KARNA - Raja Angga

26.3K 263 27
                                    

Karna merupakan tokoh yang memegang peranan penting dalam wiracarita Mahabharata.

Karna merupakan pendukung utama pihak Kurawa dalam perang besar melawan Pandawa. Padahal sesungguhnya, Karna merupakan kakak tertua dari tiga di antara lima Pandawa (Yudistira, Bima, dan Arjuna). Dalam bagian akhir perang besar tersebut, Karna diangkat sebagai panglima pihak Kurawa, di mana ia akhirnya gugur di tangan Arjuna.

Karna merupakan sosok pahlawan yang memiliki sifat-sifat kompleks. Meskipun berada di pihak antagonis, namun ia terkenal sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesatria. Sifatnya angkuh, sombong, suka membanggakan diri, namun juga seorang dermawan yang murah hati kepada siapa saja, terutama fakir miskin dan kaum brahmana. Kesaktiannya yang luar biasa membuat namanya terkenal sepanjang masa dan disebut dengan penuh penghormatan.

Kelahiran

Seperti yang dikisahkan dalam cerita sebelumnya, seorang putri bernama Kunti yang pada suatu hari ditugasi menjamu seorang pendeta tamu ayahnya, bernama Resi Durwasa. Atas jamuan itu, Durwasa merasa senang dan menganugerahi Kunti sebuah ilmu kesaktian semacam mantra yang dapat digunakan untuk memanggil dewa dan mendapat anugerah seorang putra dari dewa tersebut.

Pada keesokannya Kunti mencoba mantra tersebut sambil memandang matahari terbit. Akibatnya, dewa penguasa matahari yaitu Dewa Surya pun muncul dan siap memberinya seorang putra.

Kunti yang ketakutan menolak karena ia sebenarnya hanya ingin mencoba keampuhan mantra itu saja. Surya menyatakan dengan tegas bahwa mantra tersebut bukanlah mainan. Dengan sabda sang dewa, Kunti pun mengandung. Namun Surya juga membantunya segera melahirkan bayi tersebut. Surya lalu kembali ke kahyangan setelah memulihkan kembali keperawanan Kunti.

Demi menjaga nama baik negaranya, Kunti yang melahirkan sebelum menikah terpaksa membuang "putra Surya" yang ia beri nama Karna di sungai Aswa dalam sebuah keranjang. Bayi itu kemudian terbawa arus sampai akhirnya ditemukan oleh Adirata yang bekerja sebagai kusir kereta di Kerajaan Kuru (atau Kerajaan Hastinapura).

Adirata dengan gembira menjadikan bayi tersebut sebagai anaknya. Karna sejak lahir sudah memakai pakaian perang lengkap dengan anting-anting dan kalung pemberian Dewa Surya.

Karna diasuh dan dibesarkan dalam keluarga Adirata, sehingga ia dikenal dengan julukan Sutaputra atau anak kusir. Julukan lainnya yang lebih terkenal adalah Radheya, yang bermakna "anak Radha" (istri Adirata).

Meskipun tumbuh dalam lingkungan keluarga kusir, Karna justru berkeinginan menjadi seorang perwira kerajaan. Karna kecil lebih tertarik belajar ilmu perang khususnya dalam ketrampilan memanah daripada meneruskan tradisi keluarganya menjadi kusir kereta Raja.

karena Karna bukan dari kasta Ksatria, banyak orang yang mencemooh Karna karena keinginanya yang besar ingin menjadi perwira.

Pada zaman tersebut seorang kasta sudra dilarang untuk menjadi prajurit/perwira karena itu hanya untuk kasta ksatriya saja.

Atas saran Bisma, Karnapun berpetualang untuk mendalami ilmu perang. Karna mencoba mendaftar ke perguruan Resi Drona yang saat itu sedang mendidik para Pandawa dan Kurawa. Akan tetapi, Drona menolak menjadikan Karna  sebagai murid karena ia hanya sudi mengajar kaum ksatriya saja.

Karna yang sudah bertekad bulat memutuskan untuk mencari guru lain, dan ia pun menyamar menjadi kaum Brahmana agar mendapatkan pendidikan dari Parasurama.

Parasurama adalah guru dari Bisma dan Guru Drona, jadi, Karna mendapatkan guru yang lebih baik dari Guru Drona. Malangnya, Ia ketahuan berbohong lalu ia dikutuk oleh Parasurama agar ilmu yang diajarkannya tidak berguna lagi untuk Karna.

Karna ketika dewasa sudah menguasai ilmu memanah dengan sempurna.

Menjadi Raja Angga

Ketika tiba waktunya, Drona mempertunjukkan hasil pendidikan para Pandawa dan Kurawa di hadapan para bangsawan dan rakyat Hastinapura. Setelah melaui berbagai tahap pertandingan, Drona akhirnya mengumumkan bahwa Arjuna (Pandawa nomor tiga) adalah murid terbaiknya, terutama dalam hal ilmu memanah. Tiba- tiba Karna muncul menantang Arjuna sambil memamerkan kesaktiannya.

Kisah Tokoh Tokoh MAHABHARATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang