24. Mera Delima.

872 181 51
                                    

Ada seorang anak perempuan bernama Delima. Lahir di malam hari tepat saat gerhana bulan muncul.

Delima memiliki sebuah keunikan.

Satu sisi bagian wajah nya berwarna merah. Sisi sebelah kiri, dari dahi sampai ke bawah dagu. Warna merah yang cukup terang, menarik perhatian setiap mata ketika memandangi nya.

Meski unik, Delima sama sekali tidak merasa bahagia.

Sebab dengan adanya tanda lahir tersebut, ia malah menjadi bahan ejekan teman-teman sebaya nya.

Contohnya seperti hari itu. Di saat umurnya masih tujuh tahun.

Delima mengambil beberapa tumbuhan seperti batang pohon pisang, daun jati dan buah buahan kecil seperti ceri. Lalu menyusun nya di atas sebuah kayu panjang.

Ia senang bermain penjual dan pembeli.

Dia bergaya seolah menjadi seorang penjual. Mengajak teman yang lain untuk membeli dagangan nya. Dengan senyum ceria, dia mengajak satu persatu teman sebaya nya untuk bermain. Mendekati anak-anak yang berkumpul di sebuah lapangan luas. Delima berjalan ke arah mereka.

Semakin mendekat, yang di dapati Delima adalah tatapan aneh nan sinis dari sekumpulan anak tersebut. Anak-anak yang berkumpul itu perlahan lahan mundur, berusaha untuk  menjauhi Delima.

Delima bukanlah anak nakal, dirinya adalah anak yang baik. Dia hanya senang mengajak anak-anak itu, untuk bermain dengan nya.

"Kalian mau main dengan ku? Aku sudah membuat permainan bagus di sana" Delima mengajak mereka semua

Anak-anak itu mengacuhkan Delima.

Tak ada satupun yang mau membeli dagangan Delima. Teman sebaya nya tak ada yang mau berdekatan dengan dirinya. Mereka takut dengan warna merah yang menghiasi satu sisi wajah nya.

"Jangan bermain dengannya, dia bukan anak manusia. Dia anak setan" ucap salah satu anak

Ya, hampir semua orang di sana menyebut nya dengan sebutan Anak Setan. Itu karena wajahnya yang di anggap penduduk sekitar sebagai suatu kelainan atau pembawa sial.

Delima sering menjadi sasaran ejekan. Hati kecil nya selalu bertanya-tanya, mengapa semua orang membenci nya. Apa karena tanda lahir ini?

"Aku bukan anak setan, aku punya bapak dan ibu" ucap Delima

"Bapak mu pemuja setan, anaknya pantas di sebut anak setan" salah satu anak kecil menyahuti perkataan Delima

Ternyata penyebab mengapa Delima tidak di sukai oleh penduduk sekitar bukan karena tanda lahir di wajah nya saja.

Bapak kandung Delima adalah seorang dukun santet ternama di desa nya.

Setiap hari, rumahnya selalu di datangi orang-orang dari luar kota. Mereka datang untuk meminta bantuan kepada dukun santet itu. Di ceritakan, bapak nya bukanlah dukun sembarangan. Sebab siapa saja yang meminta bantuan nya, akan selalu di penuhi dan berhasil.

Namanya Hendro. Laki-laki dengan raut wajah yang menyeramkan. Dukun santet terkenal, bapak kandung Delima.

Mata Delima mulai memanas, perlahan lahan air mata turun membasahi wajahnya.

"Aku bukan anak setan!" Delima berteriak

Anak-anak yang mengatai Delima beringsut ketakutan. Mereka semua berlari menjauhi Delima yang sebentar lagi akan meledak karena amarah.

"Ayo kita kabur, anak setan sedang marah" mereka berlari dengan kencang

Delima menangis, berjongkok sembari menutupi wajahnya. Terus menangis, hingga tersedu-sedu.

Indigo Stories 2Where stories live. Discover now