Chapter 34: Menangis

51 12 11
                                    

Assalamualaikum!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Assalamualaikum!!

Halo teman-teman! Happy weekend buat kalian semuanya.

Apa kabar semuanya? Gaboleh sedih-sedih yaw, harus happy kiyowok.

Ga bosen kan baca cerita Love Triangle? Harusnya ga dong, kalau menurut kalian bagus tolong ya di pencet bintang yang di pojokan sama komen nya jangan lupa.

Yaudah tandai jika ada typo!

Selamat membaca!





*****

Setelah menyelesaikan lagu yang ia nyanyikan, semua orang kembali menyoraki meminta untuk Rakha bernyanyi untuk kedua kalinya. Rakha langsung saja menolak, ia tidak ingin lagi bernyanyi dan Rakha meminta untuk agar yang lain saja bernyanyi secara bergantian.

"Ka kenapa nggak satu lagu lagi dah? Suara lo bagus banget sumpah." Ujar Alexia setelah Rakha kembali duduk di tempat duduknya. Selama berteman dengan Devano dan Rakha, Alexia memang kurang mengetahui kelebihan dan kekurangan keduanya. Devano dan Rakha pun sama halnya tidak mengetahui kelebihan atau kekurangan Alexia, dan hari ini Rakha menampakkan kelebihannya dalam bernyanyi.

Devano yang masih setia berada di tengah-tengah itupun hanya menatap sengit ke arah Rakha dan Alexia secara bergiliran.

"Suara jelek gitu dibilang bagus." Ujar Devano santai seraya melirik ke kanan dan ke kiri, tanpa ia lihat bahwa Alexia menatap dirinya dengan tatapan tidak suka.

"Kalau suara Rakha barusan nggak bagus, terus suara kayak gimana yang bagus?" Ujar Alexia bertanya kepada Devano.

"Mau gue spil?"

"Nggak perlu."

Devano menatap lekat wajah Alexia yang sedang menatap ke api unggun di depan sana, jujur Devano merindukan Alexia yang lemah lembut terhadapnya tidak seperti saat ini yang jutek dan sangat tidak ramah saat berbicara. Tapi ia pun sadar Alexia berubah seperti ini juga karena dirinya. Devano tidak mempermasalahkan hal itu, yang ia ketahui hanyalah cara untuk mendapatkan hati Alexia dan menjadikan Alexia sebagai pacarnya.

Rakha hanya tersenyum kecil melihat wajah Devano dan Alexia secara bergiliran."Kita baikan aja gimana? Gue kangen sama pertemanan kita dulu. Van, gue mohon lo berubah kayak dulu ya? Jangan kayak gini Van. Gue sama Cia kangen Devano yang dulu." Ujar Rakha dengan lembut, bisa dilihat bahwa mata Rakha sedikit memerah setelah ia mengatakan hal tersebut.

Devano dan Alexia terdiam sejenak."Kalau gue pasti mau baikan, tapi janji Devano nggak jahat dan nggak suka berantem lagi." Balas Alexia.

Sekarang hanyalah tersisa Devano. Devano sama sekali tidak berniat untuk mengeluarkan satu kata pun, ia hanya diam seraya menatap ke arah depan. Di dalam lubuk hatinya ia sama sekali tidak ingin berbaikan dengan Rakha, ia hanya ingin berbaikan dengan Alexia saja.

Love Triangle [On Going]Where stories live. Discover now