66 | bukan professional

27.7K 4.8K 2.1K
                                    

Mau tau apa yang lebih susah daripada ngelarin skripsi untuk meraih gelar sarjana?

Cari kerja.

Dulu tuh ya, tiap ada senior yang cerita, "kehidupan sesungguhnya baru dimulai di luar bangku sekolah", Ryza suka mencibir sambil bilang "jiakhhhhhhh ya deh si paling senior dan paling tau masa depan!!". Soalnya kayak lebay banget gitu loh? Padahal enak kan jadi orang dewasa, mau ngapa-ngapain bebas. Mau ke sana-ke sini bisa sendiri.

Tapi sekarang Ryza sadar, kalau kebebasan tuh nggak berarti apa-apa tanpa uang.

Uang adalah sumber kebebasan yang sebenarnya!

Kalau bisa memutar waktu, pengen deh Ryza balik ke masa lalu dan ngomelin dirinya sendiri sebelum dia dengan impulsif memutuskan cabut ke luar negeri untuk nyari pacar online yang sudah nge-ghosting dia. Buang-buang duit tabungan aja! Mana itu hasil jualan Dior Batam selama kuliah pula! Terus bodohnya, ngapain juga dia nginep di hotel bintang lima segala?!

Benar-benar BPJS.

Budget pas-pas-an, tapi jiwa sosialita.

Tapi yaudahlah, nasi sudah menjadi bubur. Terus buburnya juga nggak mungkin dibikin jadi bubur ayam. Ryza cuma bisa menyemangati diri sendiri seraya membawa langkah kakinya keluar menuju pelataran depan salah satu gedung perkantoran di distrik bisnis paling bergengsi ibukota. Dia sudah dandan cantik. Sudah mencoba melakukan company research.

Eh, ujung-ujungnya, di akhir interview, hanya dapat jawaban template. "Nanti akan dikabari lagi lewat email ya."

Bukannya berburuk sangka ya, cuma kalau melihat dari ekspresi orang yang meng-interviewnya, Ryza rasa kayaknya dia masuk calon-calon pegawai yang nggak diterima deh.

Huf.

Mana siang ini lumayan panas.

Ryza mengeluarkan handphone buat ngecek jam. Dia berpikir sejenak. Haruskah dia melipir buat meredakan hausnya ke mall yang nggak terlalu jauh dari sana, atau nyari warteg terdekat. Kalau mikirin kenyamanan, kayaknya... mending warteg nggak sih?

Iya, maksud Ryza tuh kenyamanan dompet.

Oke deh, ujungnya, Ryza memutuskan berbelok ke warteg. Semoga aja nggak banyak ngabers di sana. Ryza sudah dandan super cantik begini, malang amat pasca interview yang (tampaknya bakal) berakhir apes, eh masih mesti jadi korban ngabers pula.

Ternyata, wartegnya nggak terlalu ramai. Ryza memilih duduk agak mojok. Habis pesan mi goreng pakai telur sama kornet berikut es teh manis, dia sibuk main handphone sembari sekalian nunggu pesanannya selesai dibuat.

Eh, tau-tau ada chat masuk.

wirya:
ryza, sedang ada di mana?

Ryza kepengen ngakak, tapi ditahan. Duh, kenapa ya, Wirya nih kalau nge-chat suka begitu banget, kayak aktor drama kolosal saja.

ryza:
masih di bumi sih, om.
gak tau kalo besok udah pindah.

wirya:
pindah ke mana?

ryza:
neptunus.

wirya: 
karena orang di Bumi jahat-jahat?

ryza: 
gak. soalnya di sana hujannya hujan berlian.

wirya:
gak usah neptunus, kalau mau liat hujan berlian, bilang saya aja.

ryza:
si tukang pamer.

wirya:
gak kok.
toko berlian saya suka bikin event hujan berlian.

A Bunch of Daddy ✅Where stories live. Discover now