Chapter 14

15K 752 163
                                    

Mereka sampai di depan toko baju, yang membuat Anya menganga sempurna.

"ibu ketua, kita ngapain di sini?" tanya Anya yang mana mereka berdua sudah masuk ke dalam, dan Abyzar yang mengikuti mereka dari belakang.

Dini tidak menjawab melainkan sedang asik memilih baju. Setelah dia mendapatkan baju yang dia cari, Dini menyodorkan gamis berwarna hitam ke arah Anya.

Anya tidak mengambilnya, melainkan menatap gamis itu dengan kebingungan. Dini yang paham apa yang di pikirkan oleh Anya berucap "Ambil."

"buat apa sih? Outfit gua bukan gamisan kek elu."

"gak usah banyak ngomong, mending lu tukar baju lu, daripada pakai baju kayak brandalan."

"ck, iye-iye." ucap Anya lalu mengambil baju yang di sodorkan oleh Dini tadi, lalu menukar baju ke ruang ganti baju yang tersedia di toko itu.

Lama menunggu, akhirnya Anya keluar dengan gamis yang terpasang sempurna di tubuhnya, Dini nampak kagum di buatnya. Sedangkan Abyzar hanya fokus dengan ponsel dan duduk di kursi yang tersedia di situ.

"Din, gua risih tau gak makek baju ini. Gatal gua, udah kek janda sepuluh aja, gua." ucap Anya yang mengeluarkan unek-uneknya.

Dini terkekeh lalu menarik Anya ke sebuah kaca memanjang yang memantulkan seluruh badan mereka, dari ujung kaki sampai kepala. Dia mengikat kincir kuda rambut Anya lalu mulai memasangkan hijab lansung kepada Anya.

"eh bentar-bentar, mau ngapain?" tanya Anya.

"ck, diam." jawab Dini yang membuat Anya mencibik kesal.

"sekarang, coba deh lo lihat diri lo di kaca." instruksi Dini yang di patuhi oleh Anya.

" instruksi Dini yang di patuhi oleh Anya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Din! ini beneran gua? Masyaallah...." puji Anya yang kagum dengan dirinya sendiri.

"hm, lu cantik. Tapi diri lo aja yang kayak brandalan."

"yeee lebih baik kayak berandalan daripada kayak lonthay."

"sebelas dua belas sama lonthay."

Anya menjitak jidat Dini "sembarangan aje lu ngomong Udin."

Dini hanya membalas dengan kekehan kecil.

"waahh, jadi ukhty gua hari ini. Kalok gua pakai cadar pasti jadi spek ustazah."

"ustazah tidak tergantung dari cara berpakaian, cara berpakaian seperti ini kewajiban setiap muslimah, jadi bukan sok alim. Ck, gelar ustazah sangat murah di negri ini."

"maksud lu? apa?" tanya Anya yang tidak paham.

"lu tau gak? Gelar ustazah begitu murah di negri ini?" tanya Dini yang di balas gelengan oleh Anya.

Antara Ning dan GusWhere stories live. Discover now