Chapter 18: Alia dan Arsel pamit

90 36 7
                                    

Assalamualaikum!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Assalamualaikum!!

Jangan lupa vote dan komennya.

Tandai jika ada typo!

Selamat membaca!





*****

"Bunda sama Ayah cuma pergi sebentar. Cia mau nitip apa sama Bunda? Udah nggak usah nangis kayak anak kecil ih." Ujar Alia. Alia dan Arsel akan pergi keluar negeri untuk mengurus pekerjaan Arsel yang mengalami masalah. Semuanya sudah siap dari barang-barang yang akan mereka bawa nantinya, kini hanya tinggal menunggu Alexia berhenti merengek di dekat Bundanya.

"Bunda sama Ayah perginya cuma sebentar." Sambung Arsel.

Alexin hanya memutar bola matanya malas melihat tingkah Alexia. Tapi ia juga merasa tidak rela akan di tinggalkan oleh kedua orangtuanya walaupun hanya untuk sebentar.

"Hikss...nanti siapa yang bangunin Cia tiap pagi?" Ujar Alexia dengan wajahnya yang di banjiri air mata dan hidung yang memerah.

Alia terkekeh."Nanti Bunda telpon Cia tiap pagi untuk bangunin Cia."

Alexia menggeleng."Nggak mau!"

"Dek! Bunda sama Ayah nanti telat kalau lo kayak gini terus. Udah lo sama Abang aja, nanti kita jalan-jalan." Pukul Alexin.

"Tuh dengerin kata Abang kamu. Ayah sama Bunda perginya nggak lama, nanti kalau Ayah pulang. Ayah bawain oleh-oleh yang banyak banget buat Cia." Ujar Arsel seraya mengelus rambut Alexia lembut.

Alexia akhirnya pun mengangguk sebagai jawaban setuju. Walaupun di dalam hatinya ia masih sedikit tidak rela dengan kepergian mendadak kedua orangtuanya, Alexia sangatlah di manja oleh Bunda dan Ayahnya. Jadi ia tidak bisa lama-lama jauh dari kedua orangtuanya terutama Bundanya. Apalagi ia sudah terbiasa sejak kecil di bangunkan bukan ia bangun sendiri.

Alexia berdiri lalu memeluk Bundanya sangat erat, seakan-akan ini adalah pelukan terakhir yang ia dapatkan. Melihat itu Alexin pun ikut memeluk Ayahnya dan mereka saling berpelukan satu sama lain. Alia meneteskan air matanya, ini pertama kali ia meninggalkan anaknya dengan tempat yang begitu jauh. Ia sebenarnya tidak mau ikut, tapi karena Arsel yang butuh seseorang untuk mendampinginya jadilah ia harus ikut.

"Nanti ada Bi Mina tetangga sebelah yang bantu ngurusin rumah dan makan kalian berdua." Ujar Alia.

Keduanya pun hanya mengangguk.

"Yasudah kalau gitu Ayah sama Bunda berangkat ya." Arsel pun membawa barang masuk barang-barangnya ke dalam mobil.

"Bunda." Alexia menatap lekat manik mata Bundanya. Ia merasa perpisahan ini sangatlah aneh.

Love Triangle [On Going]Where stories live. Discover now