EPILOG

28.7K 1.8K 215
                                    

Tak terasa hari terus berganti, waktu berlalu begitu cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa hari terus berganti, waktu berlalu begitu cepat. Hari kelulusan Zeyra akhirnya tiba. Suasana sekolah kini telah ramai. Terdapat panggung yang megah dengan hiasan yang indah dan cantik.

Para murid kelas XII yang kini tengah berkumpul bersama masing-masing keluarga mereka. Menyaksikan acara yang sangat dinanti-nantikan. Acara wisuda kelulusan siswa-siswi kelas XII.

Seorang gadis dengan kebaya berwarna pink yang membalut tubuhnya terlihat sangat cantik dan mempesona. Rambut disanggul rapi, wajah yang dipolesi make up beserta hiasan-hiasan lainnya. Banyak pasang mata yang tak bisa untuk tidak melirik ke arahnya. Hari ini Zeyra mampu membuat banyak orang terkesima saat melihatnya.

Teman-temannya banyak yang memuji penampilan Zeyra. Begitu juga dengan Rashelyna dan Giselle. Ya, keluarga Zergant turut hadir mendampingi Zeyra.

"Zey, apa ini kau?" tanya Mei, melongo. Menatap Zeyra dari atas sampai bawah. Lalu gadis itu menutup mulut kagum. "You look so beautiful!"

Zeyra tersipu malu, ia tersenyum kecil. "Thank you. Mei juga sangat cantik."

"Kak Zey memang cantik! Aku saja sampai dibuat terkagum-kagum lho!" pekik Giselle, bergelayut di lengan Zeyra.

Rashelyna geleng-geleng kepala."Giselle, jangan seperti itu. Nanti pakaian Zeyra berantakan." Sebab sejak dari rumah sampai di sekolah, Giselle tak berhenti untuk terus menempel di sisi Zeyra. Gadis itu sangat mengagumi Zeyra hingga tak bisa lepas darinya.

"Maafkan aku, Kak Zey," ucap Giselle, melepas rangkulannya.

"Tidak apa-apa, Giselle," balas Zeyra, maklum.

Terdengar suara sang MC yang sudah mulai membuka acara tersebut. Susunan acara yang pertama yaitu sambutan dari kepala sekolah.

Beberapa menit kemudian, acara selanjutnya yaitu sambutan dari para staf lalu disusul dengan acara pengumuman siswa-siswi terbaik kelas XII tahun ini.

Shela, Anera dan Mei spontan melirik ke arah Zeyra dengan mata yang berbinar.

"Aku yakin, kau yang akan mendapatkan juara umum, Zey!"

"Ya, di kelas saja Zeyra selalu mendapat peringkat satu. Nilai-nilai pelajarannya sangat tinggi."

"Betul, aku tidak sabar dan sangat menantikannya," seru Anera.

Zeyra tersenyum sembari menghela napas pelan. Dia tidak berharap banyak. Zeyra sendiri tidak yakin jika ia yang akan mendapatkan juara umum. Bukan hanya dirinya saja, tetapi masih banyak siswa-siswi berprestasi di sekolah ini.

Salah satu guru memanggil nama-nama siswa-siswi terbaik ke depan panggung kemudian melakukan pengalungan medali. Hingga pada saat pengumuman nama siswi yang mendapat juara umum, semua orang langsung menoleh ke arah Zeyra disertai tepuk tangan yang bergemuruh.

GEOGRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang