18 | spotify

35K 6K 3.3K
                                    

warning: adegan asik kali yak. tapi semi lawak. 



***

Terus, gimana nasib Lanang pada malam pengantinnya?

Bukan hanya Lanang yang ketar-ketir sih. Setelah tuh orang curhat di grup Pejantan Tangguh, anggota grup lainnya juga jadi pada overthinking. Ikut-ikutan kebawa gugup, sampai bikin bini masing-masing pada penasaran. Cuma tentu saja, para bapak-bapak muda ini nggak akan cerita dong.

Salah satu contohnya adalah Tigra. Di malam pengantinnya Lanang, Tigra sampai beberapa kali ngecekkin jam. Otomatis, tindakannya bikin Jella nggak paham.

"Kamu kenapa sih, Ti? Ngecekkin jam melulu."

"Nggak apa-apa..."

Padahal sih dalam hatinya, Tigra lagi menerka-nerka, apakah Lanang sudah beraksi dan melepaskan the tiger inside of him, atau masih sibuk mengurung diri di kamar mandi buat mempersiapkan diri atau justru masih asyik menghitung lembar-lembar duit bergambar Soekarno-Hatta dari amplop-amplop yang ditinggalkan para hadirin.

(By the way, seperti biasa, Wirya lagi-lagi mencuri spotlight dengan memberikan hadiah termahal berupa lemari es empat pintu dan mesin cuci front loading washes dryer yang harganya bisa bersaing sama harga iPhone tipe termutakhir).

Sama kayak cewek-cewek, cowok-cowok juga kerap curhat dengan sesamanya. Malah, bisa dibilang, mereka tipe yang lebih "terbuka" even hingga ke persoalan pribadi dibanding cewek-cewek. Makanya, Lanang pernah bilang ke Delta waktu Delta masih sibuk gonta-ganti pacar dan nggak ngelirik Lanang sama sekali, buat nggak pacaran pakai gaya yang aneh-aneh.

Waktu itu, Delta nggak ngerti kenapa Lanang tiba-tiba ngomong gitu. Habisnya, Lanang yang dia tau ya Lanang yang ngocol. Di mana-mana, kerjaannya bikin ngakak melulu. Makanya, setiap Delta bubaran sama pacarnya, dia bakal langsung jalan sama Lanang atau minta Lanang ke tempatnya. Biar terhibur dan sedihnya nggak berlarut-larut.

Yugi pernah bilang, kalau Lanang kayak nggak ada harga dirinya, cuma jadi penghibur. Kata Lanang, nggak apa-apa, daripada nggak jadi apa-apa. Tapi kata Yugi, kalau perkara bikin ketawa doang, mending Lanang ngelamar jadi badut Ancol saja, sekalian. Seenggaknya, walaupun ngebadut, ngebadutnya dibayar.

Jujur, kata-kata Yugi tuh menancap dalam banget di hati Lanang.

Cuma gimana ya... kalau orang bilang ada banyak cewek lain yang mungkin mau sama Lanang... yang mandang Lanang lebih dari sekedar badut... Lanang juga tau.

Tapi sama saja kayak Jenar yang sengotot itu ngejar satu orang, kalau hati sudah memilih, mau dipaksakan kayak gimana pun, nggak akan bisa—apalagi, kalau menurut Agnes Monica, cinta itu kadang-kadang tak ada logika.

"Gaya yang aneh-aneh gimana maksudnya?" Delta menanggapinya begitu setelah Lanang ngasih wejangan—kata-katanya serius, tapi terkesan nggak serius karena Lanang ngomongnya sambil duduk menghadap desktopnya, headphone terkalung di leher, dia tengah sibuk main game sementara Delta tidur-tiduran di kasurnya Lanang.

"Kalau cowok lo minta pap yang aneh-aneh, jangan dikasih."

Pap itu kependekan dari post a picture alias kirim-kirim gambar.

"Iya, aneh-aneh gimana?"

"Deileh, masa gitu aja nggak peka?" jari telunjuk Lanang menghempas keyboard hingga menimbulkan suara berisik. "Kayak kalau misalnya dia minta pap tete gitu, jangan lo kasih."

A Bunch of Daddy ✅Where stories live. Discover now