CHAPTER 47

28.2K 1.2K 125
                                    

Suara lenguhan terdengar disertai kelopak mata yang mengerjap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara lenguhan terdengar disertai kelopak mata yang mengerjap. Kening gadis itu mengernyit ketika sebuah cahaya menyilaukan menerpa wajahnya. Dia perlahan bangun dari tidurnya menjadi duduk.

"Di mana ini?" monolognya. Zeyra memandang ke sekelilingnya bingung. Zeyra menduga bahwa dirinya kini sedang berada di sebuah taman. Melihat banyaknya bunga-bunga beserta tanaman indah bermekaran di sana.

Zeyra.

Tubuh gadis itu menegang, dia melirik ke sana kemari. Zeyra tidak salah dengar, kan? Barusan seperti ada seseorang yang memanggil namanya.

Zeyra bangkit dari duduknya. Tidak ada siapapun di tempat itu. Hanya ada Zeyra seorang diri. Sebenarnya tempat apa ini? Zeyra mencoba mengingat-ingat. Gadis itu memijit pelipisnya. Seingatnya ia sedang berdiri di atas jembatan dan hendak melompat.

Apa mungkin Zeyra memang sudah melompat dan berakhir mati? Jika iya, apakah sekarang dirinya tengah berada di surga? Mendadak sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk senyuman lebar. Raut wajahnya berbinar cerah.

Bukankah itu bagus? Zeyra bisa bertemu ibu, ayah dan neneknya. Gadis itu berlari tak tentu arah, menelusuri taman yang begitu indah sembari merentangkan tangan. Akhirnya, Zeyra bebas. Dia tidak akan merasakan penderitaan lagi. Dia sudah bebas sekarang.

Zeyra.

Suara itu terdengar kembali. Zeyra menghentikan langkahnya. Dia berbalik tetapi tidak menemukan siapapun di sana.

"Siapa?"

Putriku.

"Putriku?" batin Zeyra. Seolah tersadar, matanya membulat. Perlahan air matanya menetes. Dia mengedarkan pandangan ke segala arah. Mencari pemilik suara tersebut.

Zeyra, putriku.

Gemetaran, Zeyra bersuara lirih, "I-ibu?" Ya, suara lembut itu terdengar seperti suara seorang wanita. "Ibu, ayah, nenek! Kalian di mana?" teriak Zeyra. "Zey sangat merindukan kalian."

Tiba-tiba sebuah cahaya muncul, entah dari mana asalnya. Zeyra menutup wajah menggunakan kedua tangan, menghalau cahaya yang sangat terang itu.

Kami di sini.

Manik mata gadis itu bergetar. Menatap ketiga orang yang berdiri di hadapannya. Seorang pria berwajah tampan, wanita dengan wajah cantik nan anggun dan juga sosok wanita paruh baya yang tak lain adalah Sura, neneknya. Mereka bertiga memandang Zeyra sembari tersenyum.

"K-kalian..."

Kemarilah. Ini Ibu, ayah dan nenekmu.

Wanita itu tersenyum kecil, merentangkan tangan bersiap menyambut putri kecilnya. Tangis Zeyra pecah seketika, bulir-bulir cairan bening berlomba-lomba keluar dari kelopak mata. Dia jatuh terduduk, masih tidak percaya bahwa ia akan bertemu mereka. Sosok yang selama ini sangat ia rindukan.

GEOGRAWhere stories live. Discover now