Part BONUS - Pertemuan Kunti dengan Karna

7.1K 138 10
                                    

Setelah Kresna gagal mendamaikan dan mencegah perang antara Pandawa dengan Kurawa. Kunti begitu gelisah karena usaha damai yang ditempuh menemui jalan buntu, hal itu berarti perang tak bisa dicegah.

Yang ada dalam benak Kunti adalah putranya yang terbuang, yakni Radheya (KARNA).

Kebencian Karna terhadap Pandawa terutama Arjuna melebihi kebencian Duryudhana terhadap Pandawa. Akhirnya Kunti berniat menemui dan memberitahu asal usul sejatinya Karna.

Saat itu Karna baru saja selesai melakukan pemujaan terhadap Dewa Matahari. Telah dikenal bahwa setiap selesai melakukan ritual tersebut, Karna akan memberikan anugerah kepada siapapun yang datang dan meminta kepadanya.

Ditepi sungai Gangga....

Disaat berbalik Karna melihat seorang wanita duduk berteduh dibawah pohon, diapun menghampiri lalu membungkuk hormat sambil berkata "Salam Ibu, apa yang Ibu minta?".

Namun Kunti hanya memandangnya dengan tatapan sedih, tak terucap satu kalimatpun yang keluar dari mulutnya, yang ada hanya sekilas gambaran masa lalu dalam benaknya saat dia membuang Karna yang baru lahir dan menghanyutkannya di sungai Gangga.

Sadar akan lamunannya Kunti mulai membuka mulut dan berkata "Aku kesini bukan untuk meminta anugerahmu, aku hanya ingin bertanya tahukah engkau siapa aku?".

Karna menatap wanita didepannya, lalu tiba-tiba sesuatu terlintas dalam pikirannya membuat dadanya berdebar.

Kunti melanjutkan perkataannya lagi "Mulai sekarang jangan lagi memanggil dirimu sebagai Radheya, kau putera tertuaku mulai saat ini kau akan dikenal sebagai Puteraku, Kaunteya (Anak Kunti), bukan Radheya (Anak Radha)".

Lalu Karna berkata "Sebenarnya aku sudah tahu ibu, tapi mengapa baru sekarang kau datang padaku".

"Kemarin Kresna datang memberitahu jati diriku yang sebenarnya, tapi... sudahlah Ibu jangan membicarakan hal yang berlalu, yang jelas hari ni aku begitu bahagia karena Ibu telah datang menemuiku".

Kemudian keduanya saling berpelukan dan menangis bersama, melepas kerinduan mereka selama ini.

Karna merebahkan kepalanya dipangkuan Ibunya. kemudian berkata "Terimakasih Ibu, Ibu telah datang disaat yang paling suci dalam hidupku. Kini perintahlah anakmu".

Kunti berkata "Tidak anakku, Ibu tidak akan memberimu perintah tapi Ibu akan memintamu kau melakukan sesuatu".

"Katakanlah Ibu apa yang harus aku lakukan" timpal Karna

"Ikutlah bersamaku pada Pandawa, mereka adalah saudaramu. Ibu akan memberi tahu Yudhistira bahwa kau adalah Putera tertuaku.  Hilangkan kebencianmu selama ini kepada Arjuna, berperanglah dipihak Pandawa yang pasti akan menang. Bersatulah dengan Arjuna. Didunia ini siapa yang bisa mengalahkan Kalian berdua, kalian akan Jaya seperti Kresna dan Balarama. Menangkan perang ini lalu perintahlah dunia karena kaulah pewaris takhta kerajaan. Yudhisthira akan menjadi Putera mahkota dan memegang Panji kebesaranmu. Arjuna akan menjadi kusirmu. Bima akan menjadi pengawalmu, sedangkan Nakula dan Sadewa akan selalu setia melayanimu".

Karna sejenak terdiam, betapa Hidup ini penuh misteri. Selama ini dia hidup dengan cemoohan dan hinaan karena hanya seorang Sutaputra (putra kusir), namun dalam dua hari terakhir ini ada dua orang mulia, Kresna dan Kunti datang menawarkan dunia kepadanya.

Godaan yang begitu besar, namun Karna tak bergeming.

Akhirnya Karna berkata "Ibu aku sangat ingin menuruti perintahmu, tapi aku tidak bisa".

"Mengapa anakku? Aku akan mengakui pada dunia bahwa kau adalah putera tertuaku" jawab Kunti.

Karna berkata "Ibu tahukah kau betapa aku membencimu, atas perlakuanmu padaku, aku menyimpan kemarahan ini bertahun-tahun. Aku menderita karena kelahiranku. Namun hari ini kau datang, Semua kemarahanku itu lenyap bagai tetesan salju menjatuhi padang pasir".

Kisah Tokoh Tokoh MAHABHARATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang