Tempat Gelap Bercinta?!

23.8K 200 8
                                    

VOTE DAN SPAM KOMENTAR!!

DITUNGGU DARI KALIAN YAA... BIAR RAJIN UPDATE SELANJUTNYA!!

Harap maklum jika typos bertebaran...

Sialan efek kepulan asap rokok yang sempat Rhea hisap cukup membuat Meera merasa sedikit aneh dengan dirinya entah perubahan apa yang sedang terjadi di dalam tubuhnya cukup mengacaukan penuh kesadaran normal Meera saat menemani mereka sebentar

Sekolah pun sudah terlanjur sepi namun Meera baru saja kembali dari rasa pusingnya saat sempat tertidur di tempat lain setelah berhasil mencoba kabur dari geng Rhea yang mabuk dengan rokoknya. Entahlah geng Rhea sepertinya sudah memilih untuk pulang lebih awal sebelum jam yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Mereka lebih berani melanggar peraturan.

Meera teringat akan tasnya yang masih tertinggal di dalam kelas. Jadi ia harus segera mengambilnya. Setelah mendapatkan tasnya. Meera bergegas untuk keluar pergi. Walau dalam keadaan masih sedikit pusing sempoyongan. Meera tentu merasakan kalau disana mungkin sudah tidak ada orang lain yang tersisa disini untuk menginap bersekolah. Hal itu sungguh konyol jika Meera yang akan melakukannya sendiri ketika lupa pulang ke rumah.

Sembari Meera mencoba berpegangan pada sepanjang dinding tembok agar dirinya tak mudah terjatuh. Meera mulai kembali tak sadar sudah sejauh mana ia melangkah pergi untuk keluar dari sekolah ini ketika hari sudah lengang.

"Kenapa aku malah semakin jauh dari gerbang sekolah ya? Dan masih berada di sini. Tempatnya gak terlalu kelihatan. Apa aku salah jalan keluar? Ini kan masih di dalam gedung sekolah." gumam Meera bingung menatap sekelilingnya sebentar.

"Coba aku jalan lagi yang bener kayaknya aku beneran udah mau gila deh gara-gara gak sadar ketiduran lama tadi. Aduh masa aku juga tadi ikutan membolos sama geng Rhea hmm... Iyakah tau ah terserah aja hehe?!" oceh Meera terdengar kesal sendiri mengingatnya sekilas lalu kemudian terkekeh kecil.

Saat hendak melanjutkan langkahnya Meera dibuat tertahan sebentar saat begitu melihat samar siluet tubuh seseorang yang sedang berdiri seakan menunggu dirinya untuk datang kemari sendiri mendekati sosok orang itu.

"Halo? Kamu baru mau pulang ya?" tanya Meera yang tak dapat melihatnya dengan jelas. Namun kakinya tetap bergerak untuk maju menghampirinya perlahan menuju ke tempat orang itu berada.

"Ayo kita pulang bareng yuk... Aku juga sama,," ajak Meera kemudian sembari terkekeh senang entah hal apa yang membuatnya begitu sedikit gila yang pasti Meera beruntung setidaknya mungkin akan ada seseorang yang mau membantunya kalau-kalau dia bisa saja akan jatuh pingsan sekarang,  akibat dari serangan sakit kepala yang masih mendera membuatnya tak bisa begitu berpikir dengan jernih lagi.

Namun Meera tak memperkirakan kalau seseorang itu tadi adalah Rivanca. Cowok yang entah sejak kapan seperti itu tengah terlihat menunggu diri Meera yang akhirnya muncul setelah jam istirahat siang berlalu tadi, gadis itu tak begitu muncul batang hidungnya dan kini dia pun baru menampakkan wajahnya kembali dalam kondisi agak mabuk.

"Ternyata benar Lo emang suka ngerokok ya? Gue harap Lo gak akan nyesal udah nyobain sesuatu hal baru itu sambil rela bersembunyi tadi demi biar gak ketahuan gitu heh?" Rivanca menurunkan sebelah kakinya yang menekuk dari belakang tembok saat dari tempatnya dia sempat bersandar dengan kedua tangannya yang tersimpan di balik sakunya.

Lalu kemudian bersidekap di depan dada begitu tenang untuk lebih memperhatikannya sesaat kearah pada diri gadis itu. Mata Vanca terus menatapnya dari atas sampai turun ke bawah pada tubuh Meera hingga membuatnya tersenyum simpul penuh arti.

"Gue dari tadi nungguin Lo,," decih Rivanca kini mulai mendekatinya setelah gadis itu sudah ada didepannya. Rivanca langsung menarik wajah Meera lebih maju mendekat dalam beberapa inci demi bisa menatap manik indah gadis itu yang begitu menghanyutkan pikirannya.

Bad The GengWhere stories live. Discover now