Chapter 15

15.4K 874 189
                                    

Abyzar memutar kunci pintu hingga pintu yang semulanya terkunci terbuka sempurna. Setelah dari rumah sakit, Abyzar dan Dini segera pulang ke rumah, dan membiarkan Anya yang akan di jaga oleh inti Labstrack lainnya.

Dini membawa barang belanjaan dan meletakkan di meja ruang tamu. "huhftt, untung semua barang aman." gumam Dini sembari mengusap keringat yang membasahi pelipis keningnya.

"jadi, kamu masih sempat mikirin barang?" tanya Abyzar menatap Dini yang tingginya hanya sebahu Abyzar.

"iyalah, kalau sampai semua barang ini hilang, behh.... Bakalan rugi ini, padahal kalau di jadikan uang, udah bisa beli motor."

Abyzar terkekeh lalu mengelus puncak kepala Dini "mata duitan."

"bukan mata duitan Aby, tapi hemat."

"yaudah, Aby percaya sama umi."

***

Dini membawa segelas jus jeruk ke dalam kamar Abyzar. namun pandangan pertama yang dia lihat adalah Abyzar yang sedang menata rapi pakaiannya di dalam lemari milik Abyzar.

"By, ini kok baju aku di pindahin semua ke dalam lemari kamu?" tanya Dini lalu meletakkan gelas itu di atas nakas.

Abyzar menolehkan seluruh badannya, menatap Dini yang sedikit jauh darinya. "mulai sekarang kamu tidur di sini." ucap Abyzar membuat Dini mematung.

"jangan bercanda dong, By."

Abyzar berjalan ke arah ranjang lalu duduk di tepian ranjang, menarik Dini lalu membawanya duduk di sampingnya. "emangnya saya kelihatan bercanda, hm?" tanya Abyzar menatap lekat mata Dini yang mana Dini berusaha menghindari eye contact dengan Abyzar.

"ya-yaudah jangan lihatin aku kayak gitu." ucap Dini yang merasa risih

Bukannya menjauh, Abyzar semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Dini, menarik pinggangnya hingga semakin berdekatan, dan Dini bisa merasakan deru nafas Abyzar yang menghembus wajah Dini dengan rambut hitam sepunggung yang terurai.

"kenapa saya tidak boleh, hm? Bukankah ini hak saya? Bahkan saya bisa melakukan jauh dari ini." ucap Abyzar membuat perasaan Dini semakin gelisah.

Abyzar terkekeh, dia melepas rangkuan tangannya dari pinggang Dini, melihat wajah sang istri yang sudah memerah membuatnya terasa puas.

"kenapa, hm?"

Dini berusaha menormalkan ekspresinya, dengan wajah yang sudah datar namun pipi yang masih memerah, seakan tidak mengizinkan untuk berbohong. Dini berucap "Agras siapa? Kenapa tadi mereka mengejar kita?"

Abyzar mengangguk sedikit sebagai menerima jawaban. "dia musuh Labstrack." jawab Abyzar yang mulai memalingkan wajahnya dari Dini.

"musuh? Kenapa bisa musuh?" tanya Dini yang merasa penasaran.

"mereka mengincar Anya untuk di bunuh."

"WHAT?!!" kaget Dini membelalakkan matanya "bu-bunuh? Anya? Mau di bunuh?" tanya Dini kembali

"Anya buat salah apa, By? Kenapa mereka mau bunuh Anya? Berarti Anya sekarang dalam bahaya?"

"kamu mau tau kejadiannya?" tanya Abyzar yang di balas anggukan oleh Dini.

"waktu tahun dua ribu sembilan belas, Nayla yang merupakan Queen Agras sekaligus pacar dari Zirga, meninggal tertusuk oleh Anya ketika mereka berkelahi." ucap Abyzar membuat Dini membelalakkan matanya.

Antara Ning dan GusWhere stories live. Discover now