Chapter 31: Cewek gila

38 12 3
                                    

Assalamualaikum!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Assalamualaikum!!

Halo! Apa kabar teman-teman semuanya? Maaf ya baru up, kalian maklumin ya.

Aku bakalan usahain cepet-cepet endingin cerita ini, karena aku juga ngerasa bersalah sama kalian. Udah janji tapi malah di ingkar, beneran bukan di sengaja tapi otak aku kayak kosong kalau setiap kali mau nulis, so aku usahain untuk kalian semua.

Sekali maaf ya.

Yasudah langsung aja cus!

Tandai jika ada typo!

Selamat membaca!





*****

"Huh!" Lenguh Diko saat sudah tiba di perkampungan tenda.

Diko menatap sekeliling seraya memegangi dadanya yang terasa sedikit sesak akibat berlari barusan. Diko bergidik ngeri setelah melihat ke arah belakang, apa lagi jika ia mengingat kembali rupa kuntilanak yang ia lihat tadi.

"Nggak ada siapa-siapa." Menolognya.

Tak lama kemudian terdengar suara orang yang sedang berlari menuju ke arahnya, Diko sama sekali tidak berani menatap kebelakang untuk memastikan siapakah orang tersebut. Makin lama suara larian itu semakin mendekat hingga tak lama berhenti tepat dibelakangnya.

"Huh huh." Suara lenguhan orang tersebut.

Lalu orang tersebut menepuk pundak Diko dengan sedikit kuat, Diko pun terpelonjak kaget setelah merasakan pundaknya di tepuk seseorang dari belakang.

"Anjing!" Kagetnya.

"Mulut lo pengen gue gulai." Ujar Kelvin menatap tak suka ke arah Diko. Ternyata oh ternyata orang tersebut adalah Kelvin dan Daniel, ingat? Mereka berdua juga berlari meninggalkan Alexin sendiri dan mengikuti Diko dari belakang. Tapi apalah daya Diko yang berlari sangat kencang itupun meninggalkan Daniel dan Kelvin.

"Ternyata lo berdua, gue kirain apaan tadi." Diko membalas tepukan di pundak Kelvin, tidak Diko menepuknya sama tidak pelan ia menepuk dengan sangat kuat.

"Akhhh."

"Sakit setan! Gue nepuk lo pelan, tapi lo nepuk gue kuat banget anjir." Daniel berbicara seraya mengelus bahunya yang sedikit nyeri.

Diko memutar bola matanya malas."Siapa suruh bikin gue kaget."

"Udah-udah."

"Ngomong-ngomong tanpa kalian sadari, dari tadi kita ninggalin Alexin sendiri. Kemana tu anak? Kalau diambil kuntilanak gimana?" Ujar Daniel merasa sedikit panik setelah menyadari bahwa mereka bertiga telah meninggalkan Alexin sendiri bersama kuntilanak tadi.

Love Triangle [On Going]Where stories live. Discover now