Mengambil kesuciannya?! ⚠️

10.7K 118 39
                                    

Warning! Terdapat adegan plus 18 adult. So harap bijak dalam membaca.... Kalau masih dibawah umur skip aja deh...

Happy reading!!

Semoga suka dan terhibur

Jaman lupa VOTE dan KOMENTAR  ditunggu dari kalian ya ALL!!

.
.
.

Hampir sebulan setelah Yurra tak ada kabarnya sejak insiden sesuatu dengan Kaden yang terjadi pada waktu lalu berakhir di markasnya. Kini cewek itu duduk ditempat meja bangkunya sendirian, terdiam dengan tatapan penuh kosong seperti orang linglung. Meera yang sedang bertugas piket menyapu hari ini. Ia tak begitu memperhatikan pada murid lain selain hanya sibuk ingin cepat membersihkan lantai kelasnya.

Hingga ia telah berada disekitar tempat meja Yurra tanpa sadar cukup dekat ke tempat mejanya yang dulu masih dipenuhi oleh tulisan kotor seakan mengatainya diam-diam selama ini. Meera terkejut sendiri saat baru menyadarinya tadi harusnya Meera pergi saja bukannya malah tetap berhenti didekatnya.

Ia pikir Yurra tidak ada lagi akan di sekolah setelah menghilang cukup lama. Meera menatap kaku dan penuh takut saat Yurra mulai menoleh padanya langsung, lalu tiba-tiba saja Yurra pun memegangi tangan Meera begitu kuatnya. Meera tersentak dibuatnya.

"Ka-kamu mau ngapain lagi?!" kaget Meera saat tangan Yurra seakan ikut menggenggamnya dengan tekanan kuat pada gagang sapu yang masih Meera pegang sampai harus terlepas darinya ketika Yurra belum juga menjauhkan tangannya. Bahkan Yurra sempat menghempaskan sapu itu. Meera membuka lebarnya cukup terkejut ketika Yurra melakukannya.

"Kan bener, apa gue bilang gak usah sok baik sama dia Meer! Lo bakalan kena bahaya kalau mau terus jadi temannya dia!!" ucap Enggar.

"Ngeyel banget kalau dibilangin jangan! Nurut sama omongan gue dong! Percuma kalau dia udah pernah jahatin Lo dia bakalan bisa bikin Lo lebih mampus lagi!!" Sevan juga pernah mengingatkannya sambil menakutinya sedikit.

Tiba-tiba saja perkataan para teman cowoknya itu melintas dalam pikirannya. Bahwa ia harus lebih waspada jangan lagi termakan oleh jebakan Yurra yang sebelumnya pernah menipunya bersama anak-anak lain yang juga bermasalah. Hampir saja Meera mendapatkan kesialan terbesarnya saat itu, untung tidak sempat terjadi padanya. Dan Yurra malah mendapatkan balasannya atas perbuatannya itu.

Melihat hal itu Rivanca segera beranjak langsung mendekatinya.
"Lo mau ngapain Meera lagi hah?!" bentak Rivanca langsung memukul wajah Yurra dengan kerasnya tanpa peringatan begitu saja.

Demi apapun Rivanca tak bisa mengendalikan emosinya lagi, saat mengingat akan kejadian Meera hampir saja kena jebakan Yurra yang dendam pada gadis itu. Meski sebelumnya Rivanca sudah mengatakan bahwa Meera harus berhati-hati kembali juga, namun dia sudah terlanjur marah pada cewek itu tadi tanpa pikir panjang lagi. Niatnya Rivanca ingin menarik Meera dari Yurra, namun tangannya malah bergerak memukul cewek itu lebih dulu sebelum akan membawa Meera menjauhi Yurra.

Semua orang yang ada di dalam kelasnya tercengang hebat cukup ngeri sambil menelan ludahnya dan terkejut dengan apa yang telah barusan Rivanca lakukan pada teman sekelas mereka.

Yurra hampir terjatuh namun masih bisa dia tahan. Sampai darahnya ikut merembes keluar dari hidung gadis itu. Wajah Yurra sudah dibuat lecet memar karena tangan kasar Rivanca yang tak pandang bulu dengan mudahnya menyakiti Yurra untuk sekian kalinya setelah kejadian buruk yang menimpanya di belakang markas mereka waktu itu.

Kaden yang kebetulan juga ada disana terdiam dari tempatnya dalam kelas. Memandanginya dengan cukup lama sembari tertegun sebentar. Kakinya tak bisa bergerak untuk mencoba melakukannya, selain hanya berdiri di tempatnya. Lalu tatapannya bertemu sekilas dengan cewek itu saat Yurra melihatnya juga. Kaden langsung menatap enggan dengan sengaja sedikit menurunkan ujung topinya seakan ingin menutup mata untuk mengalihkan pandangannya.

Bad The GengWhere stories live. Discover now