5. Keluarga Hantu

6.2K 660 22
                                    

Saat itu sekitar sore hari, jam dinding menunjuk ke angka lima. Di luar hujan turun dengan sangat deras.

Kala itu aku tengah duduk bersantai di lantai dua tempat kerja ku. Jika cuaca saat itu cukup baik, maka aku akan pulang dengan cepat.

Sayangnya hujan membuat ku bertahan di dalam pabrik. Lagi-lagi aku lupa membawa payung saat itu, jadinya aku harus menunggu hingga hujan reda.

Aku duduk di kursi dalam ruangan produksi. Lantai dua adalah tempat kerja karyawan divisi Finishing, mayoritas pekerjanya adalah perempuan dan sebagian besar adalah ibu ibu.

Ada kantor juga di lantai dua, tempat kerja karyawan divisi admin. Letaknya bersebelahan dengan tempat produksi.

Di menit awal, mataku antusias melihat karyawan yang sedang bekerja. Terutama ibu ibu, mereka adalah tipikal pekerja yang sangat rajin dan tekun. Melihat mereka bekerja dengan giat membuat semangat ku yang tadinya padam akibat lelah bekerja, seketika itu kembali bersemangat.

Di sore hari yang dingin ini, biasanya orang-orang akan malas bekerja. Tapi hal itu tidak berlaku untuk karyawan bagian Finishing ini.

Waktu kerja mereka di bagi menjadi dua Shift atau dua waktu. Shift pertama bekerja di jam enam pagi sampai jam tiga sore, lalu shift kedua bekerja sejak jam tiga sore sampai jam sebelas malam.

Ada dua shift di sana dan mereka bekerja secara bergantian. Satu minggu ada yang bekerja saat shift pertama dan lainnya di shift dua. Bergantian terus setiap minggu nya.

Hampir dua puluh menit aku memandangi aktivitas ibu ibu itu. Rasa lelah dan bosan mulai menghampiri. Ingin sekali pulang ke rumah saat itu, tapi hujan di luar sana belum juga reda.

Teman satu kantor ku, mereka semua sudah pulang. Ada yang membawa jas hujan, payung, ada pula yang nekat hujan hujanan demi cepat sampai pulang ke rumah. Tinggal aku sendiri yang belum pulang.

Hawa dingin dari hujan membuat ku ingin ke kamar mandi. Langsung saja ku taruh tas di atas kursi lalu berjalan ke arah kamar mandi.

Ada seorang ibu di dekat kamar mandi, dia salah satu karyawan dan aku mengenal nya, aku biasa memanggil nya bu Ika.

"Belum pulang neng?" tanya nya

Aku mengangguk sembari tersenyum ke arah nya. "Lagi nunggu hujan, bu ika"

Bu Ika mengangguk. "Ibu bawa payung, neng bisa pakai kalau mau"

"Oh, tidak usah bu. Sebentar lagi juga hujannya berhenti kok" aku menolak

"Neng mau kemana?"

"Ke kamar mandi bu" aku mengangguk ke arah nya kemudian masuk ke dalam kamar mandi

Kamar mandi di lantai dua itu cukup menyeramkan, ada satu sosok perempuan di dalam sana. Sosok itu sering terlihat duduk di atas kloset duduk. Penampakan nya seperti kuntilanak dengan raut wajah yang menyeramkan. Biasanya sosok itu terlihat di saat pagi atau sore hari seperti ini.

Terkadang sosok tersebut juga menampilkan wujudnya dengan cara menyeret kaki nya di atas ubin lantai kamar mandi. Bayangkan saja suster ngesot dalam film horor, sosok kunti ini sering terlihat seperti itu.

Untung nya saat aku masuk, sosok tersebut tidak ada. Tak lupa aku membaca doa sebelum masuk lalu melangkah dengan kaki kiri saat melangkah ke dalam kamar mandi.

Sosok kunti di dalam kamar mandi lantai dua ini sering mengganggu pekerja lain dengan cara menggerakkan kran air atau terkadang menampilkan diri seperti siluet di dalam kamar mandi. Beberapa karyawan ada yang pernah melihatnya penampakan nya.

Indigo Stories 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang