Chapter 10: Tumben Devano goblok

124 67 24
                                    

Assalamualaikum!!

Sehat selalu kalian, jadi bisa terus baca cerita aku. Qiwqiwqiw💕💕

Ngomong-ngomong udah pada libur ga? Aku belum lho😔😔

Hehehe.

Tandai jika ada typo!

Selamat membaca!





*****

"Gue mau jujur aja kayaknya, Ra." Sekarang Alexia dan Laura sudah berada di dalam kelas, setelah meninggalkan Devano dan Rakha di kantin tadi mereka berdua pun langsung ke kelas. Sebenarnya mereka berdua sangat lapar tapi karena ego nya Alexia jadilah mereka berdua hanya memakan snack yang Laura bawa dari rumah.

Laura yang sedang membuka bungkus roti refleks langsung melihat ke arah Alexia. Terlihat Alexia sedang melamun dengan tangan yang membolak-balikkan pulpennya."Emang udah yakin lo?" Tanya Laura, ia tahu bahwa setiap persahabatan yang ada laki-laki pasti akan cinlok. Laura juga pernah merasakan di posisi Alexia, ia pernah mempunyai sahabat laki-laki sejak lama tapi alhasilnya ia menyukai sahabatnya sendiri.

Alexia mengangguk."Nanti malam gue mau ngomongin ini secara langsung, gue udah yakin sama keputusan gue."

"Secara langsung?" Kaget Laura.

Alexia kembali mengangguk sebagai jawaban."Tapi gue takut Rakha nolak gue." Ujarnya.

Keadaan tiba-tiba hening saat perkataan terakhir yang keluar dari mulut Alexia, sebab bersamaan dengan itu Devano dan Rakha tiba di kelas dan mereka berdua mendengarkan perkataan terakhir Alexia.

Alexia terkejut bukan main, ia menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya. Bodoh! Kenapa ia membicarakan ini di dalam kelas, dasar bodoh!

Rakha mendekat ke arah Alexia bersama dengan Devano yang sudah merasa janggal dengan perkataan terakhir dari Alexia. Nolak gue? Apa maksud dari perkataan itu? Apakah Alexia menyukai Rakha? Bagaimana ini jika memang sebenarnya Alexia menyukai Rakha? Kepala Devano sangat berisik.

"Apa maksud perkataan lo barusan?" Tanya Rakha menatap intens manik mata Alexia.

"It-tu, emmm..."

Kringgg
Kringgg

Alexia bersyukur sekali dengan bel masuk, ia tidak perlu mencari alasan lagi."Udah bel tuh, mending kalian ke meja kalian aja hehe." Ujar Alexia sedikit gugup.

Devano berjalan terlebih dahulu meninggalkan Rakha yang masih setia berdiri di depan meja Alexia. Rakha masih penasaran dengan makna perkataan Alexia tadi, sebenarnya ia sudah menebak apa makna dari perkataan tersebut tapi itu sangatlah mustahil.

"Lo masih punya hutang penjelasan ke gue." Ujar Rakha lalu pergi ke mejanya.

Alexia hanya diam tak membalas ucapan Rakha. Ia menatap ke arah Laura bisa ia lihat Laura sedang menahan tawa, sangat tidak berperasaan bukan? Temannnya dalam kesusahan dia malah menertawainya."Awas aja ya lo."

*****

Bel pulang sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu, keadaan sekolah mulai tampak sepi tapi Alexia belum juga di jemput oleh Ayahnya. Alexin tadi izin pergi ke tempat latihan basket bersama dengan Diko, jadi ia diminta Alexin untuk menunggu Ayahnya pulang kerja. Kalau tahu akan selama ini ia sudah pasti menerima ajakan Laura untuk pulang bersama tadi.

Love Triangle [On Going]Kde žijí příběhy. Začni objevovat