CHAPTER 53

28.3K 1.5K 121
                                    

Usapan lembut di puncak kepala mengusik Zeyra dari tidurnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Usapan lembut di puncak kepala mengusik Zeyra dari tidurnya. Kelopak mata gadis itu terbuka menampilkan netra cokelat yang indah. Sudut bibirnya terangkat begitu mengetahui sosok pelaku yang telah membuatnya terbangun.

Sang pelaku menampilkan ekspresi tak tega melihat wajah sayu Zeyra. Sebelah tangan Geora tak berhenti bergerak mengusap lembut rambut gadisnya. Wajah tampan lelaki itu mendekat, mengecup kedua pipi Zeyra secara bergantian.

“Maaf membangunkanmu. Dokter akan datang memeriksamu,” bisiknya, serak.
Zeyra mengangguk singkat. Dia bangkit untuk merubah posisi tidurnya menjadi duduk dibantu oleh Geogra. Tak lama seorang dokter dan suster memasuki ruangan. Geogra mau tak mau sedikit menjauh membiarkan dokter wanita itu memeriksa kondisi Zeyra.

“Bagaimana keadaanya?” tanya Geogra.

Sang dokter tersenyum kecil menatap Zeyra. “Benturan di kepala Nona Zeyra tidak mengakibatkan luka yang serius. Kondisi Nona sudah dikatakan sangat baik sekarang.”

Kedua bola mata Zeyra tampak berbinar mendengar ucapan dokter tersebut. Dokter pun mengatakan bahwa dirinya sudah diperbolehkan untuk pulang.

“Baik, terima kasih, Dokter,” balas Zeyra. Sang dokter mengangguk lantas berpamitan sebelum keluar ruangan diikuti suster.

“Kau dengar apa yang diucapkan oleh dokter, hm?” Geogra mendekat, mengulurkan tangan mengusap sisi wajah Zeyra. Gadis itu mengangguk antusias. Geogra terkekeh dibuatnya. Lelaki itu tidak tahan untuk mencubit gemas pipi Zeyra. “Hari ini kau sudah boleh pulang. Tetapi sebelum itu, kau harus sarapan dulu lalu minum obat.”

“Iya, Geo.”

Good girl,” ucap Geogra. “Tunggu sebentar. Suster akan membawakan sarapan untukmu.”

Tak lama, suster datang membawakan nampan berisi makanan untuk sarapan Zeyra. Setelah melakukan tugasnya, suster tersebut lantas keluar ruangan.

“Makanlah,” ujar Geogra, lelaki itu menyiapkan satu gelas kosong lalu diisi dengan air putih untuk Zeyra minum. Gelas tersebut ia letakkan di atas nakas. Satu alis lelaki itu terangkat ketika melihat raut muka Zeyra yang lesu. Gadis itu hanya terdiam memandangi bubur sembari memainkan sendok, mengaduk-aduk bubur.

“Zeyra,” panggil Geogra. Dia menarik kursi, mendudukkan diri di sana. Geogra mengulurkan tangan, menyentuh lembut punggung tangan Zeyra. Gerakan gadis itu terhenti sejenak. “Kenapa belum dimakan?”

Zeyra meneguk ludah. Sekali lagi ia menatap bubur di hadapannya. Bibir gadis itu mengerucut. “Zey tidak suka bubur.”

Geogra mengernyit. “Tidak suka?”

Zeyra mengangguk kaku.

Laki-laki itu menghela napas pelan. “Mau kusuapi?” tawarnya. Zeyra gelagapan saat Geogra langsung mengambil alih mangkuk bubur dan sendok dari tangannya.

GEOGRAWhere stories live. Discover now