Jalang incaran?!

2K 38 7
                                    

Happy reading!! Semoga suka dan terhibur...

Harap maklum typos bertebaran!!

.
.
.


"Gar kerjain punya gue!!" kata Gastra tiba-tiba saja pada Enggar yang tengah asik main game bersama Kaden.

"Cih! Anjing bangsat! Udah tau gue goblok soal pelajaran Bu Susy! Ngapain Lo minta jawabannya sama gue mana maksa lagi! Gak! Plis lah gue gak bisa, tolol banget lo sumpah!!" sengit Enggar kemudian merasa sangat terganggu oleh Kebodohan Gaztra yang tiba-tiba saja melemparkan sebuah buku catatannya untuk tugas sekolah mereka yang baru datang menghampirinya.

"Gue gak mau tau! Pokoknya Lo yang harus kerjain semuanya!!" balas Gaztra menatap datar namun tetap bersikeras memaksa temannya itu yang sudah mulai seakan memelas padanya sebentar.

"Vanca Lo yang kerjain nih! Gue gak mau tau ah!!" Enggar tak peduli dan tetap lanjut begitu menyodorkan buku milik Gaztra ke arah Vanca yang sedang bersama Meera disampingnya.

"Lo gila hah?!" delik Rivanca tak terima ketika Enggar malah menyuruhnya balik. Enggar sempat terkejut namun ia langsung mengalihkan pandangannya untuk lebih fokus bermain turnamen game daripada harus membalas tatapan tajam Vanca yang siap hendak memukulnya saat itu juga.

Gaztra sedikit melotot tajam pada Enggar yang seenaknya menyuruh ketua alias Rivanca mereka hanya untuk kepentingan pribadinya sendiri. Padahal Gaztra hendak meminta Enggar saja tanpa ingin melibatkan orang lain.

"Udah-udah biar aku aja yang mengerjakan. Aku pengen belajar lebih lama lagi,," kata Meera menahan Vanca sambil tersenyum simpul sebelum cowok itu sempat bertindak. Sekilas ia juga melihat ke arah Gaztra dalam jarak kecanggungan yang diam meliriknya kecil lalu cowok itu pun melengos pergi begitu saja dengan wajah cueknya.

Biasanya kalau dulu Meera yang selalu mencatat semua tugas Gaztra jika cowok itu sedang malas. Namun sejak Gaztra bersikap aneh cowok itu tak lagi mau meminta hal sesuatu apapun padanya mulai sekarang.

Meera tak ingin terlalu memikirkannya jadi ia berusaha untuk mencoba kembali berbaikan dengan Gaztra meski sikap dingin Gaztra cukup membingungkan setidaknya kali ini Meera tak akan membuat masalah baru selain membantunya dalam hal tugas sekolah yang nyatanya sangat mudah sekali bagi Gaztra tanpa bantuan siapapun.

Tapi sepertinya Gaztra hanya terdiam cukup lama seakan membiarkan gadis itu untuk melakukan sesuatu padanya meski hal itu tak cukup berguna menurut Gaztra.

"Serah Lo Gar! Kalau sampai nilai gue jelek, nyawa Lo gue gantung dari jendela lantai atas kelas kita." ancam Gaztra sinis sebelum benar-benar menghilang dibalik pintu. Meera hanya meneguk pelan ludahnya. Sedangkan Enggar terlihat tak sengaja membanting ponselnya saat betrainya low di detik-detik dia hampir mencapai kemenangannya.

"Anjing sialan! Saking tegangnya, gue sampai khilaf banting kesayangan gue!!" umpat Enggar cukup frustasi mengingat ponselnya juga terlalu berharga begitu banyak menyimpan semua galeri indah.

"Berisik Lo mampus ah!!" Sevan menyahut sedikit kesal. Ia memilih ikut menyalin contekan dari Meera.

"Yank kenapa lo sih yang harus ngerjain punya dia?!" kesal Vanca sambil dia menendang kursi Enggar yang tengah duduk membuat cowok tengil itu ikut terlonjak hampir terjungkal ke belakang.

"Bajingan! Dia mau bunuh gue cok!!" bisik Enggar sedikit mengadu pada Kaden. "Lo sih kena sial mulu." balas Kaden terkekeh pelan.

"Apa sih? Jangan ganggu aku lagi belajar!!" dengus Meera.

"Sini biar gue aja yang ngerjain." ucap Vanca.

"Jangan! Biar Meera aja! Gue yakin entar bukannya beres sama si Vanca malah nyawa gue lagi taruhannya." decak Enggar langsung teringat kembali ancaman sadis Gaztra sebelumnya.

Bad The GengWhere stories live. Discover now