Chapter 20: Berita kecelakaan pesawat

89 31 3
                                    

Assalamualaikum!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Assalamualaikum!!

Jumpa lagi, gimana kabarnya?
Apakah menyenangkan? Atau sebaliknya?

Pencet dulu bintangnya baru baca ya biar ga lupa^^

Tandai jika ada typo!

Selamat membaca!





*****

"Gue minta maaf Ka." Ujar Devano meminta maaf.

Sekarang Devano dan Mamanya sedang berada di rumah Rakha untuk meminta maaf. Devano hanya terpaksa datang kesini, ia hanya tidak ingin Mamanya marah lagi kepadanya. Ia benar-benar merasa sangat tertekan berada disini.

"Nggak pa-pa Van." Jawab Rakha seraya memberikan senyuman manisnya. Rakha berpikir bahwa Devano benar-benar sudah minta maaf dan mereka akan segera berteman kembali. Pada kenyataannya Devano hanya terpaksa untuk meminta maaf kepadanya, bahkan Devano semakin membenci Rakha. Rakha tidak tahu itu.

"Maafin Vano ya Nar." Ujar Vina seraya memegangi tangan Nara Mamanya Rakha.

Nara Mamanya Rakha hanya mengangguk dan tersenyum manis menatap Vina."Nggak pa-pa Vin, kayak sama siapa aja. Biasa kan anak muda pasti ada berantemnya."

Rakha mengangguk membenarkan ucapan Mamanya. Berbeda halnya dengan Devano, setelah ia meminta maaf ia hanya duduk diam tanpa memberikan ekspresi apapun. Ia duduk seraya memperhatikan obrolan Mamanya dan Mama Rakha. Ini sangat membosankan bagi Devano, tolong ia butuh alasan untuk pergi dari sini. Apalagi ia duduk berdekatan dengan Rakha.

"Mah, Tante." Panggil Devano.

Kedua orang tua tersebut menoleh melihat Devano."Iya Vano, ada apa?"

"Vano izin mau ngajak Rakha ngobrol di luar sebentar." Ujarnya, keduanya pun hanya mengangguk. Dan Rakha pun ikut berdiri setelah Devano menatapnya seakan-akan berkata "Ayo keluar"

"Semoga mereka udah nggak berantem lagi ya Nar." Ujar Vina. Nara Luna hanya menganggukkan kepalanya seraya tersenyum manis.

•Di luar•

Devano dan Rakha saling bertatapan, dengan Devano yang menunjukkan ekspresi kesal pada Rakha. Rakha mengernyit dahinya heran, barusan mereka sudah baikan. Lalu kenapa Devano masih menatapnya seperti itu? Apa ia ada salah lagi terhadap Devano?

"Jangan lo kira kita udah baikan." Satu kata keluar dari mulut Devano itu membuat Rakha terdiam seribu bahasa. Ternyata ia salah paham, Devano hanya berpura-pura baik di depan orang tua mereka. Devano hanya terpaksa untuk meminta maaf padanya.

"Kenapa Van?"

"Kenapa harus pura-pura? Apa salahnya kalau kita baikan. Kita bisa temenan lagi kayak dulu." Lanjut Rakha.

Love Triangle [On Going]Where stories live. Discover now