SISUPALA

7.6K 84 4
                                    

Sisupala merupakan sepupu Krishna, ia adalah putera Damagosa dan Srutadeva dari kerajaan Chedi, juga masih kerabat Basudeva dari Mathura.

Kitab Bhagawatapurana menjelaskan bahwa Sisupala merupakan penitisan dari Jaya dan Wijaya, penjaga gerbang Waikuntha, istana Wisnu.

Menurut kitab Mahabharata, Sisupala lahir dengan tiga mata dan empat lengan. Orangtuanya berniat untuk membuangnya, namun sabda dari langit mencegah mereka untuk melakukan hal tersebut sebab Sisupala ditakdirkan untuk hidup sampai dewasa. Sabda tersebut mengatakan bahwa tubuh Sisupala dapat menjadi normal jika dipangku oleh seseorang yang istimewa, yaitu seorang titisan Wisnu, dan kematian Sisupala juga berada di tangan orang yang sama.

Ketika keluarga Basudewa menjenguk Srutasrawa, Kresna turut hadir. Saat Kresna memangku Sisupala, mata dan lengan tambahan di tubuh Sisupala langsung menghilang.

Mengetahui hal tersebut, orangtua Sisupala sadar bahwa kematian Sisupala juga berada di tangan Kresna. Mereka memohon agar Kresna mau bersabar dan mengampuni kesalahan yang diperbuat Sisupala apabila anak tersebut sudah dewasa.

Kresna berjanji bahwa ia akan menahan kemarahannya. Ia menambahkan, apabila Sisupala sudah menghinanya lebih dari 100 kali, dan penghinaan itu dilakukan di hadapan orang banyak, maka Kresna berjanji bahwa ia tidak akan segan untuk membunuh Sisupala.

Semenjak kecil, Sisupala dididik oleh Jarasanda, Raja Magadha. Ia belajar bersama bersama dengan Dantawaktra, dan diajari untuk membenci Kresna.

Ketika menginjak usia dewasa, Sisupala dan Dantawaktra tumbuh menjadi petarung yang tangguh. Dengan kekuatan dua pemuda tersebut, Jarasanda yang membenci Kresna berusaha menyerbu Mathura.  Usaha yang dilakukan oleh Jarasanda berhasil, dan Sisupala setia mengabdi kepada Jarasanda.

Ketika putri Rukmini dari kerajaan Widarbha mencari calon suami, Sisupala berniat untuk melamarnya. Dia datang tepat waktu ke tempat yang telah dijanjikan untuk melamar sang putri. Namun, acara tersebut dibatalkan sebab Kresna sudah melarikan Rukmini sebelum Sisupala sampai di kerajaan Widarbha. Hal itu membuat Sisupala menjadi marah dan semakin membenci Kresna.

Setelah Jarasanda dari Magadha dibunuh oleh Bima dalam sebuah pertarungan, kerajaan Magadha tunduk pada kerajaan Kuru.

Ketika Yudistira menyelenggarakan upacara Rajasuya di Indraprasta. Para raja menghadiri upacara tersebut, termasuk Sisupala dari Chedi.

Ketika Yudistira bingung memutuskan siapa yang akan menerima hadiah terlebih dulu, Bisma mengatakan bahwa Krishnalah yang paling layak mendapatkannya.

Mengetahui hal tersebut, Sisupala menjadi dengki lalu menghina Kresna bertubi-tubi. Sambil menghina Kresna, Sisupala menantangnya untuk bertarung. Karena Sisupala telah menghina Kresna bertubi-tubi dan dilakukan di hadapan banyak orang, maka Kresna memenuhi tantangan Sisupala. Dalam pertempuran, Sisupala tidak berhasil melukai Kresna. Sebaliknya, Kresna menebas leher Sisupala dengan Cakra Sudarsana.

Kemunculan tokoh Sisupala dalam serial Mahabharata Star Plus (ANTV) hanya ada di 3 episode yakni 140 sd 142.

Pada Episode 140, Duryudhana, Dursasana, Sengkuni& Karna berjalan ke Indraprastha. Begitu sampai di sebuah hutan ada peri yg menyambutnya lalu di sekelilingnya berubah menjadi taman yg penuh bunga. Di sana mereka bertemu Pangeran Sisupala dari Kerajaan Chedi.

Awalnya Sisupala mengolok-olok Duryudhana dengan mengatainya bodoh. Duryudhana hampir membunuhnya namun ditenangkan Karna. Sisupala mengingatkan kembali momen saat Karna dihina lalu berkata tidak ada yg bisa diharapkan dari Karna.

Sisupala berkata dia sangat tidak senang atas keberhasilan Krishna. Jadi tujuannya datang ke rajsuya yajna adalah untuk menggagalkannya.

Mereka berempat meneruskan perjalanan. Setelah melewati taman itu mereka melihat istana Indraprastha di seberang sungai. Namun sungai itu berubah menjadi tanah pasir biasa. Ketika memasuki istana terlihat sangat sedikit tamu yang hadir. Karna berkata bahwa orang-orang yg mendekati yajna (api suci) akhirnya menghilang. Berarti di situlah letak ilusinya. Ya, sejak di taman hingga di dalam istana Mayasura menyiapkan ilusi untuk para tamu.Ternyata benar di dekat yajna sudah banyak tamu yg hadir. Krishna menemui Sisupala, adik sepupunya. Sisupala terus berkata kasar pada Krishna.

Krishna berkata "Kau terlihat cerdas tapi tidak menghargai orang yg lebih tua darimu."Selama Sisupala marah, Krishna mencabut bulu merak yg ada di pinggang Sisupala. Bulu merak itu berjumlah 100 helai. Krishna dulu berjanji pada ibu Sisupala bahwa dirinya hanya akan memaafkan 100 kesalahan Sisupala padanya.

Pada episode 141, Ritual yajna sudah selesai yang diakhiri dengan Yudhistira menyedekahkan ribuan koin. Maka Yudhistira resmi menjadi raja yang berdaulat.

Sebelum meneruskan prosesi, Yudhistira mempersilakan Bisma dan Kunti masuk ke istana. Pandawa & Drupadi meminta restu Bisma. Kunti memeluk putra putranya lalu dia menjadi sedih karena melihat putra sulungnya, Karna duduk di tempat lain.

Mpu Wiyasa menasihati bahwa Raja yang berdaulat bagai Dewa Surya yg menerangi seluruh dunia. Jadi Yudhistira juga harus menghilangkan ketakutan dari orang-orang yg sudah menerimanya sebagai Raja. Dewa Surya sendiri menuruti nasihat Dewa Wisnu. Jadi Mpu Wiyasa menyuruh Yudhistira memilih penasihat antara Bisma Yang Agung atau Basudewa Krisna.

Bisma langsung menolak karena dia telah menjadi panglima Hastina dan terikat pada perintah Destarastra. Jadi Bisma melimpahkan hak penasihat pada Krisna.

Yudhistira & Drupadi melakukan ritual penghormatan pada Krisna. Sisupala langsung naik darah. Dia menganggap Yudhistira menjadikan penjahat dan  adharmik (orang yg adharma/melanggar perintah agama) menjadi penasihat adalah penghinaan bagi para raja di seluruh Arya. Maka yg selanjutnya terjadi adalah Sisupala mengungkapkan fakta-fakta buruk semua orang dimulai tentang Krisna. Contohnya mencuri mentega yg seharusnya jatahnya Raja Kansa. Krishna lalu membunuh Raja Kansa.

Bima marah pada ucapan Sisupala. Lalu Sisupala membongkar fakta buruk tentang Bima yaitu menikahi raksasa perempuan lalu meninggalkannya. Bima menyerang Sisupala yg segera dicegah Bisma.

Bisma berkata hanya raja yg patut memberi perintah. Maka Yudhistira menyuruh Sisupala untuk tidak melupakan batasannya.

Kemudian selanjutnya Sishupala menceritakan fakta buruk tentang Pandu yg membunuh Resi. Hal ini membuat Arjuna marah. Sisupala juga membongkar bahwa Arjuna melakukan kecurangan dalam belajar ilmu panah. Maksudnya adalah apa yg terjadi pada Ekalaya. Terakhir Sisupala mengatai orang tua Krisna yaitu Basudewa dan Devaki sebagai penjahat jadi Krisna juga penjahat.

Pada Episode 142, Sisupala protes kenapa bukan Bishma yg dihormati. Saat Bisma menjelaskan alasannya, Sisupala mengatai Bisma adalah banci yg hanya bisa menculik putri raja. Hal itu membuat Pandawa dan Vidura marah. Sisupala kembali menceritakan fakta bahwa Krisna memperistri 16.000-an istri Tarkasur.

Krisna mengingatkan agar Sisupala menghitung sudah berapa banyak kesalahannya karena dia hanya akan memaafkan 100 kesalahan Sisupala.

Sisupala masih meneruskan hinaan pada Drupadi. Dia menuduh Drupadi telah berkata pada Pandawa yang banci untuk memberi kehormatan tertinggi pada Krisna karena Drupadi dan Krisna punya hubungan spesial. Krisna menyebut Drupadi sebagai teman sedangkan menurut Sisupala bagaimana bisa wanita yg sudah menikah hanya dianggap sebagai teman?.

Setelah mengatakan itu semua, bulu merak di ikat pinggangnya sudah habis. Artinya Sisupala telah melakukan 100 kesalahan. Krishna memenggal kepala Sisupala dengan cakra Sudarsana dan berkata "Waktunya untuk diam sudah tiba, Pangeran Sisupala". Akhirnya Sisupala meninggal saat itu juga.

Kisah Tokoh Tokoh MAHABHARATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang