aku singkat jadi Caro aja ya." jawab Aruna tak tau diri.

"jancog! Panggil gua Lint!" serunya yang sudah mulai tersulut emosi.

Dini yang sudah muak mendengar pertingkaian mereka sudah mulai merasa geram. "udah! Stop!!" sentak Dini membuat mereka berdua mendadak terdiam.

"kau mencuri hatiku.... Hatikuu..." sambung Aruna sembari bernyanyi.

Dini hanya bisa mengelus dada, "Lint, lo yang punya CCTV di persimpangan gang itu kan?" tanya Dini to the point.

Gadis yang bernama Carolint itu hanya menjawab dengan anggukan santai.

"kalau gitu, boleh gua minta rekaman CCTV tiga tahun yang lalu?" tanya Dini kembali to the point.

Antara Ning dan GusWhere stories live. Discover now