SANGKUNI - Tokoh Jahat dan Licik

20.5K 187 8
                                    

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak buat yang mau baca cerita ini spesial terima kasih buat yang sudah sudi kasih vote

Seperti yang sudah dijelaskan di awal bab, penulisan cerita ini dilatar belakangi Penulis yang lagi keranjingan serial Mahabharata yang sedang tayang di ANTV. cerita disini diambil dari berbagai sumber dan ditambah hasil menonton serialnya di Televisi.

Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan.

Untuk cerita tokoh selanjutnya adalah tentang tokoh antagonis yang paling menjengkelkan yakni SANGKUNI.

********* SELAMAT MENIKMATI********

Sangkuni atau yang nama lainnya Saubala adalah seorang tokoh antagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia merupakan paman para Kurawa dari pihak ibu.

Sangkuni terkenal sebagai tokoh licik yang selalu menghasut para Kurawa agar memusuhi Pandawa. Antara lain, ia berhasil merebut Kerajaan Indraprastha dari tangan para Pandawa melalui sebuah permainan dadu.

Dalam pewayangan Jawa, Sangkuni sering dieja dengan nama Sengkuni. di pewayangan jawa ketika para Kurawa berkuasa di Kerajaan Hastina, ia diangkat sebagai patih. sehingga dikenal sebagai Patih Sengkuni.

Dalam pewayangan Sunda, ia juga dikenal dengan nama Sangkuning.

Menurut versi kitab Mahabharata, Sangkuni berasal dari Kerajaan Gandhara. Ayahnya bernama Suwala. Jabatannya adalah Pangeran Mahkota yang kemudian setelah ayahnya mundur, Sangkuni menjadi Raja Kerajaan Gandara.

Pada suatu hari adik perempuannya yang bernama Gandari dilamar untuk dijadikan sebagai istri Dretarastra, seorang pangeran dari Hastinapura yang buta.

Sangkuni marah atas keputusan ayahnya yang menerima lamaran tersebut. Menurutnya, Gandari seharusnya menjadi istri Pandu, adik Dretarastra. Namun karena semuanya sudah terjadi, ia pun mengikuti Gandari yang selanjutnya menetap di istana Hastinapura untuk menjaganya.

Sangkuni sangat benci kepada Bisma yang saat itu menjadi penasehat kerajaan Hastinapura. karena Bisma-lah yang datang melamar Gandari dan menjodohkannya dengan Destrarasta yang buta.

Setelah menikah, Gandari memutuskan untuk selalu menutup kedua matanya menggunakan selembar kain karena ia sangat setia kepada suaminya yang buta. Dari perkawinan mereka lahir seratus orang Kurawa, yang sejak kecil diasuh oleh Sangkuni.

Sangkuni berusaha menguasai Hastinapura melalui adiknya yang menjadi permaisuri Raja Hastinapura. Dalam perjalanan mencapai tujuan tersebut, Sangkuni menggunakan cara- cara licik untuk mendapatkan tahta Hastinapura, termasuk memperalat Duryadana (anak tertua dalam Kurawa) agar mau menuruti semua tindakan politiknya.

Di bawah asuhan Sangkuni, para Kurawa tumbuh menjadi anak-anak yang selalu diliputi rasa kebencian terhadap para Pandawa, yaitu putra-putra Pandu.

Setiap hari Sangkuni selalu mengobarkan rasa permusuhan di hati para Kurawa, terutama yang tertua, yaitu Duryodana.

Konon Sangkuni merupakan reinkarnasi dari Dwapara, yaitu seorang dewa yang bertugas menciptakan kekacauan di muka bumi.

Dalam Mahabharata menurut pengamatan penulis bukan Duryadhana yang jahat, tapi Sangkuni-lah yang selalu mempegaruhi setiap tindakan dan perkataan Duryudhana.

Di Mahabharata Antv dikisahkan bahwa Sangkuni sebenernya kakak yang sangat sayang dengan adiknya, Gandari. Sangkuni rela naik gunung untuk mengumpulkan kunang-kunang untuk adiknya tersebut.

Karena adiknya yang cantik dan sangat disayanginya harus punya suami buta, Sangkuni rela melukai kakinya sendiri untuk mengingatkan sakit hatinya kepada Bisma dan Hastinapura. Dia bersumpah akan membuat Kekacauan di Hastinapura seperti kacaunya hatinya saat itu.

Di Mahabharata Antv dikisahkan untuk membalas sakit hatinya terhadap Bisma, Sangkuni selalu melakukannya lewat Duryudhana yang notabanenya adalah keponakannya.

Baik dalam versi Mahabharata maupun versi pewayangan, Sengkuni merupakan penasihat utama Duryudana, pemimpin para Kurawa. Berbagai jenis tipu muslihat dan kelicikan ia jalankan demi menyingkirkan para Pandawa.

Saat Destrarasta tidak jadi dinobatin sebagai raja, Sangkunilah yang memprovokasi Destrarasta untuk melawan keluarganya sendiri. Sangkuni juga menghasut Destrarasta supaya Duryudhana dinobatkan jadi putra mahkota sebelum Pandawa masuk Hastinapura. Sangkuni-lah yang merencanakan pembunuhan terhadap Bima waktu kecil, memerintahkan pembangunan dan pembakaran istana Warawanata, memprovokasi raja-raja yang diundang dalam sayembara Drupadi untuk menyerang Arjuna dan masih banyak kelicikan kelicikan lainnya.

Salah satu kelicikan Sangkuni yang digambarkan pada serial MAHABHARATA ANTV adalah waktu menghilangnya Bima kecil karena diracun dan dibuang ke sungai, Sangkuni berakting menangis dengan berkata para pemburu di hutan menemukan perhiasan Pangeran Bima. Dengan kata lain, Sangkuni mengumumkan bahwa Bima telah meninggal. Kunti, Pandawa, Bisma, Widura termasuk Dretarastra & Gandari berduka mendengarnya. Padahal itu tipuan belaka.

Usaha Sengkuni yang paling sukses adalah merebut Kerajaan Indraprastha dari tangan para Pandawa melalui permainan dadu melawan pihak Kurawa. Kisah ini terdapat dalam Mahabharata bagian kedua, atau Sabhaparwa.

Peristiwa tersebut disebabkan oleh rasa iri hati Duryudana atas keberhasilan para Pandawa membangun Indraprastha yang jauh lebih indah daripada Hastinapura. Atas saran Ssngkuni, ia pun mengundang para Pandawa untuk bermain dadu di Hastinapura. Dalam permainan itu Sangkuni bertindak sebagai pelempar dadu Kurawa. Dengan menggunakan keahliannya bermain dadu ia berhasil mengalahkan para Pandawa. Sedikit demi sedikit harta benda, istana Indraprastha, bahkan kemerdekaan para Pandawa dan istri mereka, Drupadi jatuh ke tangan Duryudhana.

Mendengar Drupadi dipermalukan di depan umum, Gendari ibu para Kurawa muncul membatalkan semuanya. Para Pandawa pun pulang dan mendapatkan kemerdekaan mereka kembali.

Karena kecewa, Duryudhana mendesak ayahnya, Drestarastra supaya mengizinkannya untuk menantang Pandawa sekali lagi. Drestarastra yang lemah tidak kuasa menolak keinginan anak yang sangat dimanjakannya itu.

Maka, permainan dadu yang kedua pun terjadi kembali. Untuk kedua kalinya, pihak Pandawa kalah di tangan Sangkuni.

Sebagai hukuman, mereka harus menjalani hidup selama 12 tahun di dalam hutan, dan dilanjutkan dengan menyamar selama setahun di suatu negeri. Jika penyamaran mereka sampai terbongkar, mereka harus mengulangi kembali selama 12 tahun hidup di dalam hutan dan begitulah seterusnya.

Pada serial Mahabharata Antv, permainan dadu hanya dilakukan sekali. Hal ini tentunya berbeda dengan cerita aslinya, namun intinya tetap sama.

Setelah masa hukuman selama 13 tahun berakhir, para Pandawa kembali untuk mengambil kembali negeri mereka dari tangan Kurawa. Namun pihak Kurawa menolak mengembalikan Kerajaan Indraprastha dengan alasan penyamaran para Pandawa di Kerajaan Wirata telah terbongkar. Berbagai usaha damai diperjuangkan pihak Pandawa namun semuanya mengalami kegagalan. Perang pun menjadi pilihan selanjutnya.

Pertempuran besar di Kurukshetra antara pihak Pandawa melawan Kurawa dengan sekutu masing-masing akhirnya meletus. Perang yang juga terkenal dengan sebutan Baratayuda ini berlangsung selama 18 hari, di mana Sangkuni tewas pada hari terakhir.

Menurut versi buku Mahabharata bagian kedelapan atau Salyaparwa, Sengkuni tewas di tangan Sadewa, yaitu Pandawa nomor lima.

Pertempuran habis-habisan antara keduanya terjadi pada hari ke-18. Dengan penuh perjuangan, Sadewa akhirnya berhasil memenggal kepala Sangkuni. Riwayat tokoh licik itu pun berakhir.

Namun ada sebuah versi cerita yang menyebutkan bahwa Sadewa-lah yang kali pertama berhadapan dengannya. Rupanya Sangkuni meski sudah tua merupakan lawan yang tangguh. Di tengah- tengah pertempuran tersebut, Bima meminta Sadewa agar ia diperkenankan untuk melanjutkan pergulatannya. Bima menguliti Sangkuni dan membiarkannya sekarat. Ia baru mati ketika tubuhnya disandingkan dengan Duryudhana yang sama-sama sekarat.

Kisah Tokoh Tokoh MAHABHARATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang