CHAPTER 45

27.5K 1.4K 322
                                    

Rashelyna terkejut begitu mendengar Camela yang menceritakan kejadian tentang dirinya bersama Zeyra

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Rashelyna terkejut begitu mendengar Camela yang menceritakan kejadian tentang dirinya bersama Zeyra. Dia mengatakan bahwa Zeyra berusaha menyakitinya karena cemburu. Gadis itu bilang, Zeyra menyukai Geogra dan tidak terima bahwa Camela adalah seseorang yang akan menjadi calon tunangan Geogra.

Tidak masuk akal. Bagaimana mungkin Zeyra melakukan itu? Selama mengenal Zeyra, gadis itu terlihat sangat baik dan juga lugu. Tidak mungkin dia melakukan tindakan kekerasan pada Camela.

Arkielga memegang pundak sang istri, dia menarik dagu Rashelyna agar menghadapnya. "Jangan terlalu dipikirkan. Kau sedang hamil, Baby."

"Tapi, Kiel. Sebenarnya ada apa ini?"

"Mom, aku tidak percaya kalau Kak Zey yang melakukannya. Kak Zey baik, Mom. Giselle yakin itu," ujar Giselle, ikut nimbrung. Mereka masih berada di rumah sakit, dan kini tengah berada di luar ruang rawat Camela. Lebih tepatnya mereka menunggu Geogra yang sedang dalam perjalanan menuju kemari.

Rashelyna menatap putrinya kemudian mengangguk pelan. "Mungkin telah terjadi kesalahpahaman antara mereka berdua."

Bagaimana mungkin seorang gadis yang telah menyelamatkannya berbuat seperti itu. Zeyra, gadis itu bahkan selalu bersikap sopan, lembut dan sangat menyayangi keluarganya. Apa mungkin ada sesuatu yang tidak Rashelyna ketahui? Tapi, apa itu?

"Kita pulang saja. Kau harus beristirahat. Tidak ingat apa kata dokter, hm?" Arkielga berdiri, ia membantu istrinya untuk bangkit.

"Kiel, tapi—"

"Mom."

Tepat sebelum mereka akan beranjak dari tempatnya, Geogra datang bersama Naden. Lelaki yang masih mengenakan pakaian kantor itu menghampiri Rashelyna. Dia datang karena mendapat panggilan telepon dari sang adik.

"Kak! Apa Kakak sudah pulang ke mansion dan bertemu Kak Zey? Bagaimana keadaannya? Apa ia baik-baik saja?" Giselle langsung mengeluarkan pertanyaan beruntun pada kakak laki-lakinya itu.

Ekspresi Geogra terlihat dingin, dia tidak menjawab pertanyaan Giselle membuat sang empu merenggut kesal.

"Ayo kita masuk. Ada hal yang harus kita bicarakan di dalam."

***

"Kak Geo." Camela tersenyum senang melihat kedatangan Geogra. Dia tidak menyangka sang pujaan hatinya kini berdiri di samping ranjangnya. Gadis itu dengan berani mengulurkan tangan, menyentuh tangan Geogra.

Semua orang yang berada di ruangan itu menatap ke arah keduanya. Viesa tersenyum kecil. Dia tahu bahwa putrinya sangat mencintai laki-laki itu. Lihat, sejak tadi Camela murung tetapi saat Geogra datang, senyumannya kembali terpatri di wajah cantik itu.

Giselle diam-diam menggertakkan gigi, dia malah emosi melihat pemandangan di depannya. Berbeda ketika kakaknya bersama Zeyra yang malah terlihat manis. Tetapi entah mengapa melihatnya bersama gadis ular itu, Giselle sangat geram dan merasa ingin muntah. Raut muka lemah yang ditunjukkan Camela sangat memuakkan. Giselle curiga, Camela pasti tengah berpura-pura. Gadis itu pasti telah berbohong tentang Zeyra. Jika benar, lihat saja apa yang akan ia lakukan pada Camela.

GEOGRAजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें