Chapter 40: Kepergian orang baik

58 8 14
                                    

Assalamualaikum!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Assalamualaikum!!

Hallo semuanya! apa kabar?
Sehat selalu kan? Alhamdulillah yaaa, gimana puasanya masih aman?

Gimana-gimana penasaran sama kelanjutan dari part sebelumnya? kalau penasaran ayo baca sekarang!

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komennya yaa, bukan puasa pahalanya makin banyak kalau bantu orang, Aamiin.

Yaudah langsung aja.

Tandai jika ada typo!

Selamat membaca!





*****

Laura berjalan santai dengan satu cup kopi susu yang berada di tangannya, ia berjalan-jalan sambil bersenandung kecil melewati keramaian malam Jum'at ini, sengaja ia berjalan dan tidak menggunakan kendaraan karena rumahnya tidak begitu jauh dari daerah sini. Di pertengahan jalan Laura memicingkan matanya melihat seorang pemuda yang seperti tidak asing baginya, pemuda tersebut sedang duduk di dekat minimarket sambil memangku anak kecil di pangkuannya.

Laura berniat menghampiri pemuda tersebut, penasaran siapakah pemuda yang tidak asing baginya itu.

"Kak Diko?"

Diko yang merasa namanya di sebut itupun sontak menoleh ke sumber suara."Loh lo? Ngapain disini malam-malam?" Tanya Diko spontan.

Laura menduduki bokongnya di sebelah Diko, Diko sedikit menggeser agar tidak terlalu dekat dengan Laura. Anak kecil yang berada di pangkuan Diko itu tersenyum manis ke arah Laura, tanpa aba-aba anak kecil tersebut berpindah ke pangkuan Laura.

"Adek sini, kasian kakaknya." Ujar Diko merasa tidak enak.

"Nda mau, Ciko mau cama kakak cantik ini." Jawab anak kecil itu yang menyebut namanya sendiri yaitu Ciko.

Diko hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia merasa tidak enak kepada Laura yang tidak tau apa-apa. Sedangkan Laura ia merasa gemas kepada Ciko, beberapa kali ia mencubit pipi Ciko dan menciumi Ciko.

"Kenalin, dia Ciko adek gue."

"Lo punya adek? selucu ini?" Diko membalas dengan anggukan kecil.

"Hai Ciko, kenalin nama kakak Laura." Ujar Laura memperkenalkan dirinya.

"Oke kakak cantik, nama aku Ciko." Balas Ciko.

Laura pun kembali menciumi pipi Ciko dan menepuk-nepuk pelan pergelangan tangan Ciko.

"Eh kak, maafin gue soalnya lancang tiba-tiba aja duduk disini gabung sama lo sama Ciko." Ujar Laura tiba-tiba.

Diko tersenyum."Santai, nggak pa-pa iya kan Ciko?" Ciko hanya membalas dengan anggukan kepalanya.

Love Triangle [On Going]Where stories live. Discover now