3. Masih Tentang Darmi

7.5K 740 57
                                    

Setelah kejadian sosok Darmi yang hinggap di atas rumah tetangga ku beberapa waktu lalu.

Darmi tidak lagi menunjukkan eksistensi nya sesering dulu. Ia beberapa kali terlihat namun hanya sekedar mengintip dari kejauhan. Darmi terlihat tengah menjaga jarak dengan ku, tidak ingin mendekati ku seperti hari-hari sebelumnya.

Itu membuat perasaan ku lega, tapi juga membuat ku bertanya tanya. Ada angin apa, secara tiba-tiba Darmi enggan mengganggu ku lagi.

Memang bagi kalian aku ini cukup aneh, di satu sisi aku takut dan merasa terganggu oleh kehadiran Darmi. Tapi setelah ia pergi bukannya senang aku malah merasa penasaran. Ya aku memang seperti itu.

Namanya juga manusia, rasa penasaran pasti ada kan.

Bukan nya aku mulai merasa suka dan nyaman oleh sosok tersebut, hanya saja aku merasa heran sebab Darmi sangat menyukai Wira. Hampir di setiap kesempatan setiap kali aku keluar rumah bersama dengan Wira, pasti ada saja sosok Darmi yang dengan santai nya mengikuti. Mendekat lalu mencari perhatian, entah itu dengan cara lucu ataupun dengan cara yang menakutkan.

Entah apa yang sedang di lakukan Darmi saat ini. Aku berharap dia nyaman dengan dunia nya sendiri dan tidak lagi mengganggu manusia.

Aku melamun beberapa saat, memikirkan sosok Darmi. Duduk termenung di atas bangku kerja saat jam istirahat kantor tengah berlangsung.

Lalu lamunan ku buyar setelah seorang teman mengaggetkan ku, namanya Kinan. Dia menepuk pundak ku dengan sangat keras. "Heii! melamun saja, lagi mikirin apa sih?" tanya nya

Aku menggeleng. "Nggak mikirin apa-apa"

"Nggak mikirin apa-apa tapi melamun" ejek teman ku

Kinan memposisikan bangku kerja nya tepat di hadapan ku. Kami berdua duduk berhadapan dan saling melihat satu sama lain.

"Ada masalah apa?" tanya nya

Aku menggeleng. "Nggak ada masalah, cuma rasanya udah nggak kerasan aja kerja di sini"

"Mau resign?"

"Sepertinya begitu" jawab ku

"Kalau kamu resign, aku sama siapa?" kinan mengeluh

"Ada banyak orang disini, kamu ga akan kesepian"

"Memang ada banyak orang, tapi satu-satunya teman yang mau temani aku ke kamar mandi cuma kamu aja"

"Jadi kamu butuh aku cuma buat temenin ke kamar mandi?" aku mendelik

Kinan menyentuh lengan ku. "Bukan begitu, cuma kamu aja yang berani di lantai tiga ini. Perempuan yang lain penakut semua, kamu tau kan kalau akhir akhir ini kantor lantai tiga sering ada penampakan" ujar kinan

Memang sebulanan ini tempat kerja ku sedang heboh tentang penampakan sosok hantu. Khususnya di lantai tiga dan gudang penyimpanan barang. Aku satu-satunya perempuan yang tidak terlalu ambil pusing dengan berita heboh itu, meski sering pulang agak malam dan bekerja sendirian di lantai tiga. Banyak rekan kerja yang heran dengan sifat ku yang menurut mereka tidak memiliki rasa takut.

Aslinya tidak seperti itu, aku masih memiliki rasa takut meski tidak sepenuhnya ku tunjukkan pada orang lain.

Yang ku tau, beberapa penampakan yang di lihat oleh staf gudang adalah sosok Ning yang memang akhir-akhir ini ia senang sekali menggoda manusia, terutama laki-laki muda.

Itu sebabnya aku tidak terlalu takut, karena aku tau siapa dalang di balik penampakan yang menghebohkan itu. Ternyata Ning pelaku nya.

Menatap wajah Kinan yang ketakutan membuat ku ingin tertawa, tapi ku tahan.

Indigo Stories 2Where stories live. Discover now