PROLOG

144K 3.1K 31
                                    

Suasana di malam hari, sekitar pukul delapan malam, penuh dengan suara deru motor yang saling sahut menyahut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suasana di malam hari, sekitar pukul delapan malam, penuh dengan suara deru motor yang saling sahut menyahut. Sosok laki-laki berperawakan tinggi yang menggunakan jaket kulit hitam itu terduduk di atas motor besar miliknya. Mata setajam elang menatap satu persatu orang-orang yang tengah berkumpul di sana. Ekspresi laki-laki itu terlihat santai dengan tangan yang ia lipat di depan dada.

“Motormu menjadi taruhan kali ini,” ujar seseorang menepuk pelan pundaknya. Sudut bibir lelaki itu sedikit tertarik ke atas.

“Kau yakin menerima tawaran ini?” tanya orang itu memastikan.

Tatapan lelaki itu kini beralih, ekspresinya berubah menjadi datar. Merasa dirinya tengah ditatap seperti itu, orang itu terkekeh pelan seraya menggaruk kaku rambutnya yang tak gatal. Salah ketika ia bertanya demikian. Jangan pernah meremehkan laki-laki itu. Bahkan semua orang yang ada di tempat ini pun tahu.

Pada akhirnya hanya seorang Geogra Elzaskar Zergant yang akan selalu menjadi pemenangnya dalam balapan motor. Sampai saat ini, tidak ada yang bisa mengalahkan sosok laki-laki itu. Semua orang segan padanya. Berani meremehkan Geogra? Maka siap-siap berurusan dengannya.

Geogra menyeringai saat mendengar suara deru motor diiringi suara ricuh beserta tepuk tangan orang-orang yang ada di sana. Motor besar berwarna merah melaju pelan menghampirinya hingga bersejajar dengan motor Geogra.

Pemilik motor merah itu membuka kaca helm, dia melirik Geogra dengan tatapan remehnya. Geogra berdecih, sudah ke sekian kalinya orang itu selalu menantang dirinya. Seakan tidak pernah terima jika ia dikalahkan terus oleh Geogra.

“Geogra, hari ini, kau yang akan kalah. Siap-siap motor kesayanganmu akan menjadi milikku.”

Geogra tak menanggapi ucapan lelaki itu, sebaliknya ia malah terkekeh dalam hati. Mimpi!

“Tidak semudah itu, Ravion,” balas seseorang di samping Geogra.

“Kita lihat saja nanti,” ucap Ravion, ia menutup kaca helmnya. Geogra pun bersiap, memasang helm full face seraya menyalakan mesin motor. Ravion melirik sekilas ke arah Geogra, ia tersenyum menyeringai.

Brum

Brum

Salah satu wanita cantik berpakaian sexy maju ke hadapan mereka berdua. Dia berjalan membawa kain berwarna putih sembari meliuk-liukkan pinggulnya. Sosok pemilik motor merah itu berbinar menatap penuh minat.

Tangan wanita itu terangkat, hitung mundur  pun dimulai bersamaan dengan suara deru motor. Setelah kain putih itu terjatuh, mereka berdua langsung tancap gas.

Suara ricuh diiringi tepuk tangan pun kembali terdengar.

Woahhh!!”

C’mon bro!!”

Motor mereka berdua melesat dengan kecepatan tinggi. Posisi Geogra kini berada tak jauh di belakang Ravion. Mata Ravion melirik ke arah kaca spion, ia tersenyum miring. Tangannya terangkat ke atas mengacungkan jari tengah pada sang lawan.

GEOGRAWhere stories live. Discover now