27. Nyai Lawang

880 169 24
                                    

Sosok itu menamakan dirinya dengan sebutan Nyai Lawang.

Lawang yang artinya pintu, sebab ia adalah siluman penunggu pintu perlintasan kereta api.

Umur nya sudah lebih dari seratus tahun, meski telah hidup dalam waktu yang lama, penampilan nya masih terlihat muda.

Dari ujung kepala hingga ujung kaki, penampakan nya masih terlihat berumur tiga puluhan. Dengan kulit yang kencang, putih mulus seperti batu kapur dengan rambut hitam yang berkilau.

Nyai Lawang sangat menyukai laki-laki, terlebih lelaki tampan dengan tubuh yang gagah.

Setiap ada lelaki yang sesuai dengan kriteria, Nyai Lawang akan melakukan segala cara agar lelaki tersebut mau di jadikan salah satu selir nya.

Terhitung sudah ada puluhan lelaki yang berhasil ia taklukan. Yang masuk ke dalam pelukan nya dan tak akan bisa lepas.

Setelah bosan, para lelaki tersebut akan di jadikan nya hamba sahaya. Membawa sukma mereka pergi dan di per kerjakan sebagai budak.

Meski sudah berhasil menaklukkan puluhan lelaki tampan nan gagah. Kepuasan untuk mendapat cinta yang sesungguhnya, belum pernah ia dapat.

Dari tahun ke tahun, perempuan setengah ular ini terus mencari sosok lelaki yang benar-benar bisa membuat nya jatuh cinta.

Di kala sore, ketika sinar matahari mulai turun dari peraduan. Nyai Lawang selalu memperhatikan para pemuda yang melewati areal rel kereta, tempat tinggal nya.

Tapi tak ada satu pun yang menarik perhatian.

Sampai terlihat seorang pemuda, dengan tubuh yang tegap berkulit sawo matang dengan tinggi rata-rata. Pemuda tersebut bernama Sudar

Sudar adalah pemuda desa yang pendiam, dia tinggal cukup jauh dari areal perlintasan kereta api. Hidup seorang diri, sebab kedua orangtua nya sudah meninggal sejak Sudar berusia tiga belas tahun.

Kakak lelaki Sudar sudah menikah, dia hidup terpisah dengan Sudar.

Sudar tinggal di sebuah rumah, peninggalan kedua orangtua. Meski memilki saudara seperti kakak dan paman, sejak kecil dirinya sudah belajar mandiri terbiasa hidup sendiri.

Lelaki ini berumur dua puluh dua tahun, memilki otak yang pintar berbeda dengan pemuda lain di sekitar nya, yang minim informasi tentang berbagai macam hal.

Pertemuan kedua makhluk beda alam itu, di mulai ketika Sudar sedang mencari ternak yang dia punya.

Dengan cepat, anak muda yang selalu menggunakan celana pendek selutut itu terus mencari beberapa kambing yang ia pelihara.

Berjalan menelusuri besi-besi rel yang membentang luas, tak sengaja mata nya menatap ke satu arah. Menatap seorang perempuan berparas cantik tengah berdiri dan memandangi nya.

Itulah pertemuan pertama seorang anak manusia dengan sosok siluman penghuni rel kereta.

Sudar dengan jiwa muda nya, merasa tertarik pada sosok perempuan ber kemben merah itu. Dada nya berdegup kencang, seolah mengisyaratkan ia telah jatuh cinta.

Bagai gayung bersambut, sosok Nyai Lawang pun tertarik dengan anak manusia di depan nya.

Kedua nya tak mengeluarkan suara, hanya senyuman yang terpancar dari kedua wajah mereka. Seolah malu-malu mencuri pandang tapi ingin mendekat.

Indigo Stories 2Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt