WIDURA-Tokoh yang Bijaksana

14.1K 175 1
                                    

Widura adalah salah seorang tokoh protagonis dalam Mahabharata. Ia adalah adik tiri Pandu dan Dretarasta karena memiliki ayah yang sama tetapi lain ibu.

Ayah Widura adalah Resi Kresna Dwipayana Wyasa atau Resi Byasa (Abyasa), tetapi ibunya adalah seorang perempuan dari kasta sudra (seorang pelayan).

Widura tidak turut terjun ke dalam medan pertempuran di Kurukshetra yaitu perang antara Pandawa dan Korawa cucunya sendiri. Ia hanya memantau jalannya peperangan tersebut.

Seperti yang diceritakan dalam bab sebelumnya bahwa pada saat Ambalika diminta untuk menghadap Resi Byasa untuk memperoleh keturunan, ia menolak karena merasa takut dengan raut wajah sang resi yang sangat dahsyat. Demi memenuhi permintaan mertuanya, yaitu Satyawati, Ambalika mengirimkan seorang pelayan untuk menemui Resi Byasa sendirian di dalam sebuah kamar. Pelayan tersebut melayani sang resi dengan baik sehingga sang resi berkata bahwa kelak anak yang akan dilahirkan dari rahim pelayan tersebut akan berperilaku mulia.

Resi Byasa juga berkata bahwa anak yang akan dilahirkan sang pelayan merupakan penjelmaan Dewa Dharma.

Namun satu hal yang membuat Satyawati kecewa yakni putra tersebut bukanlah keturunan menantunya, melainkan keturunan seorang pelayan dari kasta sudra.

Saat Widura masih muda, ia belajar di bawah bimbingan Bisma bersama dengan kedua orang saudaranya. Ia paling bijaksana jika dibandingkan dengan saudara saudaranya. Ia belajar menjadi menteri raja, sementara Pandu diangkat menjadi panglima perang, sedangkan Dretarastra dipilih sebagai putra mahkota. Karena Dretarastra buta, Pandu menggantikannya dan memerintah atas nama Dretarastra, sedangkan Widura menjadi penasihat raja sekaligus perdana menteri serta menemani Dretarastra.

Widura merupakan orang yang tanggap ketika timbul niat jahat di hati Dretarastra dan Duryodana untuk menyingkirkan para Pandawa. Maka sebelum Pandawa berangkat ke Waranawata untuk berlibur, Widura memperingati Yudistira agar berhati-hati terhadap para Korawa dan paman mereka Sengkuni. Saat keselamatan para Pandawa dan ibunya terancam di Waranawata, berkali kali Widura mengirimkan pesuruh dan pesan untuk membantu para Pandawa meloloskan diri dari setiap bencana yang menimpanya.

Di serial Mahabharata ANTV, Widura banyak diremehkan oleh Satyawati karena anak dari pelayan. Namun akhirnya Widuralah yang dipercayai Satyawati untuk menemaninya menjemput para pandawa dan Kunti di hutan dan dipasrahi tanggung jawab menjaga Pandawa.

Pada insiden pembakaran istana Waranawata, Di serial ANTV tidak seperti dalam cerita asli, disini Widura hanya punya peran mengetahui dan mengirim kabar serta tanda tanda tertentu mengenai istana tersebut kepada Pandawa, sedangkan sisanya sudah diambil alih oleh Krisna.

Dalam pertikaian antara Korawa dan Pandawa mengenai masalah Hastinapura, Widura telah berusaha untuk mendamaikannya, mengingat bahwa kedua belah pihak adalah satu keluarga dan saudara. Dalam usahanya mencari perdamaian ia menghubungi sesepuh-sesepuh Pandawa dan Korawa, antara lain Resi Bisma, Resi Drona, Prabu Dretarasta , Sri Kresna, Yudistira dan Duryodana serta menyatakan bahwa ialah yang menulis piagam penyerahan Hastinapura dari Resi Byasa (Abiyasa) kepada Prabu Dretarasta sebagai pemangku kerajaan setelah Raja Pandu wafat.

Ketika perang di Kurukshetra berkecamuk, Widura tetap tinggal di Hastinapura meskipun ia tidak memihak para Korawa.

Widura menikah dengan Padmarini, putri Dipacandra dari Pagombakan, bawahan negeri Hastinapura. Dalam versi wayang jawa Widura memiliki putra bernama Sanjaya yang menjadi juru penuntun Dretarastra. Sementara itu, dalam versi aslinya (versi India), antara Widura dengan Sanjaya sama sekali tidak terdapat hubungan darah.

Widura bermusuhan dengan Sangkuni, kakak ipar Dretarastra. Sangkuni sendiri menanamkan kebencian di hati para keponakannya, yaitu Kurawa untuk membenci Pandawa sejak kecil.

Widura berusia sangat panjang.

Widura meninggal dunia saat bertapa di dalam hutan bersama Destarata dan istrinya serta Kunti, ketika Pandawa telah berhasil mendapatkan kembali kekuasaan atas negeri Hastinapura setelah tertumpasnya Kurawa.

Kisah Tokoh Tokoh MAHABHARATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang