💛 13

31.3K 2.9K 70
                                    

Happy Readding 💛

Hati manusia itu persis seperti lautan, penuh misteri. Kita tidak tahu, kejadian menyakitkan apa yang telah dilewati oleh seseorang.

"Maaf kay, Ma-maafkan abang," ucap Arvin lagi. Ia menahan air matanya agar tidak terjatuh.

Kaylan diam, ia bingung harus menjawab apa. Bukankah dirinya bukan kaylan asli? Tetapi, kenapa hatinya merasa sakit?Apakah ini perasaannya?

Kaylan menundukkan wajahnya cukup lama. Ia meremas baju di bagian dadanya.

Kaylan menyeka pipinya yang basah. Lalu mengangkat wajahnya, ia memberanikan diri menatap orang didepannya ini.

Ingatan kaylan asli tiba-tiba muncul, terlihat daddy dan abangnya yang selalu mengabaikannya, setiap kaylan menunjukkan hasil karyannya bukan ucapan selamat yang ia dapatkan. Melainkan, sentakan dan pukulan. kaylan pernah mengadu pada daddynya kalau ia sering dibully disekolah, ia selalu diejek tidak memiliki orang tua. Namun, daddynya justru akan mengurung kaylan diruang bawah tanah, di tempat daddynya menghukuman para bodyguard.

Kaylan edbert Alexander sosok anak kecil yang tidak pernah mendapatkan sedikitpun kasih sayang dari keluarganya, justru sebaliknya.

Kaylan menggigit bibirnya.

Apakah memafkan itu mudah diberikan? Entahlah, kaylan tidak mengerti dengan itu.

"Hiks...hiks...ja-hat..." ucap kaylan, ia memukul dada arvin. Ternyata kehidupan kaylan asli sama dengan dirinya alami dulu.

Arvin memeluk erat tubuh kecil kaylan. Hatinya sakit melihat kaylan menangis seperti itu.

Bodoh!..bodoh!..dirinya memang tidak pantas untuk disebut abang!

Kaylan berhenti memukul dada arvin, ia sangat lelah saat ini. Ditambah memory kaylan asli tiba-tiba masuk.

Arvin yang melihat kaylan terdiam ia khawatir. Ditambah mata kaylan sudah sayu.
Arvin menggendong tubih kecil kaylan, ia menyenderkan kepala kaylan dibahunya.

Arvin buru-buru mencari kontak dokter ryan di ponselnya dan langsung menghubunginya.

***

Arvin memandangi wajah kaylan yang tertidur pulas. Tertempel infusan ditangan kecil kaylan. Padahal hari akan berganti malam, tetapi kaylan masih belum sadarkan diri.

Arvin menyadari kalau tingkah kaylan sangat berubah. Dari gaya pakaiannya, tingkahnya, prilakunya, berbeda sekali dengan dulu.

Arvin menghela nafas, lalu mengusap pipi berisi kaylan. Ia baru menyadari ternyata adiknya ini sangat menggemaskan.

Mengenai xavier dan yang lain, tadi arvin diberitahu oleh bibi lana kalau mereka belum bisa pulang karena masih ada urusan diluar, mereka tidak tahu kalau arvin ada dimansion saat ini. Arvin menyuruh bibi lana untuk tidak memberi tahu mereka.

Kaylan terusik dari tidurnya ia membuka matanya perlahan. Ia merasakan tangannya kebas. Kaylan menoleh untuk melihat tangan kirinya. Mata bulatnya berkaca-kaca melihat suntikan yang tertempel ditangan kirinya.

Apa yang terjadi? Mengapa tangannya disuntik?

Kaylan tidak pernah merasakan suntikan, karena dulu jika kaylan sakit selalu dibiarkan saja oleh orangtuannya. Terakhir ia merasakannya saat diriny terbangun di raga kaylan ini.
Dan kaylan___ tidak menyukainya.

Arvin yang melihat itu kaget.

"Kenapa menangis?.." tanya arvin pelan sambil mengusap pipi kaylan yang sudah basah.

Remove Wounds Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang