RESI BYASA

8K 103 4
                                    

Nama lain dari Resi Byasa adalah Begawan Byasa, Ved Vyas, Vyasa, Wyasa dan masih banyak yang lainnya.

Resi Biasa terkenal di agama Hindu sebagai pengarang/penulis dari  kitab Mahabharata dan yang mengklasifikasikan Veda/Weda menjadi 4 bagian.

Sebagai penulis dari sebuah kitab yang fenomenal, nama Resi Byasa masuk kedalam alur cerita. Dimana kedudukan/perannya adalah sebagai tokoh penengah.

Di dalam kitab Mahabhrata sendiri, Resi Byasa dalah anak dari Satyavati/ Satyawati (tentang ibunya ini bisa baca di part Satyawati) dengan pertapa Parashara. Diceritakan bahwa pada suatu hari, Resi Parasara berdiri di tepi Sungai Yamuna, minta diseberangkan dengan perahu. Satyawati menghampirinya lalu mengantarkannya ke seberang dengan perahu. Di tengah sungai , Resi Parasara terpikat oleh kecantikan Satyawati. Satyawati kemudian bercakap-cakap fengan Resi Parasara, sambil menceritakan bahwa ia terkena penyakit yang menyebabkan badannya berbau busuk. Ayah Satyawati berpesan, bahwa siapa saja lelaki yang dapat menyembuhkan penyakitnya boleh dijadikan suami.

Mendengar hal itu, Resi Parasara berkata bahwa ia bersedia menyembuhkan penyakit Satyawati. Karena kesaktiannya sebagai seorang resi, Parasara menyembuhkan Satyawati dalam sekejap. Setelah lamaran disetujui oleh orang tua Satyawati, Parasara dan Satyawati melangsungkan pernikahan.

Kedua mempelai menikmati malam pertamanya di sebuah pulau di tengah sungai Yamuna, konon terletak di dekat kota Kalpi di distrik Jalaun di Uttar Pradesh India.

Di sana Resi Parasara menciptakan kabut gelap nan tebal agar pulau tersebut tidak dapat dilihat orang. Dari hasil hubungannya, lahirlah seorang anak yang sangat luar biasa. Ia diberi nama Krishna Dwaipayana, karena kulitnya hitam (krishna) dan

lahir di tengah pulau (dwaipayana). Anak tersebut tumbuh menjadi dewasa dengan cepat dan mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang resi.

Setelah lahir,Byasa langsung tumbuh jadi anak muda dan berjanji pada ibunya bahwa ia akan datang tiap kali ibunya butuh bantuan. Byasa kemudian pergi bertapa.

Byasa datang membantu Satyavati dalam 2 hal, pertama untuk melakukan niyoga pada istri-istri  Wicitrawirya untuk mempertahankan keturunan bangsa Kuru, yang kedua untuk membelah daging lahiran Gandari menjadi 100, menanam dalam pot dan dari pot-pot itu lah lahir Kurawa.

Byasa juga yang memberikan Sanjaya, kusir Drestarasta, penglihatan gaib mengenai perang Kurukshetra agar Sanjaya dapat menceritakannya kepada Drestarasta serta Byasa juga yang memberitahu Satyavati untuk bertapa di hutan supaya ia tidak melihat kehancuran bangsa Kuru di generasi yang akan datang.

Byasa tinggal di sebuah hutan di wilayah Kurukshetra, dan sangat dekat dengan lokasi Bharatayuddha, sehingga ia tahu dengan detail bagaimana keadaan di medan perang Bharatayudha, karena terjadi di depan matanya sendiri. Setelah pertempuran berakhir, Aswatama lari dan berlindung di asrama Byasa. Tak lama kemudian Arjuna beserta para Pandawa menyusulnya. Di tempat tersebut mereka berkelahi. Baik Arjuna maupun Aswatama mengeluarkan senjata sakti Brahmastra. Karena dicegah oleh Byasa, maka pertarungan mereka terhenti.

Pada suatu ketika, timbul keinginan Resi Byasa untuk menyusun riwayat keluarga Bharata. Atas persetujuan Dewa Brahma, Hyang Ganapati (Ganesa ) datang membantu Byasa. Tau kan Ganesha? Dewa pinter berkepala gajah. Dalam penulisan, Ganesha mengajukan syarat kalo Byasa tidak boleh berhenti mendikte, sebaliknya Byasa juga membuat syarat dia bakal mendikte asal Ganesha bisa memikirkan lebih dulu apa yang dia omongin sebelum nulis.Akhurnya Ganesha meminta Wyasa agar ia menceritakan Mahabharata tanpa berhenti, sedangkan Ganesha yang akan mencatatnya. Setelah dua detengah tahun, Mahabharata berhasil disusun. Murid-murid Resi Byasa yang terkemuka menuturkannya berulang- ulang dan menyebarkannya ke seluruh dunia.

Dalam pewayangan Jawa, tokoh Byasa disebut dengan nama "Abyasa", "Kresna Dipayana", "Sutiknaprawa", atau "Rancakaprawa". Kisah kehidupannya dikembangkan sedemikian rupa oleh para dalang sehingga cenderung berbeda dengan versi aslinya.

DI Mahabharat Antv, Resi Byasa mulai disebut saat Satyavati memerintahkan niyoga pada Ambika dan Ambalika, tapi sosoknya sendiri baru muncul ketika Gandhari melahirkan daging yang kemudian dipecah ke dalam 100 pot. Byasa juga yang menyarankan pada Pandawa untuk sekaligus menikahi Draupadi dan memberikan nasehat tentang banyak hal pada Pandawa dan Kunti dengan lebih menekankan pada Yudhistira sebagai calon raja Yudistira.

Tokoh Resi Byasa muncul berkali kali dalam serial ini. Kemunculannya kerap terjadi saat ada peristiwa peristiwa penting.  Selain pada kelahiran kurawa dan pernikahan Drupadi, Resi Byasa juga muncul saat penobatan Yudhistira sebagai Raja Indraprasta, muncul juga sebelum terjadinya perang Batarayudha di istana Hastinapura untuk memberi penglihatan kondisi perang pada Sanjaya, saat Gandari putus asa atas kematian putra putranya dan masih banyak kemunculannya dalam peristiwa-peristiwa lainnya.

Umat Hindu memandang Resi Byasa sebagai tokoh yang membagi Weda menjadi empat bagian (Caturweda ), dan oleh karena itu ia juga memiliki nama Weda Wyasa yang artinya "Pembagi Weda". Dalam hal ini para tokoh dalam serial Mahabharata Antv kerap memperbincangkannya dan memuji Resi Byasa dalam pengklasifikasikan kitab Weda.

Dalam proses pengkodifikasian Weda, Resi Byasa dibantu oleh empat muridnya, yaitu Pulaha, Jaimini, Samantu, dan Wesampayana.

******
Seiring berakhirnya serial Mahabharata di Antv, maka author juga menamatkan cerita ini. Ini adalah part terakhir.
Terimakasih buat reader yang sudah meluangkan waktu membaca cerita inu. Kritik dan saran bisa disampaikan untuk perbaikan cerita. Jangan lupa kasih vote juga zaaa....
Tunggu cerita author lainnya, segera menyusul cerita tentang perang batarayudha di Kurusetra

Kisah Tokoh Tokoh MAHABHARATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang