Chapter 17

15.3K 795 95
                                    

Dini menutup pintu mobil dengan keras, di iringi kekehan tawanya yang tak terbendung.

Abyzar kaget, ketika mendengar pintu yang di banting keras lalu di iringi tawa perempuan, dia kira, kuntilanak yang akan menganggunya di siang bolong ini.

Abyzar memegang puncak kepala Dini, lalu mulutnya mulai komat kamit membaca sesuatu. Dini terdiam, dia menatap suaminya yang sedang memejamkan mata dengan mulutnya yang tak berhenti bergerak.

"By, kamu ngapain, sih?" tanya Dini yang tidak di gubris sama sekali oleh Abyzar.

"Siapa kamu?!" tanya Abyzar membuat Dini semakin keheranan.

"aku? emangnya aku siapa?" tanya Dini menanyakan kepada dirinya sendiri.

"keluar," ucap Abyzar

Dini mulai kesal dengan tingkah Abyzar.

"keluar, keluar, apa'an sih? lu ngusir, gua?" tanya Dini

Abyzar meletakkan telapak tangannya ke pipi Dini, merasakan suhu tubuh gadis itu, tidak panas dan juga tidak dingin.

"Kamu Dini?" tanya Abyzar berusaha meyakinkan.

"kagak! Gua Pudin." Dini kesal dengan pertanyaan tak masuk akal Abyzar.

"lu ngak kesurupan mbak kunti, kan?" tanyanya sekali lagi

Dini memutar malas bola matanya "Gaje tau gak, gak usah mikir aneh-aneh." protes Dini

Abyzar terkekeh "tadi, sih, lu banting pintu mobil sambil ketawa cekikikan, gua kira lu kerasukan."

"gua ketawa karna ngejahilin orang." balas Dini menahan sabar.

Abyzar mengernyitkan keningnya. "ngejahilin? Ngejahilin siapa?"

"ngejahilin tuyul!"

Abyzar terkekeh, pandangannya terfokus kepada kucing yang berada di pangkuan Dini. "itu, kucing siapa?"

"ngak tau, ngak ada pemiliknya, yaudah, gua bawa aja."

"tapi kalau pemiliknya nyariin gimana?"

"yaudah, tinggal balikin. Itu aja repot." balas Dini.

Abyzar gemes melihat ekspresi Dini yang sepertinya sudah kehilangan mood, dia mencubit pipi Chubby Dini membuat sang empu kesakitan.

***

UMMAA!!" teriak  Dini yang masih berdiri di ambang pintu, lalu berlari memeluk Nashifa. Nashifa yang melihat anak bungsunya nampak kaget.

"loh, nak, kamu kesini kok ngak bilang-bilang, sih?" tanya Nashifa lalu membalas pelukan anak bungsunya.

"terus, Dini kesini harus izin sama Umma yah? Kan Dini kangen sama Umma."

Nashifa terkekeh, dia mulai meregangkan pelukannya. Pandangannya terfokus kepada Abyzar yang berdiri di belakang Dini.

Abyzar mulai menyalami Nashifa. "kalian ke sini naik apa?" tanya Nashifa.

"tadi Byzar sama Dini pakai kendaraan mobil, Umma." jawab Abyzar

Senyuman terukir indah di bibir Nashifa. "duduk dulu yuk, nak." ajak Nashifa mempersilahkan Abyzar dan Dini duduk.

"Umma, abang mana? Jaddun juga mana?" tanya Dini sembari menelisik secara rinci dalam rumah.

"Dafi lagi ada pelajaran, Din." jawab Nashifa

Antara Ning dan GusWhere stories live. Discover now