Bagian 5. Tiara

1.2K 81 16
                                    

Hari yang cerah bangunkan semangatku tuk berkelana ke kediaman kakak cantik. Sedari pagi aku menyiapkan diri untuk bermain ke tempat kakak cantik dan mama memandangku heran akan tingkahku. Tidak ku hiraukan. Aku hanya sangat bersemangat saat ini dan aku hanya cengengesan menanggapi sindiran mama. Toh aku suka. Hahaha.

Padahal rumah Kakak Cantik hanya terpisah oleh jalanan aspal, namun aku begitu bergegas berlari seperi takut di tinggalkan. Aneh memang.

Seperti biasa, aku main masuk saja ke dalam rumah Kakak Cantik. Hehe, brasa rumah sendiri lagi pula Kakak Cantik sudah anggapku adiknya. Yakan?!!

Langkah gembiraku terhenti kala mendapati seorang remaja perempuan lainnya yang tengah bermanja dengan Kakak Cantik di sofa santai living room. Cemburu? Nope. Aku terpesona. Wajah asia khas Jepang dengan perpaduan Korea-Thailand. Aku gila. Aku terpesona dan aku menginginkannya. Dikira mainan kali ya?

Saat aku mengambil tempat di depan Kakak Cantik, Kakak Cantik perkenalkan remaja itu sebagai saudaranya abang ganteng. Namanya Tiara, kulitnya putih mengarah ke pucat. Expresi wajahnya dingin dengan tatapan tajam. Wajahnya juga dewasa. Alih-alih takut, aku malah ingin mengenalnya lebih jauh.

"Boleh aku berkenalan dan berbincang dengan dia?"

"Tentu saja boleh. Kalau begitu Zara beres-beres di belakang dulu. Take your time!"

Awal yang baik. Percayalah, ketertarikanku benar membuatku penasaran akan dia. Aku sangat ingin mengenalnya. Sangat-sangat ingin.

"Zup!"

Hmmm gaul juga ternyata.

"Yo!"

Perkenalan yang kaku. Sangat kaku, namun menyenangkan. Aku fikir Tiara orang yang irit akan bicara namun nyata, dia sangat banyak bicara. Di awal perkenalan ini, dia lebih banyak bercerita, awalnya tentang Kakak Cantik terus berlanjut ke topik kegemarannya. Vampire. Yup, dia penyuka makhluk malam itu. Aku? Aku akan mengituti jalan ceritanya aja. Hehe.

"Vampire?"

"Yup!"

"Apa maksudmu vampire seperti Edward?"

"Edward Cullen? Nah. Dia bukan vampireVamps (vampires) tidak seperti yang di jelaskan di cerita Twilight. Mereka jauh lebih-lebih sederhana!"

Jika kalian berfikir vamps yang Tiara maksud nyata, aku no comment. Setau ku mah, Vampire dan teman-temannya hanya sebuah legenda dan dongeng dari mulut ke mulut.

Semua penjelasan Tiara berasal dari kegemarannya akan makhluk dingin itu sedari dulu. Berbagai sumber dia telaah keseluruhannya. Entah sumber dari mana yang di dapatnya, aku hanya mendengarkan dan merespon semampuku kerana aku sibuk memandang keindahan makhluk ciptaan-Nya ini. Wajah antusian dan bersemangat itu lebih menarik dari pada Vampire dan teman-temannya. Lagian mana aku kenal sama Vamps dan sejenisnya.

Tiara sangat senang membicarakan mereka, dari makanannya, keahliannya bahkan sampai hal-hal yang dia yakini sebagai tingkatan dalam kelompok mereka. Aku? Ngikut aja kelez. Hahaha.

Dari topik Vampire, Tiara beralih bercerita, bukan, lebih tepatnya curhat tentang bagaimana dia bertemu pertama kali dengan Kakak Cantik. Awal benci yang berubah menjadi cinta.

Tiara bercerita bagaimana dirinya iri kerana perhatian sang kakak beralih dari dirinya semenjak kedatangan Kakak Cantik. Bahkan, rasa iri itu selalu membuat Tiara sinis pada Kakak Cantik. Namun, Kakak Cantik tidak pernah serius menanggapi sikap Tiara. Yang ada Kakak Cantik sayangi Tiara seperti saudara sendiri.

EGO -> Kakak Cantik (Revisi Done)Where stories live. Discover now