Telan sayang?!

11.2K 131 11
                                    

VOTE DAN KOMENTAR!!

Ditunggu dari kalian... My readers!!

Semoga suka dan terhibur!!!

"Jangan.... Pengen ngewe?! Tidak tidak, Jangan lakukan itu!!" teriak Meera langsung terbangun dari tidurnya di pagi hari. Peluh keringat sedikit bercucuran diwajahnya.

"Sialan! Ternyata aku cuma bermimpi! Tapi kenapa rasanya agak aneh. Mimpi yang baru saja aku dapatkan saat Rhea mengancamku?!" gumam Meera bingung sejenak sedikit mengaturnya sebentar.

"Lo mau cowok gue main sama Lo sampai mampus hah?!" ancam Rhea sambil mencengkram sebelah dada Meera yang dibalik seragamnya yang lebih dulu sudah dia buka kancingnya dari luar hingga sedikit terlihat belahan gundukan dari gadis itu.

"Lo gak ngerti? Tahu ngewe kan?" tanyanya lagi kini mulai meremas lebih kuat dengan cengkraman tangan pada dada Meera yang Rhea pegang, "Gue pastiin cowok gue sama temannya bakalan setubuhi lo! Biar Lo lebih kesakitan lagi diperkosa sama anak buahnya sampai akhirnya lo memilih bunuh diri saat tahu ada bayi parasit tumbuh diperut Lo itu,," decih Rhea menggeram gemas. Terlihat Della bersidekap dan Yurra hanya memperhatikan.

"Enggak.... Aku bakalan coba memintanya lagi dan mendapatkan rokok itu buat kamu. Jangan suruh cowok kamu melecehkan aku,," cicit Meera pelan dan gemetar takut. Ia tahu Rhea tak pernah bercanda soal ancamannya. Bahkan Meera melirik ke arah ada beberapa anak cowok yang dari temannnya Rhea mulai datang mendekati mereka.

"Kayak kalau gue suruh cowok gue ngewe dulu sama Lo, lebih asyik deh bisa bikin Lo nurut lagi sebelum berani ngelawan gue,," Rhea tampak berpikir sebentar. Tapi tangannya terus memegang dada Meera tanpa berhenti. Membuat gadis itu sedikit mendesah kecil.

" Akhh... nggak aku mohon jangan biarkan dia sampai memperkosa ku,," ringis Meera tertahan antara sakit dan sedikit enak saat remasan Rhea memainkan dadanya.

"Ini namanya termasuk mau ngewe. Gue pegang dada. Belum lagi kalau anak cowok yang gigit punya Lo pasti Lo merasa lebih keenakan,," kata Rhea tertawa sebentar melihat ekspresi wajah Meera yang cukup geli.

"Jangan.... Aku gak mau ngewe sama siapapun!!" Meera menggelengkan kepalanya. Meski dalam hati ia seolah merasa sedikit familiar dengan sentuhan dibagian tubuhnya itu tapi reaksi Meera malah gadis itu seperti penasaran menginginkannya.

"Bagus. Kalau Lo berhasil dapatinnya yang banyak! Gue janji gak akan ganggu hidup Lo lagi habis ini. Lo bisa bebas. Dan cowok gue gak akan turun tangan kok buat nyentuh Lo, tapi ingat awas kalau Lo sampai gagal tanggung akibatnya karena udah berani ngebohongin gue. Sesuai perjanjian! Lo harus ambil semuanya dan hidup bebas. Atau gagal berakhir bunuh diri sama calon anak Lo itu?!" ujar Rhea kini tangannya mulai turun merambar ke arah perut gadis sambil menunjuknya dengan telunjuk dan menekannya dengan kuku panjangnya membuat Meera sedikit berjengit perih sebentar. masih menunjuk-nunjuk perut kosong Meera.

"I-iya aku akan berusaha secepat mungkin..." jawab Meera barulah Rhea berhenti menunjuk ke perutnya. Meera sempat mengusap dadanya karena cengkraman tangan Rhea tadi juga masih membekas. Ketika pacar baru Rhea sudah didepannya, cewek itu memilih pergi bersama temannya yang lain. Bahkan cowok yang Meera sedikit ketahui namanya Jeon, laki-laki itu meliriknya juga sebentar dengan kedipan nakal sambil merangkul Rhea membawa cewek itu untuk pergi ke tempat lain meninggalkan Meera yang hanya bisa menunduk kecil.

"Dia siapa sayang?" tanya Jeon berlalu masih bisa terdengar ditelinga Meera.

"Oh, itu babu suruhan gue,,"

"Kalau ada sesuatu bilang sama gue ya..." Jeon terkekeh sebentar lalu menoleh sekilas ke arah Meera dengan seringai tajam. Lalu Rhea pun mencium bibir Jeon meraih tengkuknya dari samping. Meera mematung sejenak. Ia harus mengakhiri permainan Rhea. Ia ingin hidup tenang sebelum geng Rhea akan menghancurkannya.

Bad The GengWhere stories live. Discover now