Permen Manis dimulutnya?!

6.9K 123 8
                                    

VOTE DAN KOMENTAR!!

DITUNGGU DARI KALIAN YAA.... SEMOGA TERHIBUR!!!

"Ummh... Aku boleh ikut gabung gak sama kalian?" tanya Meera ragu sedikit menundukkan wajahnya pelan saking gugupnya berhadapan langsung setelah ia menghampiri sebentar meja geng Bangs tempat dimana teman-teman Rivanca berada di kelasnya itu duduk bersebrangan dari tempat meja anak-anak cewek. Ia berdiri didepan mereka sesaat. Pun tak terkecuali Rivanca yang memperhatikannya lebih tajam sambil bersidekap dada.

"Wow...." decak Sevan sebentar menarik sedikit senyuman anehnya. Sempat saja cowok tengil itu hampir meneteskan liurnya kalau tak menelan ludahnya langsung saat menatap cewek itu sejenak.

"Hari ini Lo tampil beda ya?" ujar Enggar sekilas yang masih cukup terperangah melihatnya.

Meera semakin risih akan tatapan mata liar mereka semakin yang mulai terasa lebih menusuknya. Apalagi saat Sevan yang tak berhenti terus melirik ke arah bagian rok span bawahnya yang lebih ketat dan pendek itu, setelah sengaja dipotong oleh Rhea sebelumnya ketika memaksa Meera harus mendatanginya ke arah meja para anak-anak lelaki itu yang sedang asik bercanda nongkrong di kelasnya.

Meera berusaha mengalihkan pandangannya dari Rivanca yang tak lepas menatapnya. Cowok berhoodie itu sempat tersenyum tipis melihat kedatangannya kemari namun setelahnya ia mendengus samar saat Meera lebih enggan balas untuk melihatnya juga. Gadis itu memilih berpaling darinya dari pada sekedar kontak mata.

Gadis itu terus seolah menghindarinya tak betah. Rivanca tahu akan hal itu, tapi entah kenapa alasannya mungkin Meera tidak mau berurusan dengannya lagi. Hal itu membuat Rivanca marah diam-diam mengeram pelan sambil mengepalkan tangannya.

Meera pun lantas mendudukkan tubuhnya di samping Adhery dan juga Enggar. Ia tak mau Sevan terus melirik ke arah bagian dalam roknya yang sedikit terlihat jika Meera terlalu lama berdiri di hadapannya. Cowok itu akan tetap mencari sesuatu dibawah sana dengan ekor matanya yang menyebalkan. Kemudian Sevan terdengar berdecak kasar.

"Geser dong duduknya jangan bikin sesak!!" ujar Kaden kini mendorong tubuh temannya.

"Apaan?! Tuh cewek baru datang langsung duduk aja dia di tempat kita ya jelas lah gak muat!!" cibir Sevan saat tersadar Kaden membuatnya ikut terdorong juga.

"Gue gak ngomong sama Lo!!" sahutnya masa bodoh. Sevan melotot keras.

Sedangkan Meera yang tadi karena diperhatikan oleh Sevan sebelumnya terpaksa ia harus duduk ditengah-tengah antara Adhery dan dan Enggar hingga dia juga terjepit diantara mereka berdua. "Sevan lo ke sana dikit napa sih?!" sengit Enggar kesal dia duduk paling akhir hampir saja pantatnya akan ikut terhempas ke lantai. Namun seketika kekesalannya mulai lenyap sedikit berkurang saat merasakan Meera seakan duduk dipangkuannya sebentar.

"Kaden Lo ngapain sih mau ngajak Sevan ngerusuh lagi heh?!" delik Gaztra tajam mulai terganggu juga dengan pergerakan mereka yang tak bisa saling diam ditempatnya selalu ribut. Bukan sekali dua kali tapi hampir setiap hari ada-ada saja yang membuat ulah kelakuan mereka itu tak bisa tenang dan damai tanpa membuat pertengkaran kecil.

Tanpa mereka sadari punggung belakang Adhery kini harus bergesekan dengan buah dada lembut gadis itu. Saat Adhery juga ikut tergerak oleh geseran Sevan yang terpancing emosi dengan Kaden namun Gaztra berusaha untuk menengahinya sebelum baku hantam terjadi.

"Sialan! Meera apa... Lo gak pakai bra?" bisik Adhery tertahan pelan ke arah telinga Meera sebentar saat ia sedikit menolehkan kepalanya kebelakang pada wajah gadis itu yang berada didekatnya. Adhery masih membelakanginya namun sentuhan dada Meera lebih terasa mendorong punggungnya saat Adhery dibuat mundur seolah dia juga yang tak sengaja menekan kuat dada gadis itu dibelakangnya karena temannya Adhery juga saling berdempetan menyikut dirinya.

Bad The GengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang