Kaos dan Bercak noda?!

5.6K 97 3
                                    


Gaztra terbangun untuk mengambil air putihnya ke dapur. Namun langkahnya terhenti saat melewati matanya melihat ke arah pintu kamar Rivanca yang sedikit terbuka membuat cowok itu ikut melangkah mendekatinya perlahan. "Sevan Lo lagi ngapain?!" tanya Gaztra begitu ia melihat temannya sudah berada di atas ranjang sedang menindihi seseorang. Matanya langsung terbelalak kaget hingga pintu itu dia buka semakin lebar.

"Gila Lo?! Ini kamar Rivanca bangsat Lo mau bikin tempat dia kotor hah?!" sengitnya melotot tajam.

"Ssttt diam goblok!!" desis Sevan panik saat Gaztra hendak berteriak memakinya.

"Gue cuma mau push up bentar sama dia. Malah Lo ganggu anjing!!" kesal Sevan benar-benar ingin sekali menghajar wajah Gaztra. Cowok itu segera beranjak menjauh dengan wajah Meera yang sudah dia tutupi pakai bajunya. Jadi sebelum Meera akan membuka matanya gadis itu tak bisa melihat siapapun sebentar karena matanya terhalang oleh baju yang sempat Sevan lepaskan dari tubuhnya sendiri.

"Ini dia ngapain sih ke kamar Rivanca? Shit! Sejak kapan dia datang kok gue baru tahu?" gumam Gaztra mencoba mengingat gadis itu sebentar. Tapi dia tetap penasaran bagaimana bisa Meera berada disini. Cowok itu terlihat memijat sekilas pelipisnya bingung.

"Kita keluar dulu Lo sini!!" kata Gaztra menarik Sevan untuk cepat turun dari ranjang sebelum cowok gila itu akan berulah lagi jika dibiarkan bersama Meera lebih lama.

"Gue belum mulai lagi malah disuruh udah berhenti aja?! Sialan Lo gak bisa apa gue senang dikit Lo biarin aja?!" decak Sevan kesal. Cowok itu terpaksa melangkah keluar ditarik oleh Gaztra tanpa bajunya.

"Sana Lo pulang duluan!!" usir Gaztra pada Sevan menatap cowok itu datar.

"Gak mau gue!!" decih Sevan menolak keras.

"Tuh kan, Lo dicariin juga! Sana buruan dah!!" dengus Gaztra saat ponsel Sevan terdengar berdering disaat bersamaan tak ada alasan lagi bagi Sevan terpaksa untuk tak menuruti Gaztra.

"Bangsat! Yaudah gue pergi dulu! Abis ini Lo nyusul brengsek! Awas Lo gak datang sialan!!" kesal Sevan menatap penuh tajam pada Gaztra. Sedangkan cowok itu terlihat santai dan menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Sevan yang tak pernah berubah setiap kali bertemu perempuan manapun. Sevan akan kumat lagi.

"Gue sih sebenarnya gak perduli mau Sevan ngapain terserah dia. Tapi gue cuma ngehargain biar Rivanca gak marah kalau tempat tidurnya mau dipakai sama Lo. Entar malah saling bunuh lagi gara-gara gak izin." decak Gaztra. Ia hanya melirik ke arah kamar Rivanca tadi dimana gadis itu masih sedang tidur di dalam sana.

Gaztra tak terlalu peduli dengan Meera. Bukan ia berarti dia baru saja menyelamatkan keanehan dari Sevan tadi. Gaztra hanya kebetulan lewat untuk menghentikan tindakan temannya itu. Setidaknya Meera mungkin tetap aman sebelum Sevan gegabah melakukan sesuatu padanya.

****

"Kalian udah mau pada pulang?" tanya Meera yang baru saja keluar dari kamar Rivanca sambil memegangi perutnya yang terasa agak sakit meski matanya agak terpejam pelan menahan kantuk. Hari sudah menunjukkan pukul dini hari. Enggar yang matanya masih mengantuk sempat terbuka lebar sedikit terkejut begitu baru menyadari sosok perempuan ada disekitar mereka.

"Loh Meera Lo ada disini juga?" celetuknya heran tak menyangk.

"Iya tadi terpaksa mampir ke sini sebentar,,"

Gaztra yang sudah siap-siap hendak pergi pun menoleh ke arah Meera sebentar. "Lo masih capek kan? Lanjut tidur aja. Bentar lagi Rivanca datang kok,," ujar cowok itu mengangkat sebelah alisnya saat menatap Meera sejenak.

Gaztra sudah menghisap rokoknya dengan penuh nikmat. Entah sudah berapa batang dia habiskan sejak bangun tengah malam tadi mengambil minumnya setelah kepergian Sevan. Ia lantas membuangnya begitu masih tersisa. Jika sudah terjaga Gaztra sedikit sulit untuk kembali tidur. Jadi ia sempat menyabet dengan santai sambil menunggu temannya mulai pada sadar.

Bad The GengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang