Gadis kesayangan?!

3.4K 97 13
                                    

Semoga suka dan terhibur....

Harap maklum typos bertebaran!!

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaa jangan silent readers plis! Bantu ramekan dong....

Follow gue sebagai dukungan kalian juga!!

.
.
.

Rivanca memutuskan untuk datang ke tempat tinggal gadis itu berada. Ia tahu selama ini hanya bisa diam-diam saja melakukannya. Setelah sekian lama tidak kesini sejak Meera lebih bergantung pada para temannya itu.

Rivanca sungguh merindukannya walau keduanya setiap hari mereka sering bertemu dikelas yang sama, bukan berarti Rivanca tidak mendekatinya langsung, akan tetapi gadis itu sendiri yang tidak mau membiarkannya. Meera selalu berusaha lari darinya.

Malah dia semakin lebih dekat dengan yang lain dibandingkan dirinya seolah Meera sendiri menentang keras dalam menjaga jarak darinya, sejak Enggar maupun Sevan dan Gaztra mulai menjadi teman akrab baru gadis itu, Meera sudah memilihnya bersama mereka ketimbang Rivanca. Meera benar-benar tak pernah menganggap Rivanca ada disekitarnya.

"Sorry.... gue udah nyakitin Lo tadi,," gumam Rivanca begitu menghela napas panjangnya sesaat setelah ia berjalan mendekati Meera yang sedang tertidur pulas di atas kasurnya. Ia pun ikut menaikinya. Tatapan Rivanca tak bisa beralih dari gadis itu cukup lama.

"Gue mau tidur sama Lo. Kangen banget,," kata Rivanca berbisik pelan. Bohong jika Rivanca ingin sekali menerkam gadis itu langsung, namun ia masih bisa menahannya entah sampai kapan. Ia tak mau dulu membuat Meera yang terlihat sangat kelelahan harus kesakitan lagi setelah apa yang terjadi di kantin begitu matanya melihat dan terhenti ke arah pergelangan gadis itu seakan diperban yang melilitnya menutupi bekas memar siang tadi karena ulahnya tanpa sadar menyakitinya.

Seketika ingatan Rivanca kembali berputar saat Gaztra membawa kembali gadis itu ke meja mereka setelah selesai sempat dari ruangan UKS. Namun ada yang sedikit mengganggu Rivanca begitu tatapannya sebentar melirik tajam ke arah pada ujung jari tangan Gaztra juga, kebetulan baru dibalut oleh perban yang sama dengan gadis itu dari pergelangannya, setelah Gaztra sempat melilitkannya lebih dulu pada Meera sebelum akan kemari berkumpul dengan mereka lagi disana.

Padahal tidak terluka parah tapi Gaztra yang cukup keras kepala agar katanya sambil terkekeh kecil; 'Biar kita samaan juga!' Meera hanya meangguk terpaksa menuruti sedikit keinginan aneh dari Gaztra yang lebih mengkhawatirkannya.

Cukup sudah Rivanca tak ingin semakin emosi setiap kali melihat kedekatan para temannya itu sungguh membuat Rivanca tidak tahan lagi.  Seharusnya Rivanca bisa melampiaskan kemarahannya dengan memaksa Meera seperti hari malam yang sebelumnya selalu membuat gadis itu harus menelan pil terlarang ke dalam mulutnya saat Meera masih tak sadar jika Rivanca datang kesini untuk mengacaukan mimpi Meera. Tapi..... Rivanca malah hanya bisa terdiam saja mengamatinya.

"Sayang banget gue gak bisa terus bermain sama dengan Lo sesuka hati. Lo pasti kecapean....  Andai Lo istirahat yang benar! Gue pasti bisa sedikit melakukan sesuatu pada Lo sebagai balasan karena Lo udah berani ninggalin gue lebih dulu,," Rivanca menghembuskan napasnya. Ia menatap lebih datar ke arah gadis itu sejenak.

Tentu saja Rivanca jengah sejak Meera serius nge-gym bersama para teman-temannya yang gila itu, Rivanca harus membatasi dirinya untuk tidak terlalu mementingkan kebutuhan nafsunya. Ia tak mau sampai membuat para temannya yang sering melatih Meera akan semakin mencurigai sesuatu yang lebih menarik mulai terlihat pada diri gadis itu nantinya.

Apalagi jika bibir Meera kembali terluka sobek dibuatnya, serta kissmark yang menempel bebas di bagian kulitnya itu akan selalu membekas menjadi tanda tanya untuk mereka begitu saat baru menyadari Meera yang berolahraga dengan sedikit terbuka akan memperlihatkan bentuk tubuhnya yang indah itu. Apalagi sampai harus Sevan yang mengetahuinya akan sangat sungguh merepotkan. Sevan tak bisa dikelabui oleh alasan Meera yang juga bingung tak bisa menjelaskan apa yang telah terjadi pada dirinya selama ini.

Bad The GengWhere stories live. Discover now