RADHA & ADIRATA - Orang Tua Angkat Karna

4.7K 74 4
                                    

Dalam Kitab Mahabarata, tokoh  yang terkenal  bukan karena kesaktian, kehebatan atau kekuatannya adalah Radha dan Adirata. Mereka dari golongan rakyat biasa dan tidak mempunyai darah bangsawan.

Radha disini tidak sama dengan Radha istri Kresna. Radha merupakan istri kusir Kerajaan Hastinapura bernama Adirata.

Radha dan Adirata adalah suami istri yang terkenal dalam cerita mahabaratha karena mereka  adalah ibu dan ayah angkat dari Karna atau Basukarna, yang sebenarnya adalah anak sulung Kunti dari Dewa Surya.

Adirata memungut Karna (Radheya) di sungai Gangga, pada saat ia melakukan sembahyang pagi. Pada awalnya Adirata melihat sesuatu yang berkilauan di tengah sungai seperti permata yang mengambang. Namun setelah benda tersebut mendekat, Adirata sadar bahwa benda itu adalah sebuah kotak. Kemudian ia berenang untuk meraih kotak tersebut, dan mendapati bahwa di dalamnya terdapat seorang bayi.  Di dalam kotak tersebut juga terbungkus baju zirah dan anting-anting.

Setelah memungut bayi tersebut, Adirata segera memberitahu istrinya, yaitu Radha. Kemudian mereka menamai bayi tersebut Wasusena, karena pada saat ditemukan, anak tersebut disertai dengan baju zirah dan anting-anting. Namun, Adirata sering memanggilnya Radheya, yang secara harfiah berarti putra Radha.

Pada serial Mahabharata, Adirata langsung menamainya "Karna" sama persis seperti nama yang diberikan Kunti, namun kadang kadang juga dipanggil Radheya.

Adirata dan Radha merawat Radheya (Karna) dengan penuh kasih sayang. Karna yang beranjak dewasa menunjukkan kesetiannya kepada orang tua angkatnya tersebut.

Pada saat Karna berusia enam belas tahun, Adirata membelikannya sebuah kereta dan kuda. Namun minat Karna mengarah kepada ilmu perang dan panah. Ia tidak tertarik untuk menjadi seorang kusir seperti ayahnya.

Dengan mengamati kepribadian tersebut, Adirata yakin bahwa Karna merupakan keturunan ksatriya. Kemudian, karena merasa Karna sudah cukup dewasa untuk mengetahui asal-usulnya, menurut kitab Mahabharata, Adirata dan Radha menceritakan masa lalu Karna. Mereka juga memberitahukan dimana ia dipungut dan bagaimana keadaannya pada saat itu. Setelah mendengar penjelasan orangtuanya, Karna pergi merantau, lalu berguru pada Resi  Parasurama  untuk menjadi seorang kesatria.

Pada serial Mahabharata Antv, Adirata dan Radha tidak pernah memberitahu asal usul Karna sampai Krisna yang memberitahunya sebelum perang Batarayudha berkobar. Kepergian Karna merantau menurut serial tersebut dilakukan atas saran Bisma yang mengetahui kemampuan Karna namun tidak bisa diterima di Kerajaan Hastinapura karena dari kasta rendah.

Bertahun-tahun kemudian, pada saat sebuah turnamen antar putra Raja yang diselenggarakan di Hastinapura, Karna turut serta meski tak diundang. Pada acara tersebut, Duryudhana mengangkat Karna menjadi raja di Angga, sebab wilayah tersebut belum memiliki raja.  Setelah mengetahui anaknya dinobatkan sebagai raja, Adirata muncul di tengah kerumunan penduduk Hastinapura untuk memberi doa restu pada Karna.

Kemunculan Adirata tersebut menjadi bahan ejekan bagi Bima, sebab Karna yang dianggapnya seorang kesatria, ternyata hanyalah putra seorang kusir. Mendengar ejekan tersebut, Karna hanya bisa menahan marah, sedangkan Duryudhana membela Karna dan tetap menganggapnya sebagai teman.

Pada serial Mahabharata Antv episide 53, setelah diangkat menjadi Raja Angga, Karna pulang kerumahnya dan kemudian merebahkan kepalanya di pangkuan Radha. Karna bertanya pada ibu angkatnya apa setelah ini aku masih bisa merebahkan kepala di pangkuanmu? "Lepaskan dulu mahkota dari kepalamu agar tidak menusukku." Jawaban Radha memiliki makna konotasi yang menjelaskan perbedaan status antara Karna dan orang tua angkatnya. Adirata masih keberatan atas status raja Karna sebab pemberian yg berasal dari orang yang adharma bukanlah sesuatu yang baik. Karna semakin bersedih ketika orang tuanya tidak mau ikut dengannya ke istana Awangga/Anga. "Aku akan menjaga rumahmu ini dari kesalahan agar jika suatu hari kau ingin pulang, kau masih punya tempat kembali," jawab Adirata. Karna menangis setelah Radha memakaikan mahkota di kepalanya.

Pada episode 196 serial Mahabharata Karna baru mengetahui asal usulnya yang sebenarnya. Karna sedih mengetahui bahwa dia bukan anak kandung Radha & Adirata. Dia lebih sedih lagi ketika Adhiratha berkata tidak tahu siapa orangtua Karna sebab dia ditemukan mengapung di Sungai Gangga. Bagi Adirata dan Radha yang mandul, Karna bagai prasad (persembahan) dari Dewi Gangga. Lalu Adhiratha berkata "Krishna adalah inkarnasi (jelmaan) Dewa Wisnu. Jadi jika dia menyebut suatu nama maka itulah orangtuamu yg sebenarnya."

Sebelumnya Krishna sudah menyebut bahwa Karna adalah putranya Kunti. Hal ini membuatnya lebih gundah

sehingga sebelum pergi Karna berkata, "Selama ini aku dikenal sebagai Radheya (putranya Radha). Kini aku harus menyebut diriku dengan sebutan apa?" Karna yg dipenuhi pikiran berkecamuk pergi ke tepi Sungai Gangga. Di benaknya muncul flashback kenangannya dengan Kunti. Apalagi waktu Kunti pernah memanggilnya "Nak". Lalu flashback apa saja yg sudah terjadi dengan Arjuna. Termasuk saat Karna menjamin di medan perang nanti Arjuna akan mati di tangannya. Karna berteriak & menangis sejadi-jadinya mengeluarkan beban di hatinya.Vrushali datang menenangkannya. "Ku dengar Krishna juga punya 2 ibu. Namun Krishna menyayangi dan menghormati keduanya dengan sama besar." Namun yg membebani Karna sdalah karena orang yg ingin dia hancurkan adalah adiknya sendiri. Selama ini Arjuna sudah menjadi lambang penghinaan baginya. Vrushali memeluk Karna yang tak kunjung berhenti menangis  dan terus-menerus bertanya "Kenapa harus begini?".

Vrushali berkata "Yg bisa menjawabnya hanya seseorang yg menjadi akar semua ini. Temuilah dan tanyalah pada Ibu Ratu Kunti jika ini berarti bagimu."

Kunti sering bertanya tentang Karna pada dirinya sendiri sambil menangis. "Saat dia menangis sebagai anak-anak, ibu mana yang menghapus air matanya?" Jawabanny Radha.

Baru pada episode 253 serial Mahabharata, para Pandawa mengetahui bahwa Karna adalah saudara mereka. Kunti sangat bersedih ketika melihat Putranya Karna terluka. Arjuna menjadi sangat terkejut melihat kesedihan ibunya Kunti atas terlukanya Karna. Kunti beru saha untuk memberitahuakan hubungan darah antara Karna dan Pandawa, tapi tidak diijinkan oleh Karna.

Namun Arjuna akhirnya mengetahui jika sebenarnya Karna adalah kakak tertuanya. Radha menyalahkan Kunti atas terlukanya Karna. Pandawa terkejut mengetahui hubungan mereka dengan Karna. Arjuna sangat menyesal telah melukai Karna.

Pandawa menjadi sangat tertekan karena ibunya, Kunti menyembunyikan kebenaran tentang saudaranya Karna.

Kisah Tokoh Tokoh MAHABHARATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang