Chapter 18

14.3K 762 334
                                    

PERHATIAN!!! DI CHAPTER KALI INI, AKAN ADA SALAH SATU TOKOH MENGANDUNG KATA KASAR!! JADI HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!

TERIMA KASIH!!

__________________________________

"Nana!!!" sentak Dini lalu memeluk Nana.

"ada apa cucuku? Kamu di apa'in Abyzar?" suara itu membuat kedua pasutri yang bergembira tadi mendadak terdiam.

Mereka menolehkan kepalanya ke belakang secara perlahan.

"eh, kakek."

"eh, nya'i" Abyzar membelalakkan matanya ketika Dini memanggil kya'i Haji dengan sebutan Nya'i.

"heh! jangan manggil nya'i tolol." ucap Abyzar berusaha dengan suara sekecil mungkin.

"lu bilang gua tolol?" ucap Dini sembari menatap sang suami.

"ng-ngak gitu maksud gua, ya lu ngapain manggil nya'i coba? Kalau kya'i mah, masih bisa di toleran, ini malah manggil nya'i." dumel Abyzar.

"lah? Terus? Apa masalahnya? toh, kakek juga gak di permasalahin kok, lagipula kan tadi gua reflek." sewot Dini.

"ya-"

"Abyzar! Apakah begini sifatmu kepada istrimu setiap hari?!" potong kyai Haji menatap sang cucu.

"nga-"

"iya kek!!" sentak Dini lalu beralih berdiri di samping kyai Haji.

Abyzar semakin di buat ternganga, ada apa dengan Dini? perasaan mereka gak setiap hari berantem kek gini, lagipula ini juga kebetulan, kan?

"loh-" baru Abyzar ingin membantah, tapi segera di potong oleh Dini.

"tadi kan kek, Aby kepergok selingkuh sama wanita yang lebih seksi dan cantik, emangnya aku gak cantik ya, kek?"

loh? Apa-apa'an ini? Sejak kapan dia selingkuh? Aarghh istrinya ini sangat pandai mengarang cerita.

Kyai Haji menatap Abyzar dingin dan menusuk. "Apakah seperti ini saya mengajarkanmu?!" sentak kya'i Haji menatap Abyzar.

Mata Abyzar melihat Dini dan kyai Haji secara bergantian. tamatlah riwayat hidupnya, bisa-bisa dia akan di gantung di atap pesantren selama seminggu.

Abyzar menarik Dini masuk ke dalam mobil, dengan cepat dia menghidupkan mesin mobil dan segera melajukan mobilnya meninggalkan kya'i Haji yang sibuk menyoraki mobil Abyzar yang semakin menjauh.

"Aby! itu kakek kamu tinggalin? balik lagi ke pesantren, kasihan kakek." seru Dini sembari menatap ke belakang, melihat wilayah pesantren yang semakin menjauh.

Abyzar hanya diam, dia menatap ke depan dengan raut wajah marah, rahangnya yang keras menunjukan bahwa dia sedang meredam amarah.

Dini yang melihat wajah Abyzar hanya menunduk merasa bersalah, dia hanya berniat menjaili suaminya, tampa tahu akan resiko yang akan dia dapatkan selanjutnya.

"maaf, By." ucap Dini dengan suara lirih, namun Abyzar masih diam tidak menanggapi.

Mereka tiba di depan rumah, Abyzar segera membuka pintu mobil tampa menghiraukan Dini yang hanya menunduk lesu ketakutan.

Antara Ning dan GusNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ