CHAPTER 40

31.8K 1.4K 32
                                    

"Geogra?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Geogra?"

Zeyra mengetuk pintu berulang kali sembari memanggil nama laki-laki itu. Namun tidak ada sahutan dari dalam sana. Apakah pemiliknya masih tertidur? Tidak biasanya Geogra bangun siang. Apa mungkin karena hari ini adalah hari libur sehingga lelaki itu bermalas-malasan?

Ingin membuka pintu tetapi Zeyra ragu. Namun dia teringat akan perkataan Geogra beberapa hari yang lalu. "Aku yang mengizinkanmu masuk ke ruanganku sesuka hatimu. Kau meragukan ucapanku, Zeyra?"

Gadis itu menghembuskan napas dengan tatapan yang tertuju pada knop pintu. Kemudian ia memberanikan diri menyentuh knop itu lantas membuka pintu.

Saat melangkah masuk, suasana ruang kamar itu tampak hening. Zeyra mengerutkan kening ketika ia tidak menemukan Geogra di sana. Ke mana laki-laki itu?

Zeyra menoleh ke arah kamar mandi saat mendengar suara gemericik air dari sana. Ah, mungkin Geogra sedang mandi. Dia melangkah menuju lemari hendak menyiapkan baju untuk laki-laki itu. Tetapi saat lemari tersebut dibuka, Zeyra menghela napas pelan. Baju-baju yang awalnya sudah ia rapikan kini kembali berantakan.

"Dasar Geogra," gumamnya. Pasti ini ulah laki-laki itu. Entah mengapa Geogra sepertinya senang sekali membuat pekerjaan Zeyra menjadi bertambah. Lihat saja, bahkan ranjang pun masih terlihat acak-acakan.

Gadis itu memilih membereskan tempat tidur Geogra terlebih dahulu. Kemudian merapikan dan menata kembali baju-baju milik Geogra ke dalam lemari.

Tanpa Zeyra sadari pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Geogra yang keluar dengan hanya menggunakan handuk sebatas pinggang. Lelaki itu melirik ke arah Zeyra yang tengah membelakangi dirinya. Dia menyunggingkan senyum tipis seraya melangkah mendekat.

Mendapati tangan yang melingkar di perutnya membuat Zeyra tersentak kaget. Tubuhnya menegang seketika. "Astaga!"

"Sedang apa?" tanya Geogra. Ia memeluk Zeyra dari belakang sembari mengecup pipi gadis itu. Wangi tubuh Geogra menguar, rambutnya yang masih basah menetes ke leher Zeyra.

Gadis itu menggeliat tak nyaman. "Zey sedang merapikan baju Geogra."

Geogra mengangguk. Ia menempelkan pipinya pada pipi Zeyra. "Morning kiss?"

Zeyra mengerjap, ia menoleh sedikit lantas memberikan kecupan di pipi Geogra dengan kilat. Sudut bibir Geogra tertarik. Ia semakin mengeratkan pelukan seolah tak mau melepaskan gadisnya.

"Geogra, rambutnya masih basah," ucap Zeyra berusaha menjauh dari Geogra. Akan tetapi laki-laki itu malah mengibaskan rambutnya dengan sengaja membuat Zeyra memekik.

Geogra terkekeh geli. Ia menarik diri, membalikkan posisi Zeyra menghadap padanya. Sontak saja gadis itu membulatkan mata lalu berteriak sembari menutup wajahnya menggunakan kedua tangan.

"Aaaaaa!"

Kening Geogra mengerut. Dia memegang lengan Zeyra. "Ada apa?"

"Hei," ujar Geogra. Ia mencoba menarik tangan Zeyra tetapi gadis itu malah menolaknya dengan kepala yang menggeleng ribut. Seluruh wajahnya memerah, Zeyra tak sanggup untuk membuka mata. Mengapa laki-laki itu tidak memakai baju?!

GEOGRAWhere stories live. Discover now