BASUDEWA KRESNA

98.8K 502 51
                                    

Basudewa Krisna adalah tokoh utama yang berperan paling penting dalam Mahabharata.  Legenda Hindu dalam kitab Purana dan Mahabharata menyatakan bahwa ia adalah putra kedelapan Basudewa dan Dewaki, bangsawan dari kerajaan Surasena, kerajaan mitologis di India Utara.

Menurut kitab Mahabharata, Kresna berasal dari Kerajaan Surasena, namun kemudian ia mendirikan kerajaan sendiri yang diberi nama Dwaraka.

Dalam wiracarita Mahabharata, ia dikenal sebagai tokoh raja yang bijaksana, sakti, dan berwibawa. Dalam kitab Bhagawadgita, ia adalah perantara kepribadian Brahman yang menjabarkan ajaran kebenaran mutlak (dharma) kepada Arjuna. Ia mampu menampakkan secercah kemahakuasaan Tuhan yang hanya disaksikan oleh tiga orang pada waktu perang Batarayudha akan berlangsung. Ketiga orang tersebut adalah Arjuna, Sanjaya dan Byasa. Namun Sanjaya dan Byasa tidak melihat secara langsung, melainkan melalui mata batin mereka yang menyaksikan perang Bharatayuddha.

Kresna atau Krishna adalah satu Dewa yang banyak dipuja oleh umat Hindu karena dianggap merupakan aspek dari Brahman. Ia disebut pula Nārāyana, yaitu sebutan yang merujuk kepada perwujudan Dewa Wisnu yang berlengan empat di Waikuntha.

Secara umum, ia dipuja sebagai awatara (inkarnasi) Dewa Wisnu kedelapan di antara sepuluh awatara Wisnu.

Kresna juga dikenal dengan berbagai macam nama, julukan, dan gelar, yang mencerminkan berbagai atribut dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

Dalam kitab Mahabarata dan Bhagawadgita, Kresna disebut dengan berbagai nama, sesuai karakteristiknya. Beberapa nama tersebut diantaranya: Acyuta (yang kekal; teguh), Arisudana (penghancur musuh), Bagawan (Yang Mahakuasa), Gopala (pelindung sapi), Gowinda (penggembala sapi), Hresikesa (penguasa indria), Janardana (juru selamat manusia), Kesawa (yang berambut indah), Kesinisudana (pembunuh raksasa Kesi), Madawa (suami dewi keberuntungan), Madusudana (pembunuh raksasa Madhu), Mahabahu (yang berlengan perkasa), Mahayogi (rohaniwan agung), Purusottama (manusia utama, yang berkepribadian paling baik), Warsneya (keturunan Wresni), Di serial Mahabharata lebih sering disebut Basudewa (merujuk nama ayahnya). Juga dipanggil Wisnu, Yadawa (keturunan Yadu), Yogeswara (penguasa segala kekuatan batin).

Di antara berbagai namanya, yang terkenal adalah Gowinda "penggembala sapi", atau Gopala, "pelindung para sapi", merujuk kepada pengalaman masa kecil Kresna. Dalam mahabharata yg ditayangkan ANTV, Arjuna memanggil Krisna dengan nama MADAWA (suami dewi keberuntungan) sedangkan Drupadi memanggil dengan nama Govinda (Penggembala Sapi). Nama panggilan tersebut digunakan untuk memuji, mengungkapkan rasa hormat, dan menunjukkan rasa

persahabatan atau kekeluargaan.

Kresna seringkali tampil dengan dhoti (semacam kemben) berbahan sutra berwarna kuning, melambangkan cahaya yang melenyapkan kegelapan. Kepalanya dihiasi mahkota dengan bulu merak, melambangkan galaksi berwarna-warni dalam kegelapan atau pusat energi di atas indria.

Penggambaran umum biasanya menampilkannya sebagai anak kecil, atau seorang lelaki dalam gaya santai, sedang memainkan seruling. Dalam wujud ini, ia biasanya ditampilkan berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping. Kadangkala ditemani para sapi, menegaskan posisinya sebagai penggembala sapi (Govinda).

Kresna adalah seorang tokoh dalam kisah Mahabharata yang digambarkan sebagai perwujudan Dewa Wisnu. Kresna adalah tokoh yang muncul di berbagai cerita utama dalam wiracarita tersebut.

Sebelum muncul secara langsung dalam cerita, Kresna adalah tokoh yang menceritakan prolog dan jalan cerita dalam serial mahabharata serta memberikan nasehat/petuah kebijaksanaan yang terkandung dalam setiap episode. Krisna ysng bertindak sebagai narator selalu muncul dan memberikan semacam 'wejangan' tentang nilai-nilai kehidupan berdasarkan peristiwa yang terjadi kepada penonton. Misalnya, di cerita waktu Satyawati menyesal karena ia terlalu egois menginginkan keturunannya sebagai penerus tahta Hastinapura, lalu pada adegan selanjutnya Krisna memberikan wejangan tentang bagaimana, mengapa seseorang bisa menjadi egois dan bagaimana cara menghilangkan sifat egois atau semacamnya-yang berhubungan dengan masalah yang dialami Satyawati kepada penonton.

Kisah Tokoh Tokoh MAHABHARATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang