Chapter 17: Devano berulah

90 41 13
                                    

Assalamualaikum!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Assalamualaikum!!

Aku mau ngebut nih, mumpung masih libur ye kan.

Nanti kalo udah masuk sekolah pasti bakalan sibuk, banyak tugas belum lagi praktek ini itu. Kalian juga kurikulum merdeka kan? Pasti tau lah kesiksannya kayak gimana.

Aku udah nargetin sebelum masuk sekolah cerita ini bakalan udah end.

Kalian jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen.

Tandai jika ada typo!

Selamat membaca!





*****

Suasana sore hari kali ini sangatlah berbeda dari yang sebelumnya. Sore ini hujan begitu deras dengan petir yang menghiasi gendang telinga, tak hanya itu dedaunan yang berterbangan akibat hembusan angin yang sangat kencang. Jalanan pun seketika macet akibat cuaca yang buruk ini, hal ini sangat rawan kecelakaan.

Rakha yang kini berteduh di dekat halte itu tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa menunggu hujan reda baru akan melanjutkan mengendarai motornya. Ia sebenarnya tidak masalah akan menerobos hujan tapi, Mamanya selalu mengingatkan bahwa kalau cuacanya sedang hujan berteduh lah jangan menerobos hujan karena di cuaca seperti ini sangat rawan kecelakaan.

Rakha mengusap kedua tangannya merasa kedinginan. Sudah cukup lama ia berada disini tapi hujan tidak ada pertanda untuk mereda, Rakha sudah mulai merasa bosan disini.

"Masih lama nggak sih, gue udah laper banget ini. Mau makan." Ujarnya berbicara sendiri.

Tin! Tin!

Suara klakson mobil yang berada di depannya saat ini mengalihkan pandangannya. Ia tidak tahu siapa yang berada di dalam sana, tapi mobil ini seperti tidak asing baginya.

"Makannya pakai mobil!" Teriak orang tersebut setelah membuka kaca mobilnya.

Betapa terkejutnya saat ia mendapati Devano yang berada di dalam sana. Pantasan mobil ini seperti tidak asing banginya, ternyata ini mobil Devano yang sudah lama tak ia bawa dan sekarang baru pertama kali lagi ia melihat Devano membawa mobil ini.

Rakha hanya membalasnya dengan senyuman.

Devano menepikan mobilnya lalu ia turun dari mobil, ia keluar dari dalam mobil dan membuka payung lalu ia menuju Rakha yang masih setia menatapnya.

Love Triangle [On Going]Where stories live. Discover now