Chapter 11: Vano suka Cia

123 66 21
                                    

Assalamualaikum!!

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Assalamualaikum!!

Ikan sepat ikan gurami,
Pasti enak🥲

Kawekawe, ngomong-ngomong nih ga ada gituh yang pengen di sapa sama aku?😔😔😔

Buat kalian yang baik dan cantik-cantik/ganteng-ganteng. Tolong ya jangan jadi pembaca gelap, ga follow ga vote.

Kalian harus menjadi pembaca yang bijak gitu, bukan kalian aja lho yang pembaca. Aku juga pembaca, aku juga baca cerita-cerita yang lain terus sebagai pembaca yang baik harus memberikan vote.

Semoga kedepannya kalian harus menjadi pembaca yang jauh lebih bijak ya❤️

Karena satu vote kalian itu sangat amat berarti bagi kami para author😘😘😘

Tandai jika ada typo!

Selamat membaca!





*****

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah dua tetapi keluarga Jhonson masih saja terjaga. Alexia sebenarnya sudah sangat mengantuk tapi ia harus menahannya agar tetap terjaga."Bunda masih lama lagi?" Tanya Alexia seraya mengucek matanya.

"Iya Abang kamu aja belum pulang." Ya! Sekarang mereka sedang menunggu Alexin yang belum pulang sejak tadi sampai saat ini. Ini kali pertama Alexin pulang selarut ini, biasanya jika ia berjalan-jalan paling lama ia pulang hanya sampai pukul sepuluh malam.

"Awas aja nih anak kalau pulang."

Alexia dan Ayahnya mendengar kata itu merasa ngeri karena jika Bundanya marah akan terlihat seperti harimau. Arsel menggelengkan kepalanya pertanda pusing ia mengantuk tapi tidak di perbolehkan untuk tidur. Kalau menurut Arsel biarkan saja Alexin pulang selarut apa toh dia anak laki-laki, tapi Alia yang sangat posesif terhadap anak-anaknya mau tak mau ia harus duduk di sini sekarang.

Alia mondar-mandir seraya memegang ponsel di tangannya."Di telpon nggak aktif, memang ya anak ini." Alia terus menggerutu.

Alexia dan Ayahnya hanya diam melihat tingkah Bundanya sedari tadi tanpa berniat ikut dalam pembicaraannya sendiri.

Tak lama kemudian terdengar suara motor dari perkarangan rumah, sudah pasti itu adalah Alexin yang baru saja tiba. Ia berjalan seraya bersenandung kecil tak menyadari bahwa ketiga orang tersebut sedang menatapnya dengan tatapan horor.

"ALEXIN REVALDO JHONSON!" Suara melengking itu tak lain dan tak bukan adalah milik Alia.

Alexin terkejut bukan main setelah mendengar teriakan dari Bundanya. Ia berjalan mendekati keluarganya yang sedang menatapnya tajam.

Love Triangle [On Going]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu