💛 14

30.2K 2.8K 69
                                    

.
.
.

Kemarin cuman becandaa kok guys,,,😭

Maaf yaa...

Aku juga gak tega, kalo kaylan belum bahagia sama keluarganya. Terutama sama daddynya itu 🙂

Semoga Menghibur🍓🍓🍓

Air mengalir terdengar jelas digelapnya malam yang sunyi, dengan gonggongan anjing yang terus bersahutan.

Bau amis menyelimuti sekitar, bahkan aliran air tersebut sudah tercampur dengan warna merah.

Seorang pria berjubah hitam sedang membersihkan pisaunya ditepian danau. Ia menatap pantulan wajahnya di air yang mengalir dengan senyum smirknya.

"Apakah anak itu masih bersama kaylan criss?"
Tanya Alexander yang masih membersihkan pisaunya.

Criss yang ditanya langsung menegang, setelah melihat kejadian barusan. Ia yakin kalau tuannya bukanlah orang normal. Terlihat potongan-potongan tubuh manusia tadi masih berserakan. Padahal ia sering melihat tuannya melakukan hal tersebut, tetapi selalu saja kaget jika ia melihaynya lagi.

Alexander berdiri lalu menatap anjing yang masih terkurung di kandangnya.

"Lepaskan mereka," titah alexander menunjuk dengan dagunya.

Crish masih terdiam, ia tidak mendengar sama sekali perintah tuannya.

Alexander menatap tangan kanannya itu, lalu mendekatinya.

"Kau masih penakut ternyata," lirih alexander sambil menepuk pundak crish cukup keras.

"Mohon ma-maaf tuan,"

Alexader pergi lebih dulu meninggalkan asistennya itu. Perintah yang sudah diucapkannya, kemudian diulang kembali. Ia paling malas dengan hal itu.

Crish menundukkan wajahnya saat tuannya melewatinya begitu saja, lalu menghembuskan nafasnya lega. Ia masih memikirkan dari mana sifat psikopat tuannya itu muncul, padahal dulu tidaklah seperti ini.

Alexander akan membersihkan tubuhnya, ia menatap cermin yang memantulkan wajahnya yang sudah sedikit keriput tetapi kesan tampan melekat kuat diwajahnya.

Alexander memikirkan percakapannya Saat dikantor kemarin, bahwa ia mengancam xavier untuk cepat kembali ke london. Namun, sudah 3 hari ia belum mendengar kabar tersebut. Justru sebaliknya.

Apakah ancaman darinya hanya main-main?

Sepertinya ia harus bertindak kasar...

***

"Bang arvan!!" Seru kaylan tiba-tiba sambil memegang keranjang mainanya.

Arvan dan teman-temannya langsung menoleh saat mendengar teriakan tersebut. Mereka menatap kaget kaylan yang hanya menggunakan celana pendeknya.

Kaylan yang melihat ada teman dari abangnya itu langsung berlari kebelakang. Ia Sangat malu. Padalah niatnya ingin mengajak abangnya bermain dikolam ikan yang baru saja dibuat.

Arvan menatap dingin teman-temannya.

"Jaga pandangan kalian." Ucap arvan lalu pergi menyusul adiknya itu.

"Posesive sekali..." cetus hansel melihat arvan yang meninggalkan mereka.

Mereka sudah tahu kalau hubungan keluarga itu sudah lebih membaik. Walau terlihat aneh untuk dilihat secara langsung. Termasuk perubahan pada kaylan tentunya.

Remove Wounds Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang