UTTARA & UTTARI

8.8K 131 1
                                    

Uttara dan Uttari adalah nama tokoh dalam wiracarita Mahabharata yang berasal dari Kerajaan Matsya. Kerajaan Matsya adalah tempat Pandawa dan Drupadi bersembunyi dan menyamar setelah masa pengasingan. Nama Rajanya adalah Wirata.

Uttara dalam pewayangan jawa disebut dengan Prabu Utoro.

Pangeran Uttara adalah putra dari Raja Wirata, seorang raja dari Kerajaan Matsya. Putri Uttari adalah  kakak dari Uttara yang kemudian hari menjadi istri Abimanyu putra pandawa Arjuna.

Dalam versi pewayangan Jawa, tokoh Uttara merupakan putra Matsyapati raja Kerajaan Wirata. Ia memiliki seorang kakak bernama Seta dan dua orang adik bernama Wratsangka dan Utari. Sedangkan istrinya bernama Sindusari.

Dalam versi kitab mahabharata bagian naskah Wirataparwa, Uttara dikisahkan sebagai seorang pangeran yang sombong dan takabur. Ketika Kerajaan Matsya diserang oleh para Kurawa lengkap dengan pasukan Hastinapura, ia pun berangkat dengan penuh percaya diri untuk menghadang mereka, dan hanya ditemani oleh kusir keretanya, yaitu seorang waria bernama Brihanala. Akan tetapi ketika sampai di hadapan musuh, Uttara turun dari kereta dan lari ketakutan. Wrehanala terpaksa membuka samarannya bahwa ia sesungguhnya adalah Arjuna dari keluarga Pandawa yang sedang menjalani hukuman akibat kalah bermain dadu melawan para Kurawa. Uttara pun dikejarnya dan kemudian didudukkan di bangku kusir. Maka, Arjuna pun mengambil alih peran Uttara menghadapi musuh yang saat itu sudah mulai merampas peternakan milik Kerajaan Matsya/Wirata. Dalam menghadapi tentara Hastinapura, Arjuna mendapat kemenangan yang gemilang.

Peristiwa kemenangan Arjuna atas serangan Hastinapura tersebut telah membuat Uttara berubah menjadi seorang yang pemberani.

Uttari (disebut Utarā dalam bahasa Sanskerta) adalah nama putri bungsu Raja Wirata dari Kerajaan Matsya. Ketika naskah Mahabharata disadur ke dalam bahasa Jawa Kuna, tokoh Utara pun diganti namanya menjadi Utari, misalnya dalam naskah  Kakawin Bharatayuddha yang ditulis tahun 1157.

Ketika kisah Mahabharata dipentaskan dalam pewayangan, para dalang lebih suka memakai nama Uttari daripada Utarā.

Dalam kitab keempat Mahabharata yaitu Wirataparwa dikisahkan bahwa Uttari berlatih seni tari kepada Arjuna yang saat itu sedang menjalani hukuman penyamaran sebagai seorang waria bernama Wrehanala.

Kemunculan Pangeran Uttara dan Putri  Uttari pada serial Mahabharata ANTV pertama kali pada episode 166. Saat itu Pandawa sedang melakukan penyamaran di Kerajaan Wirata dimana Nakula menyamar menjadi Dharmakanti yg mengurus kuda-kuda istana. Yudhistira menjadi menteri Kanka, menteri kepercayaan Raja Wirata. Menteri Kanka telah memakmurkan kerajaan Wirata sehingga Raja Wirata bersedia memberikan sebagian kerajaannya. Arjuna menyamar menjadi Brihanalla. Dia guru tarinya Putri Uttari. Sementara Drupadi menjadi dayang kepala yg bernama Sairandhri. Bima menjadi juru masak,

Pada serial tersebut Pangeran Uttara digambarkan sebagai seorang anak laki-laki yang belum dewasa.

Pas dihari terakhir penyamaran Pandawa di kerajaan Matsya, ternyata penyamaran mereka terbongkar oleh Sangkuni lalu Kerajaan Matsya diserang oleh pasukan Kurawa. Ketika pasukan Hastinapura yang dipimpin oleh Duryudhana akan  menyerang kerajaan Matsya, Pangeran Uttara bersama Arjuna  yang masih menyamar menjadi waria dan menjadi kusirnya pergi sendirian menghadapi pasukan Hastinapura. Ketika berhadapan dengan musuhnya, Pangeran Uttara merasa gentar dan hendak melarikan diri namun dicegah oleh Arjuna. Ketika hari sudah mulai senja, Arjuna membuka samarannya dan mengambil busur saktinya kemudian menghadapi pasukan Duryudhana dengan gagah perkasa. Pangeran Uttara yang mengetahui hal tersebut merasa malu sekaligus terkesan dengan Arjuna. Pangeran Uttara akhirnya meminta Arjuna untuk menjadi gurunya.

Pangeran Uttara  ikut terjun dalam perang besar di Kurukshetra membantu pihak Pandawa. Dalam perang hari pertama, Uttara gugur di tangan Salya raja Kerajaan Madra. Pangeran Uttara menjadi satria pertama yang gugur dari pihak Pandawa dalam perang Batarayudha.

Di serial Mahabharata Antv episode 214 dikisahkan pada perang hari pertama, saat itu menjelang matahari terbenam, ketika Yudhistira bertarung dengan Duryudhana, Sangkuni memprovokasi Raja Madra, Salya agar melempar tombak ke arah Yudhistira. Saat itu Uttara melihat perbuatan Salya dan menghadang

serangan tombak yang diarahkan ke Yudhistira. Tombak menghujam ke dada Uttara lalu diapun gugur saat itu juga. Uttara menjadi yang pertama gugur di pihak Pandawa.

Kematian Uttara membuat saudaranya yang bernama Sweta mengamuk dan membunuh banyak musuh. Namun ia akhirnya mati pula di tangan Bisma. Saudara

Utara yang lain, yaitu Sangka juga tewas di tangan Drona, namun kejadian itu tidak ada dalam serial Mahabharata ANTV.

Pada kitab Mahabharata, pada perang hari pertama, Uttara maju menghadapi Salya, Raja Madra. Uttara yang menunggang gajah perang mencoba melumpuhkan kereta perang Salya. Setelah keretanya lumpuh, Salya meluncurkan senjatanya ke arah Uttara hingga menembus baju zirah Uttara. Kemudian Salya menyerang gajah tunggangan Uttara dengan panah-panahnya. Uttara dan gajahnyapun gugur seketika.  Setelah Uttara gugur, Sweta mengamuk. Ia mengejar Salya, para ksatria Kurawa yang menyadari hal itu segera melindungi Salya, namun tidak ada yang mampu mengatasi kemarahan Sweta. Akhirnya Bisma turun tangan. Ia memanah Sweta hingga gugur seketika.

Puteri Uttari dalam kitab Mahabharata adalah adik dari Uttara, sedangkan dalam serial Mahabharata Uttari adalah kakak dari Uttara.

Ketika masa penyamaran kelima Pandawa dan Drupadi.di Kerajaan Matsya berakhir, raja Wirata merasa bersalah karena telah memperlakukan mereka dengan kurang baik. Ia pun menyerahkan Uttari kepada Arjuna sebagai tanda

penyesalan dan minta maaf.

Namun Arjuna sudah terlanjur menganggap Uttari sebagai anak. Maka, Uttaripun diambil sebagai menantu untuk dinikahkan dengan Abhimanyu, puteranya, yang tinggal di Dwaraka. Kisah pernikahan Abimanyu dan Uttari pada serial Mahabharata Antv terjadi pada episode 190. Baik Krisna, Drupadi maupun Pandawa semuanya sepakat untuk mengangkat Abimanyu sebagai Raja Indraprasta selanjutnya sehingga menempatkan Uttari sebagai calon Ratu kerajaan Indraprasta.

Saat Uttari mengandung,   Abhimanyu gugur pada hari ketiga belas dalam perang besar di Kurukhsetra.

Pada Serial Mahabharata Antv Episode 234, putri Uttari mengatakan kepada Drupadi bahwa dia merasakan bahwa kehidupan Abimanyu dalam bahaya, Drupadi pun berusaha menenangkan hati Uttari. Tanpa sengaja Uttari jatuh dan pingsan. Ternyata saat itu diketahui bahwa Uttari sedang hamil. Drupadi menginformasikan tentang hal ini kepada Subadra keduanya sangat senang mendengar tentang hal itu, Subadra mengatakan Abimanyu akan sangat

senang mendengar hal ini ketika ia kembali nanti. Tidak disangka ternyata Abimanyu tidak pernah tahu tentang kehamilan Uttari karena dia gugur dalam perang. Uttaripun mengandung tanpa ditemani suaminya.

Pada pertempuran di akhir hari kedelapan belas, Aswatama bertarung dengan Arjuna. Aswatama dan Arjuna sama-sama sakti dan sama-sama mengeluarkan senjata Brahmāstra. Karena dicegah oleh Resi Byasa, Aswatama dianjurkan untuk mengarahkan senjata tersebut kepada objek lain. Maka Aswatama memilih agar senjata tersebut diarahkan ke kandungan Utari. Senjata tersebut pun membunuh Parikesit yang masih berada dalam kandungan. Atas pertolongan dari Kresna, Parikesit dihidupkan kembali. Aswatama kemudian dikutuk agar mengembara di dunia selamanya.

Pada episode 264 serial Mahabharata Antv, Aswatama memutuskan untuk membunuh bayi yang ada di kandungan Uttari.

dan pada episode 265 Aswatama menggunakan Brahmastra untuk menghancurkan rahim Uttari. Uttati sangat kesakitan dan sempat tak sadarkan diri. Bayi yang dikandungnya meninggal dunia. Namun itu tidak berlangsung lama karena Krisna segera datang dan menyelamatkan Uttari dan bayinya. Bayi didalam kandungan Uttari dihidupkan kembali dan diberi nama Parikesit.

Setelah dewasa, Parikesit kemudian diangkat menjadi raja di Hastinapura menggantikan Yudhistira. Uttaripun selalu mendampingi anaknya bersama Subadra mertuanya.

Kisah Tokoh Tokoh MAHABHARATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang