Mencuri sesuatu?!

5.9K 90 2
                                    

VOTE DAN KOMENTAR YAA!!

DITUNGGU YAH DARI KALIAN....

HAPPY READING!!

Setelah di hari yang ke berikutnya, Meera yang sekarang kini sedang duduk di bangkunya dengan sangat gelisah dalam suasana kelas yang ramai saat ini. Matanya tak bisa berhenti untuk terus menatap ke arah salah satu cowok itu yang terlihat sedang mencari sesuatu dari sebrang tempat mejanya.

"Lu kenapa sih gak bisa diem? Mau sekalian banting gue juga hah?!" kesal Adhery saat Rivanca juga mengangkat bangku tempat duduknya membuat cowok berkacamata itu sedikit terkejut saat bangkunya kembali terhentak oleh tangan temannya itu.

"Rusuh amat!!" decak Enggar sambil mengemil kacang polong yang sengaja dia lemparkan ke arah anak-anak yang lagi bertugas piket di kelasnya. Dengan wajah tak berdosanya Enggar sambil menyengir lebar melihat raut masam mereka tak ada yang berani berkutik.

"Hape gue mana ya? Kok bisa hilang sih?!" dengus Rivanca mengerut heran sambil berusaha terus mencarinya bahkan cowok itu juga sempat meraba-raba tubuh temannya sendiri sebentar satu persatu.

"Halah! Paling ada yang mau nyuri!!" sahut Kaden agak risih saat giliran tangan Rivanca sedikit menyentuhnya. Ia pun menjauhkan tangan cowok itu dari dirinya. "Sialan emang!!" rutuknya.

"Kasih tau gue siapa orangnya dah? biar tuh lengannya bisa gue putusin langsung sekarang!!" ucap Sevan terdengar cukup sadis membuat murid lain dikelasnya ikut bergidik ngeri mendengarkannya. Kecuali para temannya yang tetap tenang tak ikut terancam oleh perkataan seram Sevan yang terdengar tak main-main akan melakukannya.

"Sialan mana gue tahulah goblok!!" sengit Gaztra saat Sevan mendorongnya seakan meminta jawabannya. "Tuh bilang sama Vanca anjing!!" tunjuk Gaztra mulai emosi mendelik tajam. Ia sungguh kesal Sevan mendorong bahunya seperti orang tak sabaran ingin segera menangkap sesuatu dengan mulainya dari Gaztra.

"Siapa tau Lo orangnya kan..." kata Sevan seketika cuek begitu kerahnya langsung ditarik kasar oleh Gaztra.

"Enak aja fitnah gue! Lo mau disodok beneran hah?!" ancam Gaztra tak terima memberikan pelototan tajam.

"Bercanda sialan! Lo serius amat kayak mau ngebantai hewan aja!!" decak Sevan jengah.

"Gak usah pada ikutan ribut! Gue bisa cari sendiri!!" lerai Rivanca sedikit pusing melihat akan tingkah kedua temannya itu malah ikut campur saling berurusan tak jelas yang sebentar lagi akan baku hantam.

"Tinggal beli yang baru ajalah Lo kenapa sih kayak panik gitu?" cetus Enggar mengomentari.

"Gampang belinya! Tapi disitu cuma ada kontak nyokap gue ya kali gue harus kehilangan?" Rivanca menghembuskan napas beratnya sebentar.

"Tuh hape yang Lo pegang itu punya siapa dongo?"

"Punya gue lah!!" jawab Rivanca sambil menunjuk ponselnya pada teman-temannya. Mereka hanya bisa dibuat melongo sebentar akan tingkah cowok itu barusan tadi.

"Terus bege itu maneh hapenya ada ditangan lu ngapain lagi dah dicariin segala? Ah Lo mah rada sinting sih otak Lo kejatuhan dimana dah biar gue jemput?" cibir Kaden jadi gemes sendiri ingin sekali menggaruk wajah Rivanca yang sungguh mengesalkan membuat tangannya sudah tak tahan gatal ingin menampolnya.

"Lo salah! Ini emang hape gue tapi... Hape satunya khusus ada kontak nyokap gue! Kalau Di sini gak ada kosong!!" kata Rivanca hampir saja ikut terpancing emosi namun dengan cepat ia merubah rautnya sedikit tenang kembali. Ia pun membuang napasnya jengkel.

"Malas gue mikir lu punya hape dua buat apaan dah?!" Sevan ikut melirik sebal.

"Biasa aja sih. Biar nyokap gue gak ganggu amat jadi harus gue bedakan sendiri hapenya."

Bad The GengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang